Tawa cekikikan dari Lowie dan Elzio teredam oleh suara berisik dari kelas mereka. Terlihat kilat mata cemburu dibalik jendela kelas Lowie.
Beep beep, dering ponsel Regis berbunyi
Zee : Sayang, kamu dimana? Aku akan keluar dari rumah sakit, kamu tidak kesini? :'(
Regis menghela nafas panjang setelah membaca pesan dari Zeffa, jika saja ia belum mengenal Lowie, pasti ia akan senang. Tapi sekarang hatinya tak lagi tempat untuk Zeffa, hanya ada Lowie.
Regis mengintip kembali Lowie dari jendela kelasnya, sempat mereka saling beradu pandang dan itu membuat Regis melotot dan dengan cepat ia pergi dari kelas Lowie.
Lowie melihat sekilas keberadaan Regis hanya tersenyum tanpa perlu mengejarnya. Tepat pada saat istirahat, seperti biasa ia akan pergi ke rooftop.
"Haaaa... Mommy, Love you" hela nafas senang, ia memeluk bekal makanan yang dibuat oleh ibunya, Eleane sengaja memasukkan 2 kotak untuk sarapan dan makan siang Lowie, tapi karna Lowie tak sempat makan jadi bekalnya masih utuh.
"Ines..." panggil Elzio seraya tidur di samping Lowie, Lowie mengacuhkan keberadaan Elzio di dekatnya, "Apa itu?" tanya Elzio saat melihat Lowie membuka bekal makanannya.
"Apa kau buta? Kau tak lihat ini bekal makanan?" kata Lowie kasar, Elzio sudah terbiasa dengan perkataan kasar yang keluar dari mulut Lowie.
"Tak seperti biasanya kau membawa bekal" kata Elzio, "Eh itu ada lagi, buat aku yaaa" pinta Elzio dengan mata berkaca-kaca.
"Enak aja lo... Ini pertama kali nyokap buatin bekal, jangan buka itu" pekik Lowie keras, ia mengambil bekal makanan yang sempat ada di tangan Elzio.
"Lowie" panggil seseorang tepat di belakang Lowie dan Elzio, mereka pun menoleh ke arah orang itu, "Akhirnya ketemu juga" katanya seraya duduk di samping Lowie, tangannya pun langsung bertengger ke bahu Lowie.
"Iiiisshhh ini lagi parasit satu" dumal Lowie memasang wajah tak suka, "Pergi kalian semua" usir Lowie dengan nada keras.
Regis mencium kepala Lowie gemas dan mengacak rambutnya, "Yaaa parasit yang kau cintai" kata Regis, wajah Lowie masih menampakkan ekspresi yang sama.
Lowie membuka kotak bekalnya, "Sandwich???" eja Lowie dengan mata melongo, Regis dan Elzio juga melihat kotak makanan Lowie.
"Aku maauuu" bugh bugh, Lowie memukul Regis dengan keras sebelum ia mengambil bekal makanannya, "Kau mempunyai 2 bekal, yang satu buatku" kata Regis.
Beep beep, ponsel Regis tiba-tiba berdering, dengan cepat ia menyambar ponsel yang ada di sakunya.
"Ah... Kekasihmu menelpon" kata Lowie saat ia merebut ponsel Regis, belum sempat ia melihat siapa yang menelponnya, Lowie terlebih dahulu merampas ponsel Regis. Lowie langsung melemparkan ponselnya pada Regis lagi, dengan cepat ia membuka bekal makanannya lalu mengambil keju sandwich itu, "El.." panggil Lowie seraya melempar kotak makanan yang sebelumnya telah ia ambil kejunya pada Elzio, "Ayo pergi dari sini" kata Lowie datar, ia berjalan menjauh tanpa memperdulikan Regis yang memanggilnya.
***"Mau pulang sekarang?" tanya Regis pada Lowie, tangan Regis melingkar posessive di pinggang Lowie. Semua mata menatap ke arah Lowie dan Regis, mereka saling berbisik menggosipi Lowie.
"Tidak, aku harus ke rumah sakit dulu" kata Lowie, Lowie menatap ke kanan dan ke kiri dan kaget melihat beberapa murid menatapnya dengan sirik.
Sudah bodoh, sekarang sikap jalangnya muncul. Gue heran, kenapa dia masih ada di sekolah kita?
Gue dengar dia mengharumkan nama sekolah ditingkat dunia karna terus menang lomba renang.
Ya kali gue juga bisa, renang doang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Star (#Riga 2)
RomanceMasalah cinta kadang tidak bisa diperkirakan, dihitung atau dilogikakan. Masalah terjadi tanpa tau itu kapan, atau dimana dan sejak kapan itu dimulai Dan cinta tidak bisa diukur Ignesya Eloise Luman Rigarelha Jangan membedakan aku dengan mommy, aku...