Kring, kring, kring
Suara alarm mengejutkanku yang masih menikmati mimpi. Jam alarmku menunjukan pukul 07.45 yang artinya aku sudah kesiangan.
Dengan sangat terburu-buru aku langsung berlari kedalam kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi aku langsung duduk dimeja rias untuk memoles wajah mulusku dengan beberapa make-up natural.
"Pasti flo akan memarahiku" gumamku dalam hati.
Setelah mengendarai motorku kurang lebih 30 menit aku sampai tepat didepan Cafe Vixie. Ya tempat dimana aku bekerja sudah hampir 3 tahun, aku bekerja ditempat itu semenjak 1 tahun setelah aku lulus dari SMA.
Saat aku masih duduk di bangku SMA orangtua ku bercerai, dan mereka meninggalkan ku begitu saja. Sampai aku lulus, aku di urus oleh tetanggaku. Merasa tidak enak takut merepotkan, aku pun bekerja setelah melaksanakan ujian akhir sekolah.
Klek,
Aku membuka pintu cafe, dan benar dugaanku bahwa bos ku akan memahariku. Flora, ya sahabatku yang juga menjadi bosku saat ini. Meskipun hubungan kami dekat, dia tetap akan betindak tegas kepada siapa saja yang tidak disiplin.
"Kesiangan lagi ren? Kamu tidak ingat hari ini ada acara apa? Please, jangan buat semua orang kerepotan karena kamu telat terus" ucapnya, dengan nada sedikit membentak.
"Sorry flo sorry banget. Aku sudah memasang alarm, tapi entah mengapa aku susah sekali untuk bangun hehe" jawabku sambil terkekeh. Meskipun flo terlihat marah, tapi percayalah bahwa dia tidak benar-benar semarah itu.
Tanpa ada jawaban dari Flora, aku langsung masuk kedalam mengganti bajuku dengan seragam cafe, dan menata balon-balon bertuliskan 'Anniversary 35th PT. Internasional Holiday'.
Yaps, cafe tempatku bekerja hari ini disewa oleh perusahaan pariwisata terkenal itu, aku harus menata semuanya sesuai dengan permintaan perusahaan.
Sungguh hari yang melelahkan, bukan hanya karena mendekor ruangan ini dengan penuh pernak pernik, tetapi juga aku harus longshift sampai acara pesta ini berakhir.
*****
Tidak terasa hari sudah sore, jam di ponsel ku menunjukan pukul 17.25 yang artinya para tamu undangan akan datang. "Aku sebaiknya mandi dan membersihkan diri dulu" ucapku dalam hati. Aku pun melepas celemek cafe dan masuk ke kamar mandi.
Pukul 19.00
Para tamu undangan sudah mulai datang, dan tentu juga dengan pejabat-pejabat pemilik perusahaan tersebut.
Aku sudah mulai sibuk dengan mengantarkan minuman dan juga makanan kecil kepada tamu-tamu tersebut. Jujur saja aku merasa malu saat akan mengantarkan minuman dan makanan, bagaimana tidak mereka terlihat sungguh elegant, dengan jas dan gaun yang digunakan."Karen, sini dulu!" Suara flora yang terdengar sedikit berbisik kepadaku.
"Ada apa flo?" Jawab ku sambil berjalan menghampiri flo.
"Tolong kamu antarkan minuman dan makanan ini untuk pemilik perusahaan dan keluarganya yang duduk disebelah sana. Dan tanyakan menu apa yang akan mereka santap malam ini" perintah flo, sambil memberiku nampan berisi beberapa gelas minuman dan piring yang berisi makanan kecil.
Aku mulai pergi ke arah meja tersebut, sungguh jantungku berdebar tidak seperti biasanya. Aku takut membuat kesalahan didepan mereka, pasalnya kalau aku membuat kesalahan pasti akan berpengaruh kepada reputasi cafe milik flo.
"Aku harus berhati-hati" gumamku."Selamat malam Bapak & Ibu Collins, ini minuman dan makanan kecilnya" seruku dengan senyum lebarku. Mereka benar-benar terlihat sangat mewah, tatapan ku tidak sengaja bertemu dengan seorang pria muda yang duduk tepat disamping wanita yang ku yakin adalah istri dari pemilik perusahaan ini.
Dia pun sama halnya denganku, menatapku lebih tajam. Seperti singa yang akan menerkam mangsanya.
"Ehm" suara deheman tuan collins menghentikan tatapan ku dari pria muda itu. Ya ampun, kenapa menatapnya membuat aku seperti terhipnotis.
"Ee.. dan ini menu nya tuan, apa yang akan anda pesan untuk menu makan malam tuan?" Tanyaku sambil bersiap untuk menulis pesanan mereka. Aku benar-benar malu tertangkap basah sedang menatap pria muda itu. Tapi siapa pria itu? Pria itu duduk satu meja dengan tuan collins. Apa pria itu anak nya?
"Kami pesan ini saja, dan samakan dengan keluargaku yang lain" jawab Pak Alex, pemilik perusahaan itu. Lalu menutup buku menu.
"Baik pak, mohon tunggu sebentar" jawabku sambil membungkukan badanku sedikit. Dan mengambil buku menu itu.
*****
Setelah acara itu selesai, aku dan karyawan cafe yang lain membereskan semuanya. "Pft, sungguh hari yang melelahkan. Rasanya sudah kangen sekali dengan kasurku dirumah" gumamku sambil melamunkan sesuatu yang menungguku dirumah.
Untungnya besok cafe libur, mungkin sebagai upah kepada karyawan yang sudah longshift hari ini.
"Ok sudah selesai. Aku pulang duluan ya flo" Kataku, sambil mengambil tas kecil milikku."Pulang sendirian ren? Kenapa nggak bareng anak-anak aja? Ini udah malem banget loh" tanya flo memberi tawaran. Sebenarnya memang ini sudah sangat malam, aku juga sangat takut pulang sendirian. Tapi jika menunggu yang lain pasti akan sangat lama, sedangkan tubuhku ini sudah sangat lelah.
"Nggak usah flo, di luar juga pasti masih ramai. Ok, bye flo" lalu aku pergi meninggalkan cafe setelah melambaikan tangan kepada flo.
Yaps, diluar ternyata sudah sepi. Jauh diluar dugaanku kalau diluar masih ramai. Sebaiknya aku mempercepat langkahku menuju parkiran motor agar tidak ada kejadian yang di inginkan.
Saat aku sedang berjalan, tiba-tiba saja mulutku disekap oleh seseorang yang tidak aku lihat wajahnya, dan sapu tangan yang tepat ada dihidungku sungguh-sungguh mengeluarkan aroma yang sangat menyengat. Tiba-tiba pandanganku menjadi kabur, dalam sekejap berubah menjadi gelap, dan aku mulai tak sadarkan diri.-----------------------------------------------------------
Part 1 done💞
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Abductor
FantasíaJangan salahkan 'cinta'nya, tapi salahkan mengapa ia memulai dengan cara yang salah. © Copyright 2017 by karenrizzow Don't copy this story. #22 in fantasy 24-06-17