Sasuke is an Alpha

24K 2.4K 28
                                    

"Sasuke-kun! Naruto!"

Suara Sakura memanggil dari kejauhan ketika melihat kedua rekannya sedang berjalan bersama. Ditangannya terdapat sebuah keranjang bambu yang tertutup oleh kain berwarna merah.

Gadis dengan warna rambut seperti namanya tersebut berlari kecil mendekat. Senyuman manis tersungging dibibir mungil gadis itu.

Sasuke dan Naruto menunggu hingga rekan wanita mereka berhasil menyusul. Dan tentu saja Naruto menyambut gadis itu dengan keceriaan yang berlebih.

"Kudengar kalian sudah membantu beberapa orang dalam memperbaiki rumah yang hancur, ya?" tanya gadis itu dengan senyuman yang cerah.

Naruto menjawabnya dengan penuh semangat, sedangkan Sasuke, ia membiarkan rekan berisiknya yang menjelaskan. Ia tak ambil pusing dengan sikap Sakura yang masih saja mengejarnya untuk memperhatikan lebih dari sekedar teman.

Selama beberapa saat mereka berbincang bersama. Namun kini Sasuke dapat merasakan bahwa aroma manis yang sejak tadi dapat diciumnya ketika bersama Naruto semakin pekat. Dan ia dapat melihat bahwa keranjang yang dibawa oleh rekan wanitanya adalah kue.

Sedikit ragu, Sasuke bermaksud untuk menanyakannya, namun ia juga dapat membedakan aroma manis pada tubuh Naruto dan kue yang dibawa oleh Sakura. Keduanya memiliki aroma yang berbeda meskipun keduanya beraroma manis.

"Oh ya, aku membawakan kue buatanku untuk kalian," ujar Sakura sambil memperlihatkan kue hasil buatannya pada kedua temannya.

Sasuke yang tak mengerti apa-apa hanya heran begitu melihat ekspresi yang diperlihatkan oleh Naruto ketika melihat kue yang dibawakan oleh Sakura. Karena meskipun dirinya tidak menyukai makanan manis, tapi ia bisa melihat bahwa kue itu tampak enak. Naruto yang sangat suka makan ini seharusnya menyukai kue yang tampak lezat itu, tapi reaksinya justru sebaliknya.

"Maaf Sakura, aku tidak terlalu menyukai makanan manis," ucap Sasuke.

"Ah... eh... aku... a-aku sudah makan, Sakura-chan. Hehe..." sahutnya dengan wajah yang pucat.

Sedangkan Sakura hanya menggembungkan pipinya dengan kesal melihat penolakan yang diberikan oleh rekan-rekannya.

Sesungguhnya Sakura cukup tahu bahwa rekannya yang tampan itu tidak terlalu menyukai makanan manis, membencinya malah. Tapi penolakan yang diberikan oleh Naruto lebih membuatnya kesal, meskipun ia juga tahu bahwa kue buatannya pernah membuat pemuda pirang itu mengalami gangguan pencernaan karenanya.

Melihat hal itu, Naruto mencoba untuk mengalihkan perhatian temannya dan perlahan ia mulai berjalan terlebih dahulu.

Perlahan Sasuke dan Sakura berjalan di belakang Naruto dan memperhatikan sosok pemuda kelewat ceria tersebut. Hal ini tentu membuat hati Sakura senang karena dapat jalan berdampingan dengan sosok yang disukainya.

Namun sejak tadi pandangan Sasuke hanya tertuju pada sosok Naruto yang berjalan tak jauh darinya dan Sakura. Ia mengetahui bahwa sejak tadi rekan wanitanya ini mencoba untuk menarik perhatiannya dengan berbincang, namun ia sedikit mengacuhkannya.

"Jadi Sasuke-kun, bagaimana kalau-"

"Sakura, apa kau sering membuatkan kue untuk Naruto?"

"Eh?"

Ekspresi bingung dikeluarkan oleh Sakura. Sambil tetap berjalan santai, gadis beriris hijau itu memperhatikan ekspresi yang terpatri pada pemuda di sampingnya.

Mendengar pertanyaan itu, dirinya merasa senang dan menganggap bahwa kemungkinan Sasuke cemburu jika mendengar Naruto mendapat kue buatannya.

"Eh, tentu saja. Ada apa, Sasuke-kun? Kau juga mau kue buatanku? Hehe..."

"Bukan itu."

Doeng.

