ELEVENTH : Patient

836 36 1
                                        

Malam ini dirumah Nasya tidak ada orang satupun papanya masih kerja begitu juga pun dengan mamanya,Nasya baru saja pulang diantar kanadhir.

Nasya langsung melempar tasnya kekasur dikamarnya itu lalu merebahkan badannya,

"Hari ini gw bahagiiiiiiaaaaa banget-nget-nget..., ternyata kanadhir baik banget ya.. gw beruntung bisa ketemu kanadhir"

tak lama pintu kamar Nasya terbuka dan terlihat papa dan mamanya yang tidak lama sudah pulang itu memasuki kamarnya

"Kamu belum ganti baju? Dari siang?"

"E-enggak ma, aku tadi abis main sama temen, pulangnya juga baru beberapa menit yang lalu"

"Ooh.. ywdh kalo gitu kamu mandi ganti baju terus makan abis itu belajar buat lomba kamu mau ikut lomba kan?"

"Iya-iya itu mah gampang ma, tapi aku pingin ngomong sama papa"

"Ngomong apa?" Ucap papanya yang duduk disebelah nya itu

"Soal bang akma, tadi aku ketemu bang akma terus dia butuh uang buat biaya kuliahnya pa, papa mau kan bantu bang akma?"

"Papa itu mau-mau saja kasih uang berapapun yang ia butuh tapi papa maunya abang kamu balik lagi kumpul sama kita lagi, nggak kayak gini caranya kalo emang dia butuh uang, ngomong sama papa"

"Nasya juga udah bilang gitu ke bang akma tapi tetep aja dia nggak mau pulang, dia malah marah kenasya pa"

"Ywdh kita sabar aja ya,"ucap Mama sambil mengelus rambut nasya pelan.

-oOo-

Bel masuk sudah berbunyi beberapa kali, semua anak-anak sudah berada dikelas, namun tunggu Akasa dan teman-temannya belum ada dikelas.

Nasya yang sibuk bermain pulpen mekaniknya itu lama-lama bosan dengan pelajaran pertama ini yaitu matematika, rumus-rumus yang sudah diajarkan perlahan-lahan menghilang diotak Nasya entah kenapa Nasya jadi tidak fokus sekarang.

Bu Rini guru matematika sedang mengoreksi tugas-tugas kami semua,

"Nasya, nomer 2 dan 3 kamu belum dikerjakan ya?"

"Ah iya lupa Bu"Nasya datang dan mengambil bukunya itu, lalu kembali ketempat duduknya

"Kalo nggak salah Nasya ikut lomba sains ya?"ucap Bu Rini

"I-iya Bu"

"Kalo ikut lomba seharusnya kamu fokus terhadap pertanyaan seperti ini juga harus memahami beberapa materi"

"I-iya Bu"

"Tapi kamu Anak baru kan ko udah ikut lomba aja?"

"Kata kanadhir kelas 12a saya cuman gantiin orang yang biasa ikut lomba. Tapi tenang aja Bu beberapa materi juga udah saya pelajarin di sekolah dulu saya ko Bu"

"Oh ya sudah"

Nasya segera mengerjakan soal-soal yang belum ia selesaikan itu, lalu memberikannya pada Bu Rini.

"Nah kan kalo kayak gini ibu yakin kamu bisa ikut lomba"

Nasya tersenyum saat melihat nilainya menjadi 100 padahal tadinya ia banyak soal yang belum ia kerjakan.

Nasya kembali ketempat duduknya itu, tanpa diketahui Nasya, Alya sudah duduk situ

"Lo duduk sini, terus temen Lo sama siapa?"

"Biarin ajalah, bosen gw duduk sama dia Mulu"

"Oh.."

"Eh, kemaren Lo Ama siapa,?"

"Abang gw"

"Abang Lo ganteng juga ya"

Nasya menjawabnya hanya tersenyum.

Tak lama bel istirahat' berbunyi, Bu Rini pun sudah keluar dari kelas, namun tiba-tiba segerombolan anak-anak datang, tunggu itu grupnya Akasa bukan? Dan tak salah lagi memang itu Akasa dan teman-temannya.

Akasa duduk disebelah Nasya menggantikan posisi Alya yang sudah pindah saat menyadari Akasa masuk.

Padahal ini sudah jam istirahat' tapi mereka seenaknya masuk kedalam kelas tanpa perasaan bersalah sedikit pun.

"Hai nanas Lo diem aja tumben. ohhh.. gara-gara Lo jalan sama nadhir terus Lo nggak mau ngomong sama gw ya?"

"K-ko Lo bisa tau?"

"Tau lah Lo jalan, kan sama nadhir"

Nasya ingat bahwa ia bertemu dengan satrio waktu itu pasti dia yang kasih tau,

"Tapi bopung ah, jalannya ke tempat kek gitu nggak berkelas, kaya gw dong jomblo berkelas"

"Jomblo? Yaelah sok bohong-bohong gitu, kan Lo udah punya awkarin eh maksud gw kakarin"

"Cerita lama nas"

"Jadi l-lo udah putus sama kakarin, cih. Playboy"

Terlihat akasa hanya terdiam. Entah apa yang ia pikirkan.

'kepada Nasya dan akasa kelas XIc harap keruang guru secepatnya'

Terdengar suara pengumuman di ruang guru, Nasya yang menyadarinya langsung pergi menuju ruang guru begitu juga Akasa

"Akasa bp lagi Lo?"

Akasa tidak menjawab perkataan satrio tadi, ia langsung pergi menuju ruang guru

-oOo-

.

N A S Y A  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang