"Huff... Akhirnya aku bisa bernafas lega," gumam Naruto saat menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang apartemen miliknya.
Ya, ia beserta kedua rekannya telah kembali ke Konoha. Dimana tentunya mereka sudah melaporkan misi mereka pada sang Hokage dan kini sudah kembali ke rumah masing-masing.
Jika ada yang bertanya bagaimana perjalanan misi mereka, maka Naruto akan menunjukkannya dengan wajah yang sangat kelelahan. Bukan misi mereka yang dipermasalahkan, namun suasana canggung di antara ketiganya. Dimana semua permasalahan itu berpusat pada dirinya.
Dirinya berbaring sambil memperhatikan langit-langit kamarnya.
Sesungguhnya, ia tahu bahwa Sasuke berbeda bila dibandingkan dengan Alpha lainnya. Tentu saja dia berbeda, jika para Alpha akan langsung mendekat dan menyerang Omega yang mengalami Heat, Sasuke justru dapat menolaknya.
Meskipun harus melukai dirinya sendiri. Sedikitnya ia bisa merasakan bahwa tindakan Sasuke saat itu dilakukan untuk melindunginya, meskipun ia sendiri tidak ingin mengakui hal tersebut.
"Atau mungkin harga dirinya terlalu tinggi untuk tunduk pada feromon seorang Omega," lirihnya.
Atau... itulah cara Sasuke untuk melindunginya, karena pemuda stoic itu tahu mengenai trauma dirinya dan tidak ingin memperburuk keadaan.
Sedikitnya Naruto mengetahui hal tersebut. Ia tidak bodoh, hanya saja hati kecilnya masih tidak bisa menerima seorang Alpha mendekatinya, meski itu rekannya sekalipun yang selama ini ia kejar setengah mati.
Kini ia memiringkan tubuhnya ke samping menghadap dinding putih kamarnya. Pemuda pirang itu bermaksud untuk mengistirahatkan tubuh serta pikirannya, namun setelah beberapa menit berbaring, rasa kantuk tak juga menghampirinya.
Ia mulai gelisah. Naruto merasa ada hal mengganjal dalam hatinya yang harus ia temukan jawaban secepatnya."Berbahagialah, Naruto."
Omega pirang keras kepala itu langsung bangkit dari ranjangnya dan segera memakai jaket oranye yang menjadi ciri khasnya.
Setelah memastikan bahwa apartemennya terkunci dengan aman, ia segera berlari dan melompat dari atap ke atap. Seolah dikejar waktu dan akan kiamat jika ia tidak sesegera mungkin.
Ia harus menemui seseorang, walaupun akan lebih beruntung baginya jika bisa bertemu dua orang sekaligus.
Ia bertemu dengan beberapa temannya, menyapa sekaligus menanyakan keberadaan orang yang dicarinya. Dan setelah diberitahu dimana sosok itu berada, Naruto langsung menghilang dari hadapan teman-temannya.
Hal ini tentunya membuat teman-temannya yang lain seperti Hinata, Ino, Chouji dan Shikamaru merasa heran. Seperti yang dikatakan oleh rekan setimnya, Hinata, orang yang dicarinya berada di dalam hutan sedang berlatih.
"Kiba! Shino!" panggilnya keras lalu mendarat tak jauh dari kedua orang yang dicarinya tersebut.
Ia mengatur nafasnya yang sejak tadi berlari dengan kecepatan penuh.
"Oh, Naruto, ada apa?" sahut Kiba yang berada di atas tubuh rekan anjingnya, Akamaru.
Dilihatnya si pirang berjalan mendekat.
"Kudengar kau baru pulang setelah menjalankan misi panjang," ujar Kiba.
"Ya. Dan aku ingin bertemu denganmu-maksudku dengan kalian."
Kiba dan Shino saling berpandangan heran mendengar penuturan teman pirangnya itu. Mereka merasa ada hal penting yang ingin disampaikan oleh temannya itu dengan serius.
Melihat itu, Kiba bermaksud untuk turun dari punggung Akamaru, namun-
"Aku ingin tahu bagaimana hubungan kalian sebagai pasangan Alpha-Omega," ujar Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love vs Instinct
FanfictionDilahirkan sebagai seorang Omega, membuat pemuda ceria yang selalu bercita-cita sebagai Hokage harus mengalami trauma yang terus membekas. Dirinya yang memutuskan untuk tidak terikat dengan Alpha manapun kini justru berhadapan dengan fakta sebalikny...