Bug!!Alya tersungkur tepat dibawah kaki Akasa,
"Yaampun, Alya kamu ngga papakan?" Nasya sambil mencoba membantu Alya berdiri
"E-enggak papa"
"Bener?"
"I-iya"
"Ko bisa jatuh gitu sih"
"Ini tuh gara-gara akasa, kakinya dia sengaja banget. gue lagi jalan di selengkat sama dia nas"
"Dih, ko gue lagi sih, makanya jalan pake mata"
"Ish!elo tuh maunya apasih"
Alya tak tau harus berkata apalagi, menghadapi akasa
"Gw?"
"Iya Lo" timpal Alya ketus
"Maunya?","kamu"
"W-what l-lo serius,"
Akasa menaikan satu alisnya, serius itu gantengnya maximal
"Lah, anak tapir baper"
Menyadari bahwa yang tadi adalah lelucon yang tidak lucu sama sekali Alya semakin berapi-api
"Maksud Lo apa! Tapir?!"
"Iya tapir liat nih muka Lo putih leher Lo item"
"Lo tuh yaa..!!" Alya greget karena tingkah akasa lagi, lagi dan lagi
"Mm... ya, penyakit salah bantal Lo udah sembuh?"tanya Nasya yang sangat-ngat polos
"Oh iya-ya gue lagi sakit, kalo gitu gue otw UKS dulu ah males ngadepin orang kek Lo Akasa"
"Yee sana kagak usah balik lagi sekalian ya gue seneng banget kalo gitu"
Alya tidak menghiraukan perkataan Akasa tadi, terlihat ia pergi meninggalkan kelas dan Nasya kembali duduk ditempatnya
"Lah?ko lu disini?"
"Mm.. tadi Alya suruh gue duduk sini, soalnya ngga ada bangku kosong lagi disini"
"Oh, bagus deh"
"Maksud"
"Eh e-enggak"
Nasya mengambil beberapa buku ditasnya, lalu menaruhnya di atas meja tanpa sengaja keluar sebuah pollaroid dari bukunya
"Ini foto siapa?"tanya Akasa yang tiba-tiba kepo
"I-itu foto gue"
"Sama?"
"Temen",'padahal gamma hehe,'batin Nasya. Nasya sengaja berbohong agar tidak ingin mengungkit-ungkit hal itu
Akasa menaikan satu alis, sepertinya ia akan menyiapkan ribuan pertanyaan, namun salah ternyata ia hanya terdiam.
Tak lama kemudian datanglah guru pelajaran pertama kami guru fisika, itu benar-benar menguras otak, tapi terlihat Akasa hanya mengobrol dengan teman yang berada didepannya
"Bor, lu tau kagak si Karin anak cewe kelas XIIa itu, beuuh cantik bener, kalo Lo bisa dapetin do'i gue traktir Lo, bener dah "
"Yaelah hal biasa itu mah, hari ini juga gue pacarin tuh cewe, Terus gue putusin besok"
"Tapi ingat bor, jangan Ampe kayak yang waktu dulu, nangis-nangis minta balikan sama Lo kan gw kasian liatnya"
"Yaelah gak usah diliatin ribet amat idup Lo!"
"Itu yang dibelakang coba kerjakan soal ini "
Mendengar ucapan guru fisika tadi membuat mereka saling menatap satu sama lain

KAMU SEDANG MEMBACA
N A S Y A
Roman pour AdolescentsTentang seorang perempuan polos, yang dicintai oleh dua orang lelaki yang mempunyai sifat dan latar belakang yang sangat berbeda.