"Mr. Schwan???" sapa Lowie saat berjalan menuju ruang atlet.
Orang yang dipanggil Lowie pun menoleh dan menatap Lowie heran, "Apa kita pernah bertemu?" tanya Schwan heran.
"Yaaa.. Aku Lowie, kita pernah bertemu di rumahmu, kau ingat wanita yang datang bersama putramu?" kata Lowie.
"Elzio???" tebak Schwan, Lowie tersenyum menatap ayah Elzio, "Itu kau??? Sedang apa kau kemari" tanya Schwan takjub.
"Aku baru pertama kali mengikuti pertandingan, apa kau disini sebagai pelatih Regis?" tanya Lowie lagi.
"Baru pertama kali huh??? Tahun sebelumnya aku tak pernah melihatmu, aku hanya melihaaat" kata Schwan menggantung, ia menatap Leo dengan pandangan dejavu, "Elliot???" tebak Schwan.
"Oh.. Ini kakakku, dia datang sebagai pelatihku" kata Lowie.
"Oooh.. Ah baiklah.. Sampai bertemu didalam arena" kata Schwan langsung pergi.
Leo menengadah pandangan menatap ruangan disekelilingnya, banyak peserta yang sedang berlatih disini. Tepat saat Leo menatap wanita yang sedang berbaring di atas kursi panjang Leo menghentikan pandangannya, "Ana Clark" gumam Leo membelalak kaget.
Lowie berjalan di belakang Leo, dugh kepala Leo membentur punggung Leo yang tiba-tiba berhenti, "Aaaww.. Kenapa kau berhenti tiba-tiba???" tanya Lowie heran, ia menatap Leo yang diam membeku, "Kau melihat apa?" Lowie mengarahkan padangannya ke arah pandangan Leo, "Elle" gumamnya.
Lowie berlari ke arah Elle, "Elle..." teriaknya, wanita yang dipanggil Elle itupun menoleh ke arah Lowie. Senyumnya mengembang tatkala melihat Lowie menuju ke arahnya.
"Lowieee... Sedang apa kau disini??" tanya Elle heran, ia membalas pelukan Lowie.
"Bertanding, meskipun ini pertama kalinya untukku" kata Lowie canggung.
"Oh.. Ini juga pertama kalinya untukku, selamat berjuang" kata Elle, "Siapa pelatihmu?"
"Kakakku, Leo" kata Lowie semangat.
"Dimana dia???" Elle menengadah pandangannya melihat keberadaan Leo. Mata Elle terpaku melihat Leo yang ada di depannya, "Pria itu" gumam Elle lirih.
"Dia kakakku" kata Lowie, Elle membelalak kaget melihat kenyataan kalau pria yang ia buru adalah Leo, kakak Lowie, teman masa kecilnya.
"Lowie.. Apa yang kau lakukan disini? Ayo kita pergi" kata Leo dingin, ia berusaha menjauhkan adiknya dari wanita yang berbahaya.
"Leo.. Kenalkan ini Elle, saudara kembar Regis." kata Lowie memperkenalkan Elle.
"Ayo pergi" kata Leo lagi, Lowie menghela nafas panjang saat Leo berubah menjadi dingin, ia lalu menuruti apa kata Leo untuk pergi meninggalkan Elle.
"Allaric tunggu" teriak Elle nyaring, Leo dan Lowie berhenti saat Elle berlari mengejar mereka, "Allaric maafkanku" kata Elle lembut. Leo memalingkan wajahnya untuk tidak menatap Elle, "Lowie..." panggilnya seraya memegang tangan Lowie.
Bugh braaakkkk, Leo membanting tubuh Elle kuat, sontak semua orang menatap ke arah mereka, Lowie berteriak untuk menyuruh Leo berhenti, tapi Leo tak mengindahkan teriakan Lowie.
Leo menarik tangan Elle untuk segera bangun, Elle bangkit dengan cepat menatap Leo, tanpa ba bi bu Leo menarik tangan Elle. Dihempaskan tubuh Elle untuk menempel pada dinding, bugh Leo menghantam tembok tepat disamping wajah Elle, "Dengar, aku tidak peduli siapa kau, dan apa urusanmu. Tapi jangan mendekati adikku, kau mengerti?" kata Leo dingin, ia menatap tajam ke arah Elle, pandangan matanyapun turun menatap bahu kiri Elle, ia berdecih melihat naga hitam dibahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Star (#Riga 2)
RomanceMasalah cinta kadang tidak bisa diperkirakan, dihitung atau dilogikakan. Masalah terjadi tanpa tau itu kapan, atau dimana dan sejak kapan itu dimulai Dan cinta tidak bisa diukur Ignesya Eloise Luman Rigarelha Jangan membedakan aku dengan mommy, aku...