NINTH : Feeling #2

834 46 0
                                        


"Kenapa bang?"

Abangnya yang sedari tadi terdiam di cafe ini belum mengatakan sepatah katapun

"G-gini dek"

'dek?tumben biasanya pake lu gw"

"Abang butuh uang dek, bisakan mintain ke papa tapi jangan bilang disuruh abang, ini juga buat kebutuhan kuliah abang"

"Kenapa nggak bilang langsung ke papa"

"Lo beneran nggak tau apa pura-pura nggak tau sih kalo gw nggak ada masalah kayak gini mah gw nggak bakal minta tolong sama lo"

"Ck!, Bang papa tuh nyariin bang akma, jadi coba bang akma pulang ngomong baik-baik sama papa, jangan egois kayak gini"

Brak!

Bang akma memukul meja cafe itu yang membuat mata semua orang menuju meja Nasya

"Gimana pun caranya gw nggak bakal pulang!!"

Bang akma pergi meninggalkan Nasya yang masih mematung, bang akma lupa bahwa ia sudah berjanji mengantarkan Nasya pulang tapi apa ia malah meninggalkan Nasya sendiri.

Seorang lelaki yang sedang membawa laptopnya itu mendekati Nasya yang sedang mematung itu.

"Hai."

"Eh, kanadhir"tiba-tiba kanadhir datang dan memecahkan lamunannya itu

"Lo ngapain?"

"I-ini lagi pengen duduk disini aja, kanadhir sendiri ngapain disini?"

"Oh, kalo gw kan emang sering kesini sambil ngerjain tugas,"

"Oh"

"Lo kenapa sih? Keliatannya kayak lagi sedih gitu?"

"Nggak"

"Biasanya Lo senyum mulu?","tapi gw punya ide biar Lo senyum lagi, Lo mau ikut gw nggak?"

"K-kemana?"

"Pokonya ada deh suatu tempat yang pasti bikin Lo senyum lagi"

Belum Nasya mengiyakan kan ajakan kanadhir ia malah langsung menarik tangan nasya, dan masuk kedalam mobilnya.

"Kita mau kemana sih?"

"Kejutanlah".

Sudah beberapa menit Nasya sudah ada didalam mobil kanadhir, sampai saat ini mobil kanadhir berhenti di suatu tempat, tempat yang banyak anak-anak kecil bersama orang tuanya berlalu lalang.

"Ini dimana kak?"

"Liat aja nanti"

Nasya dan kanadhir keluar dari mobil, dan berjalan kearah yang ditunjukan kanadhir, Nasya yang melihat papan besar bertuliskan
'Taman Bermain'

"Kanadhir mau ajak aku ketaman bermain?"

"Iyalah kemana lagi tempat yang bisa buat Lo senyum"
Terlihat senyuman yang terukir di wajah nasya.

"Tau nggak kalo Lo senyum, rasanya gw bahagia"

"M-maksud?"

"Ya bahagia, emangnya bahagia harus gw definisiin juga?"

"Ya bukan gitu maksudnya, cuman..."

"Cuman kenapa?nggak suka?"

Kata-kata kanadhir membuat rasa kecewa tadi mulai perlahan-lahan menghilang,

"Kenapa jadi senyum-senyum gitu?"

"E-enggak orang ngga ada yang senyum-senyum ko"

"Oh. Ywdh gw mau ngajak Lo naik wahana biang Lala, Lo mau nggak? Lagi sunset kek gini keren kan viewnya "

Kanadhir langsung menarik tangan nasya, menuju wahana biang Lala.

-oOo-

Haii... makasih sudah baca cerita saya yang absurd ini. Ingin tau kelanjutan antara Nasya dan nadhir tetep baca yaa.

Thanks💕

N A S Y A  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang