Sakura menghela nafas setiap beberapa menit sekali. Wajah cantiknya kini harus sedikit memudar karena memperhatikan kedua pemuda yang menjadi rekan satu timnya.
Jika kalian bertanya apakah kondisinya seperti itu karena dirinya yang patah hati, maka akan dijawab gadis itu 'tidak' dengan tegas. Walaupun memang yang menjadi perhatiannya saat ini adalah kedua pemuda yang berbeda sifat, fisik, dan jenis ini.
Dirinya mengetahui bahwa Naruto telah menyadari siapa dan mengapa dirinya mengalami kejadian Heat abnormal beberapa hari lalu itu. Ia mendengar cerita langsung dari gurunya Tsunade, bahwa Alpha wanita itu sudah menjelaskannya pada Naruto.
Gadis itu berharap agar kekeras-kepalaan pemuda pirang itu berkurang karenanya, namun harapan hanyalah harapan ketika kenyataan yang didapatnya saat ini justru sebaliknya.
Ia melirik pada anak semata wayang dari Yondaime Hokage itu yang kini berjalan di depannya. Lalu iris emerald miliknya berpindah pada sosok pemuda stoic yang kini berjalan di belakang Sakura.
Ya, saat ini posisi berjalan mereka adalah Naruto berada di depan beberapa langkah, disusul Sakura dan yang tertinggal di belakang mereka adalah Sasuke.
Saat ini mereka tengah menjalankan misi bersama berdasarkan perintah Hokage yang juga merupakan mantan guru pembimbing mereka, Kakashi.
Namun sejak tadi tak seorang pun dari kedua pemuda itu mencoba untuk saling berinteraksi. Hanya suasana hening yang terjadi di antara mereka.
Hal ini membuat Sakura menghelakan nafasnya lebih keras.
"Ada apa, Sakura-chan? Kau lelah?" tanya Naruto sambil menoleh dari pundaknya pada gadis di bekalangnya, namun pemuda itu tetap melanjutkan langkahnya.
Gadis dengan helaian rambut merah muda itu hanya memandang datar pada pemuda pirang di depannya.
"Kita baru berjalan sekitar empat jam, mana mungkin aku sudah merasa lelah, Naruto," dengus Sakura.
"Habisnya sejak tadi kau menghela nafas terus. Jadi kupikir kau sedikit lelah."
"Tidak. Aku hanya sedang berpikir saja," sahut Sakura lagi sambil mengibaskan tangannya sedikit.
Naruto hanya bergumam pelan sebelum dirinya kembali memfokuskan pandangannya ke depan.
Sedikitnya gadis Beta itu merasa kesal dengan kedua pemuda yang berada di depan dan belakangnya. Tak bisakah mereka berdua bersikap lebih biasa? Mengingat saat ini mereka bertiga tengah menjalankan misi karena kerjasama itu sangatlah penting bagi kelompok shinobi.
Meskipun begitu, ia sendiri juga tidak berani mengungkapkan kekesalannya pada kedua pemuda yang keras kepalanya sama itu.
Kembali keheningan melanda di antara ketiganya selama perjalanan berlangsung. Mereka tengah hanyut dalam pikirannya masing-masing namun masih dalam permasalahan yang sama.
Tak seorangpun dari ketiganya yang membuka suaranya. Hingga serangan berupa hujan kunai secara tiba-tiba mengarah pada ketiganya.
Namun tentu saja semua itu dapat mereka atasi dengan mudah dengan mengelak dan menangkis.
Ketiganya lalu saling memunggungi dan membuat lingkaran untuk bersiaga.Hening.
Hanya terdengar suara angin yang bersentuhan dengan daun-daun di pepohonan yang menimbulkan gemerisik lembut.
"Sasuke-kun, Naruto, melompatlah," bisik Sakura.
Gadis itu dapat merasakan bahwa keduanya menganggukan kepala mereka dan dengan cepat menyingkir. Sakura langsung mengepalkan tangan sebelum mengarahkan tinjunya pada tanah yang dipijak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love vs Instinct
FanfictionDilahirkan sebagai seorang Omega, membuat pemuda ceria yang selalu bercita-cita sebagai Hokage harus mengalami trauma yang terus membekas. Dirinya yang memutuskan untuk tidak terikat dengan Alpha manapun kini justru berhadapan dengan fakta sebalikny...