David mencoba mengejar orang yang ia yakini adalah kinta. Tapi sepertinya orang itu sudah menghilang.
"jika itu benar kinta, apa yang ia lakukan sampai harus mengintip cafe tempat karen bekerja" pikir david. Kemudian david masuk ke dalam mobilnya, dan melaju menuju kantor karena hari ini alex meminta david untuk hadir dalam meeting.
*****
"halo, hari ini om ada di rumah atau di kantor?" tanya kinta kepada alex saat telepon sudah tersambung.
"hari ini saya ada jadwal meeting di kantor, ada apa kin?"
"ada hal yang ingin kinta tanyakan sama om. Kalau begitu bagaimana kalau kita bertemu saat jam makan siang?"
"ok nanti saya kabari tempat dan waktunya".
Tut, telepon itu terputus. Kinta kembali memfokuskan pandangannya ke arah jalan.
*****
"akhirnya kamu datang juga dav" ujar alex sambil menepuk pundak david. David hanya membalas dengan senyuman sambil merapihkan jas hitam yang di kenakan.
"papa ingin kamu bisa mengembangkan perusahaan papa ini, kamu adalah anak pertama yang papa harapkan dapat menjadi penerus perusahaan ini"
"ada mario, kenapa mesti aku?"
"mario tidak pandai dalam menjalankan perusahaan dav, adikmu itu sangat tidak suka dengan peraturan" ucap alex sambil memegang bahu david.
"kalau papa tahu, aku juga tidak suka dengan peraturan. Tapi papa selalu mengatur ku, dan bertindak tanpa mendiskusikannya padaku" jawab david lalu menepis tangan alex.
"seperti apa maksudmu papa bertindak tanpa mendiskusikan padamu?"
"perjodohan aku dengan kinta. Papa tidak mendiskusikannya padaku, aku pun tahu itu dari mulut orang lain. Ingat pa, aku melakukan semua ini hanya demi mama, tapi aku tidak akan menikahi kinta!" ujar david lalu pergi meninggalkan alex. Terlihat raut kesedihan di wajah alex, alex termenung membayangkan betapa tidak adilnya dirinya.
Saat sedang termenung, terlihat klien dari luar negeri sudah datang, alex kemudian menyambut klien itu dan mempersilahkan klien itu untuk masuk ke dalam ruangan meeting.
Meeting berjalan dengan lancar, klien itu menaruh hampir ½ hartanya untuk di investasikan kepada perusahaan alex.
Selesainya meeting itu, terlihat alex terburu-buru setelah menerima telepon dari seseorang. Sebenarnya david bukan tipe orang yang penasaran dengan urusan orang lain, tapi gelagat alex terlihat mencurigakan. Akhirnya david membututi alex dari belakang, david memberi jarak cukup jauh agar alex tidak curiga bahwa david sedang membututinya.
Sampailah alex di depan pintu sebuah cafe, cafe yang tidak jauh dari kantornya. Disana terlihat alex sedang menemui seorang perempuan, david tidak bisa melihat jelas siapakah perempuan itu, perempuan itu terhalang oleh tembok.
David menarik bangku yang berada di cafe seberang tempat alex duduk. David terus memperhatikan apa yang di lakukan alex. Tetapi david terkejut, ketika melihat perempuan yang ditemui oleh alex. Alex menemui kinta, dan benar saja kinta adalah orang yang tadi pagi mengintip di cafe tempat karen bekerja. Pikiran david mulai berpikir, apa yang sedang kinta dan alex bicarakan.
*****
"ada apa kinta?" tanya alex
"begini om saya ingin bertanya, apakah sejauh ini david sudah punya kekasih?"
"setahu saya david memang punya banyak teman wanita, tapi tidak ada satupun wanita yang david ajak serius. Memang nya ada apa kau bertanya seperti itu?"
"begini om, tadi pagi kinta sengaja membuntuti david. Dan dia masuk ke dalam sebuah cafe, kinta melihat ia berbincang dengan salah satu pelayan cafe. Terlihat sangat akrab, dan sesekali pelayan cafe itu tersenyum pada david. Kinta berpikir apakah pelayan cafe itu kekasih david" ujar kinta menjelaskan apa yang ia lihat tadi pagi.
Alex reflek tertawa saat mendengar ucapan kinta, kinta semakin bingung dengan tingkah alex.
"asal kau tahu. David punya selera yang tinggi. Dia tidak mungkin mendekati apalagi menjadikan seorang gadis yang hanya pelayan cafe sebagai kekasihnya. David selalu bermain elegant, ia pasti akan mengencani wanita high class. Jadi kamu tidak usah khawatir ya" ucap alex lalu tersenyum kepada kinta saat kinta menjawab dengan anggukan.
*****
David masih memperhatikan alex dari kejauhan.
Kring,
Ponsel david berbunyi. David segera melihat layar ponselnya."nomor baru? Siapa ini?" gumam david dalam hati. Lalu ia segera menekan tombol berwarna hijau.
"ya halo? Iya saya sendiri. Ini siapa?"
"tuan david, nyonya tadi kambuh lagi. Dan sekarang sudah ditangani oleh dokter. Saya sudah mencoba menelepon tuan besar tetapi tidak diangkat. Apa tuan bisa segera pulang ke rumah?"
"ok saya segera kesana"
David lalu bergegas menuju mobilnya dan segera melajukan mobilnya menuju rumahnya.
Part 13 done 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Abductor
FantastikJangan salahkan 'cinta'nya, tapi salahkan mengapa ia memulai dengan cara yang salah. © Copyright 2017 by karenrizzow Don't copy this story. #22 in fantasy 24-06-17