Penolakan itu membuat jiwa Sakura terpuruk sambil menangis dan berteriak 'shannaro' di dalamnya. Namun ia berusaha untuk tetap mempertahankan ekspresinya yang tersenyum.

"Lalu apa?"

"Apa kau sering memberikannya kue beberapa hari ini?"

"Hmm..." gumam Sakura sambil berpikir. "Terakhir kali kuberi kue pada Naruto, itu sekitar seminggu lalu."

"Jadi bukan kau? Apa ada orang lain yang memberikan kue pada si bodoh itu?"

"Aku tidak tahu. Sebenarnya ada apa, Sasuke-kun? Kenapa kau menanyakan hal itu?"

Sesaat Sasuke terdiam, memutuskan untuk menceritakannya lebih dulu pada Sakura atau tidak. Namun karena hal ini mengganggu pikirannya, ia memutuskan untuk bercerita pada gadis di sampingnya.

Karena mempertimbangkan bahwa gadis inilah yang mungkin paling sering bersama dengan Naruto disaat Sasuke pergi dari Konoha. Jadi mungkin hanya Sakura yang lebih memahami bagaimana kondisi Naruto saat ini.

"Sejak tiga hari lalu aku mencium aroma manis yang menguar dari tubuh Naruto. Kupikir mungkin itu karena dia memakai parfum atau memakan kue manis. Tapi saat kutanya, ia selalu menjawab tidak," ujar Sasuke masih tetap memperhatikan sosok Naruto yang berjalan di depan mereka.

Ia tak memperhatikan ekspresi Sakura yang terkejut mendengarnya dan melanjutkan kalimatnya.

"Ditambah lagi, hari ini aroma yang dikeluarkannya jauh lebih pekat bila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Apa kau tahu sesuatu?"

Kembali Sasuke merasakan keheningan yang diberikan oleh Sakura.

Penasaran, ia menolehkan pandangannya pada gadis di sampingnya. Namun ternyata langkah Sakura terhenti beberapa langkah di belakangnya. Hal ini tentu membuat Sasuke heran. Hal apa yang membuat gadis itu begitu terkejut dengan ekspresi seperti itu?

"Sakura?"

Lagi, tak ada jawaban dari gadis itu. Sasuke mengernyitkan alisnya pertanda heran. Perlahan gadis itu mendekatinya dan memandangnya dengan ekspresi yang bercampur aduk antara khawatir, cemas, tak percaya dan sebagainya.

Tangan mungil milik Sakura mencengkram lengan baju yang dikenakan Sasuke dengan gemetar.

"Sa-Sasuke-kun..." panggilnya.

Sasuke hanya menaikkan sebelah alisnya untuk menanggapi panggilan gadis tersebut.

"Apakah..." jeda lagi. "Apakah aroma itu... aroma yang dikeluarkan oleh Naruto... membuatmu... ingin menyentuhnya lebih?"

Sasuke sedikit terperanjat mendengarnya. Ia ingin mengatakan tidak tapi lidahnya terasa kelu dan tubuhnya juga ikut menegang karenanya.

Melihat reaksi ini, Sakura sudah memprediksinya. Gadis itu melepaskan cengkraman tangannya pada lengan baju Sasuke. Lalu ia berjalan melewati pemuda itu.

"Sasuke-kun, untuk beberapa hari ini, aku ingin kau menjauh dari Naruto," ucap Sakura tegas.

"Ap- Tunggu, Sakura, apa maksudmu?"

Bukannya menjawab, gadis itu justru terus menjauhinya dan mendekati Naruto. Sakura menarik lengan pemuda berambut pirang tersebut dan berbicara yang tak dapat Sasuke dengar. Maka Sasuke pun segera menyusul kedua rekannya.

"Tidak mungkin sekarang saatnya, Sakura-chan. Bagaimana kau tahu? Aku-"

"Sasuke-kun seorang Alpha dan ia sudah mencium aromamu sejak tiga hari lalu, Naruto!"

Kini Sasuke dapat melihat ekspresi terkejut yang dikeluarkan oleh rekan lelakinya. Iris biru itu memandang tak percaya pada Sasuke, sebelum berganti menjadi pandangan yang ketakutan.

Wajah itu begitu pucat sebelum tiba-tiba tubuhnya gemetar dan nafasnya berubah menjadi semakin pendek.
*
*
*
TBC
*
*
Thanks for reading.
Mind to voment? ^_^

Love vs InstinctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang