Mine

25K 2.5K 83
                                    

Sasuke yang melihat reaksi aneh pada rekannya itu tiba-tiba mencium aroma yang jauh lebih pekat dari Naruto. Aroma manis itu membuat kepalanya terasa pusing dan pandangannya sedikit mengabur.

Ia merasa pikirannya sulit untuk dikontrolnya, karena saat ini entah kenapa ia ingin menyentuh kulit tan itu lalu menggerayanginya. Sasuke merasa ingin menjilati seluruh tubuh itu dan menggigit leher jenjang Naruto dan menandainya.

Tanpa sadar hal ini membuatnya terus melangkah dan tangannya sudah terjulur untuk mencengkram pergelangan Naruto. Ia ingin menyeret pemuda itu ke dalam apartemennya. Merobek baju yang dikenakannya dan...

Plak.

Sebelum Sasuke bisa menyentuh Naruto, Sakura sudah menghadang di depannya dan menampik tangan putihnya dengan cepat. Sesaat Sasuke merasa terkejut dengan reaksi yang diberikan. Ia dapat melihat pandangan tajam yang dikeluarkan oleh gadis di depannya seolah mengatakan 'jangan sentuh'.

"Sakura..." tanpa sadar pemuda stoic itu menggeram pada rekan wanitanya. Suara geraman yang dikeluarkannya terdengar sangat dalam dan seperti percikan kemarahan. Hal ini membuat baik Sakura maupun Naruto sempat gemetar karenanya.

"Apa yang kau lakukan?" pertanyaan yang dikeluarkan Sasuke terdengar sangat dingin.

"Sa-Sasuke-kun, tenanglah. Kau sedang tidak mengendalikan dirimu. Saat ini kau sedang dikendalikan oleh instingmu, bukan dirimu."

Sebaliknya, respon itu membuat Sasuke menggeram semakin keras dan ia telah memasang kuda-kuda untuk merebut apa yang diincarnya. Pandangannya fokus pada Sakura dan hendak menyingkirkan gadis itu dengan kekerasan.

Hal ini tentunya membuat gadis itu juga waspada apabila pemuda yang disukainya itu menyerang dengan tiba-tiba.

Wush. Duak. Brak.

Belum sempat keduanya bereaksi, sebuah pukulan telak mengenai wajah Sasuke. Dan yang menyerangnya adalah Naruto dengan memukul wajahnya langsung dan terpental sejauh beberapa puluh meter dari tempat ia berdiri semula.

Sasuke bisa merasakan ngilu dan darah yang merembes keluar dari mulutnya.

"Hentikan, Sasuke! Kalau kau berbuat sesuatu pada Sakura-chan, aku akan membuat perhitungan denganmu, kau dengar aku, Teme?!" teriaknya.

Namun tak lama tubuh pemuda berambut pirang itu gemetar dengan hebat. Ia merasa kakinya menjadi lemas seperti jeli. Kaki Naruto berjalan mundur untuk mencari penopang.

Bruak.

"Uaaahh...!"

"Naruto!" teriak Sakura terkejut ketika yang membuat Naruto jatuh terbaring adalah Sasuke yang menindih di atasnya. Kedua tangannya mengunci tangan Naruto agar tak memberontak.

"Sa-Sasuke, lepaskan! Aah..."

"Naruto... kau..." pandangan Sasuke hanya berfokus pada sosok yang berada dalam kurungan tubuhnya. Aroma manis yang menguar dan membuat tubuhnya bereaksi diluar kendalinya ini, tidak salah lagi.

"Kau seorang omega?"

Iris biru yang biasanya cerah bagaikan langit di musim panas, kini meredup bagaikan tertutup mendung. Dan setetes dua tetes air mata terjatuh dari kelopak mata yang terpejam itu.

Menyembunyikan keindahannya di antara rasional dan instingnya yang terus bertabrakan dimana ia ingin meraup tubuh itu atau memeluknya dengan kelembutan yang tak biasa.

