karen terus mengumpat kata-kata kasar kepada david dalam hatinya, ia tidak mengerti mengapa david cepat sekali menemukan karen.
karen memandang jalanan dari jendela, setelah beraksi mencoba melarikan diri, tubuh karen terasa lelah dan juga mengantuk. kemudian karen tertidur tepat saat david mulai memutarkan lagu klasik di mobilnya. tidak sulit untuk karen masuk ke alam mimpinya, kini ia sudah tertidur pulas di jok dengan kepala bersandar di kaca mobil.
david melihat ke arah karen yang tengah tertidur, david sangat menyukai wajah saat karen tertidur, sangat cantik dan polos. kalau saja ini bukan di mobil, david pasti sudah mencium setiap inci wajah karen. tiba-tiba david merenung, banyak sekali yang ia pikirkan saat ini. yang pertama david merasa ia lebih banyak kasihan dengan karen, tapi disisi lain david tidak ingin karen pergi.
Ia mengetukkan jari nya di kemudi mobil, sambil memikirkan suatu solusi dari ke 2 permasalahannya. david teringat sesuatu, mungkin saja percobaan melarikan diri masih akan terus terjadi, tidak ada yang tahu apakah karen benar-benar akan menurut atau tidak.
Dengan spontan david membelokan setir mobil nya ke kanan, mengarah ke suatu tempat yang sudah lama tidak ia datangi. "aku tidak akan membiarkan kamu pergi lagi" gumam david dalam hatinya sambil sesekali melihat ke arah karen.
david tiba di basecamp tempat ia suka menghabiskan waktu dengan teman-temannya, dulu sebelum bertemu karen david tidak pernah absen untuk datang ke basecamp ini. tetapi setelah bertemu dengan karen, david jadi tidak pernah datang kesini lagi.
david masuk ke dalam tanpa membangunkan karen. david berusaha menutup pintu mobil secara perlahan, agar karen tidak terbangun.
saat david masuk ke dalam, disana teman-teman nya menyapa. "whoaa..ini dia pangeran berkuda kita baru datang" ujar salah satu temannya yang berambut merah maroon. david hanya membalas dengan senyuman. "bukan berkuda putih reed, tapi berferarri merah" sambung teman david yang bernama kenedy, sahabat david dari kecil, lebih tepatnya saat david berusia 6 tahun.
"kemana saja kau dave?", tanya reed, si gendut berambut merah maroon. david kemudian duduk di bangku favoritnya. david menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya "aku sangat sibuk" jawab david kemudian mengambil bungkus rokok yang berada di nakas dekat ia duduk.
"sibuk apa? mengurus kantor si alex?" sahut ken mengangkat alisnya.
"bukan, aku baru saja menculik seorang gadis. dan sepertinya aku menyukai dia" saat menjawab itu david sesekali tersenyum mengingat wajah karen. david berpikir apa benar yang ia rasakan adalah perasaan suka?
"yang benar saja dave? yang ku tahu kau sedang menutup hatimu untuk perempuan, biasanya kau hanya akan meniduri mereka lalu meninggalkan mereka" jawab ken.
david terdiam mendengar ucapan ken, david masih ragu dengan perasaannya kepada karen.
saat david terdiam, david teringat bahwa ia meninggalkan karen sendiri di dalam mobil, dan mobil tidak di kunci. David berlari ke luar untuk memastikan karen tidak melarikan diri.
"fyuuh, untungnya dia masih tertidur" gumam david kemudian masuk kembali ke dalam basecamp nya. teman-teman david terlihat kebingungan dengan sikap david belakangan ini. Mereka saling tatap satu sama lain.
"apa kau masih menyimpan itu?" tanya david kepada daniel. daniel menyernyitkan alisnya sedang berpikir. "maksud kau alat pelacak itu?" jawab daniel menebak apa yang di maksud oleh david.
david hanya mengangguk, kemudian daniel berdiri dan berjalan menuju nakas. di keluarkannya alat itu, alat pelacak buatan daniel, daniel memang sangat ahli membuat alat-alat semacam itu. Lalu daniel memberikannya kepada david.
"untuk apa?" tanya reed. david tidak menjawab. ia hanya terdiam memperhatikan alat yang baru saja diberikan oleh daniel.
"tolong bantu aku ken" ucap david kemudian menarik tangan ken yang hendak meletakkan rokok di bibirnya dan mengakibatkan rokok itu terjatuh. david mengajak ken keluar basecamp dan menuju ke mobil miliknya.
"whoaa, ini kah gadis itu dave?" tanya ken sambil tertawa kecil. kemudian david meminta ken untuk membantunya menggendong karen. dengan sangat hati-hati ken dan david menggendong karen masuk ke dalam basecamp.
reed dan daniel terlihat bingung dengan apa yang di gendong oleh david dan ken. karen di letakan di atas sofa panjang. Mungkin karena efek sangat mengantuk karen tidak terbangun, ia hanya sesekali menggeliat merubah posisi tidurnya mencari posisi nyaman.
"mau kau apakan gadis ini?" tanya daniel. menatap ke arah david.
"aku ingin meletakkan chip ini di lehernya, apa kah rasanya akan sakit?" tanya david sambil melihat-lihat kembali alat itu. "hanya sedikit, aku kurang tahu karena aku tidak pernah menggunakannya" jawab daniel sambil menggidikkan bahunya.
david bertekad untuk tetap meletakkan chip itu ke dalam leher karen. "mungkin sakitnya hanya sebentar" gumam david dalam hati. saat david akan mendekatkan alat itu ke leher karen, daniel menahan tindakan david.
"apa kau yakin dave?" tanya daniel. david hanya mengangguk kemudian ia meletakan alat itu tepat di leher kanan karen, dengan cepat david menekan tombol "push" pada alat itu. cara kerja alat itu memang tidak bisa diremehkan, dalam hitungan detik chip itu sudah bersarang di leher karen, membuat karen terbangun dari tidurnya dan mengerang-erang kesakitan sambil memegang lehernya.
"oh my god! sakit sekali! leherku sakit sekali!" teriak karen setengah menangis. karen melihat ke sekelilingnya, ternyata ia bukan berada di rumah david. "apa yang kau lakukan dengan leherku oh shit!" umpat karen memaki david. teman-teman david menegang melihat umpatan karen sedangkan david hanya tersenyum puas.
"itu akan sakit sebentar hun, tahanlah" ujar david.
"aku benci kau! fvck you b*tch!" umpat karen sambil terus mengusap lehernya, sebenarnya rasanya tidak terlalu sakit, tetapi rasanya agak sedikit perih dan panas di leher.
kemudian david menggendong karen dengan paksa, dan memasukannya ke dalam mobil. david pergi dari basecamp nya tanpa mengatakan apa-apa kepada teman-temannya.
"aku kasihan pada gadis itu" ucap daniel, saat mobil david sudah melaju.
Part 9 done 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Abductor
FantasyJangan salahkan 'cinta'nya, tapi salahkan mengapa ia memulai dengan cara yang salah. © Copyright 2017 by karenrizzow Don't copy this story. #22 in fantasy 24-06-17