Naruto menghela nafas berat. Sudah beberapa menit ia duduk di atas sofa empuk tak juga meredakan rasa lelah.
Mengusap perut yang membesar karena usia kandungan kian tua, dirinya mudah lelah hanya melakukan hal kecil. Berjalan pun membuat energinya terkuras.
Chakra Kurama tak membantu pemulihan lelahnya. Karena chakra sang rubah telah digunakan setiap hari untuk melindungi jabang bayi dalam perut kandungan.
Dikatakan Tsunade bahwa calon bayi kali ini sangat rentan dibandingkan kehamilan sebelumnya. Mungkin karena ukurannya yang sedikit lebih besar dibandingkan dulu.
Sang pemuda pirang tersenyum kecil melihat sosok mungil di sampingnya yang tertidur pulas-putra pertamanya, Menma. Tangan tan membelai sayang rambut hitam jabrik sang buah hati.
Meski baru berumur lima tahun, Menma sangatlah cerdas. Genetik khas klan Uchiha.
Masih belum diketahui status sang anak sulung, ia dan Sasuke hanya bisa menunggu. Apapun status yang disandang, sebagai orang tua akan selalu mencintai buah hatinya.
Memori berpindah.
Sudah berjalan delapan tahun dirinya bersanding dengan sang Alpha. Kehidupannya penuh akan petualangan.
Bukan dalam konteks bertarung tentunya, meskipun peristiwa itu tak luput hadir. Namun lebih kepada perjalanan hidup bersama dengan sosok Alpha yang kini adalah suaminya.
Tak peduli akan mitos kebahagiaan yang hilang setiap kali menghela nafas berat, senyuman tipis tersungging kemudian.
"Menikahlah denganku, Dobe."
Menginjak umur delapan belas, Sasuke langsung melamarnya walau tak romantis. Meski sudah terbiasa akan sikap sang Alpha menunjukkan afeksi cinta, baik menyentuh hingga bercinta, namun kian intens setelah janji terucap di depan altar.
Teriakan 'Teme mesum!' sering dilontarkan, tak membuat libido sang suami mudah terpuaskan. Sebaliknya semakin gencar. Jika dulu hanya sekali dalam beberapa hari, kini harus dihadapi setiap hari.
Berujung membuat Sasuke menitikkan air mata haru mengetahui benihnya telah tertanam dalam perut si pirang. Tak henti-henti sang Alpha mengecup wajahnya.
Begitu kuat keinginan Sasuke membangun keluarga membuat Naruto luluh.
Setelahnya, pemuda berambut raven tersebut harus menghindar segala benda yang dilempar Naruto saat marah. Maklum mood swing, alasan si pirang.
Meski terkadang harus tidur di sofa karena amukan Naruto, mencari makanan aneh yang diminta pada pukul tiga pagi, atau tidak mendapat jatah bercinta selama seminggu, Sasuke tetap gigih menuruti sang Omega. Demi jabang bayi, itulah jalan ninjanya. Tertular motivasi Naruto sepertinya.
"Naruto sedang mengandung anakku. Kuyakin anak kami akan sangat kuat. Perpaduan kami akan jadi yang terbaik. Bukankah Naruto semakin seksi saat hamil? Terutama saat ia berada dibawahku-"
"Kubunuh kau, Teme!!!"
Alpha Uchiha itu menjadi aktif bicara dan sering kali memamerkan si pirang yang tengah hamil pada teman sejawatnya. Ada yang menanggapi bosan hingga terbakar motivasi, terutama pasangan Shino-Kiba.
Dan tepat dua bulan sebelum Naruto melahirkan Menma, Shino berbangga diri menyatakan Kiba telah mengandung benihnya. Para Omega yang tengah hamil jengah dengan sikap Alpha mereka, kekanakan katanya.
Kehamilan bukan hal untuk bersaing. Sering kali Alpha dari Uchiha dan Aburame mendapat hukuman dari pasangannya, tidur di sofa selama tiga hari.
Hari kelahiran Menma, Sasuke panik bukan main. Kontraksi pra-melahirkan melemahkan tubuh Omega-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love vs Instinct
FanfictionDilahirkan sebagai seorang Omega, membuat pemuda ceria yang selalu bercita-cita sebagai Hokage harus mengalami trauma yang terus membekas. Dirinya yang memutuskan untuk tidak terikat dengan Alpha manapun kini justru berhadapan dengan fakta sebalikny...