"Dobe..." sebelah tangannya mencoba untuk menghapus air mata yang terus mengalir.

Degh.

"Aah..."

Keduanya tersentak dan sedikit mendesah ketika kulit mereka saling bersentuhan dengan lembut. Rasa panas menjalar dari interaksi tersebut.

Tubuh Naruto memberikan respon dengan mencoba untuk mendapatkan sentuhan yang terasa nyaman di wajahnya itu. Ia ingin disentuh lebih jauh lagi.

Sedangkan Sasuke, dari sentuhan itu ia dapat merasakan panas yang membuat dirinya bergairah dan ingin menjadikan tubuh itu miliknya. Tak pernah ia merasakan hal seperti keinginan begitu kuat meskipun ini bukanlah kali pertamanya bertemu dengan seorang Omega yang mengalami Heat di depan matanya.

Sebagai seorang Alpha, ia dapat mencium aroma feromon yang dikeluarkan para Omega, tapi tak pernah ia merasa terpengaruh hingga sekuat ini. Biasanya ia merasa sedikit pusing seolah kesadarannya dikendalikan sebelum rasa jijik memenuhi rongga hatinya dan menampik semua Omega yang mendekatinya.

Namun kali ini berbeda. Ia tahu, dan ia ingin dengan suka hati untuk menyentuh pemuda di depannya dan menjadikan Naruto sebagai miliknya.
Dan itulah hal yang akan dilakukannya.

Ibu jarinya menyentuh bibir yang biasanya berteriak memaki Sasuke dengan kesal. Ia bisa merasakan kelembutan pada bibir tipis itu. Dirinya bertanya-tanya, jika bibirnya saja selembut ini, bagaimana dengan bagian lainnya? Akankah sama atau lebih lembut dan menggairahkan?

Ia ingin merasakan lebih, namun instingnya ingin menjadikan makhluk di bawahnya ini miliknya terlebih dahulu.

"...milikku..." gumamnya sambil mendekatkan wajahnya pada ceruk leher Naruto.

Hal ini membuat mata biru itu terbuka lebar dan memperhatikan rekannya yang kini berusaha untuk menandainya. Naruto berusaha untuk mengembalikan kesadarannya yang tadi sempat terbuai oleh sentuhan Sasuke.

Sekuat tenaga ia memberontak dan menolak sosok pemuda Uchiha di atasnya meskipun kekuatannya perlahan mulai memudar setiap sentuhan yang diberikan pada tubuhnya. Tapi tidak, ia tidak menginginkan hal ini.

"Tidak! Sasuke, lepaskan aku! Sasuke... kumohon..."

Duak.

Kali ini giliran Sakura yang menyelamatkan Naruto dari Sasuke dengan memukul wajah tampan itu sekuat tenaga. Dan lagi, sosok Sasuke terpental sejauh beberapa puluh meter karena tidak bersiaga pada sekitarnya. Sesaat pandangannya mengabur sebelum ia dapat melihat Sakura mencoba membantu Naruto untuk berdiri.

"Sakura-chan... bawa aku ke tempat baa-chan. Ada yang tak beres dengan tubuhku kali ini," ujar Naruto dengan suara yang gemetar.

Sakura hanya mengangguk sebelum ia membopong pemuda pirang itu di pundaknya dan segera melompat menghilang dari pandangan iris hitam Sasuke yang masih berusaha untuk menghilangkan rasa sakit di pipinya.

Melihat tak ada lagi Omega yang diincarnya, iris mata itu pun berubah menjadi semerah darah dengan pola tiga magatama yang melingkar disekitarnya. Jiwa Alpha miliknya merasakan amarah yang menguasai ketika melihat Omega yang menjadi potensial pasangannya menghilang dibawa oleh orang lain.

Yang terparah, dibawa oleh seorang Beta wanita. Ia menggeram dengan keras.

"Naruto... kau milikku!"
*
*
*
TBC
*
*
Thanks for reading.
Mind to vomment? ^_^

Love vs InstinctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang