Part 15

11 3 0
                                    

"KAU BISA BEKERJA TIDAAK? AKU SUDAH MENUNGGUMU 1 JAM LEBIH, DAN KAU BAHKAN BELUM DAPAT APA APA" maki Eleane pada Eldris, berjam-jam ia menunggu penyelidikan untuk menemukan keberadaan Eric, tapi hingga kini hasilnya tetap nihil.

"KAU BISA DIAM TIDAK? KAU PIKIR MUDAH MENCARI ERIC? AKAN KUBUNUH ERIC KALAU SUDAH KETEMU" teriak Eldris frustasi, Eleane selalu berteriak di belakang telinganya.

"KAU YANG KUBUNUH DULUAN BANGSAT" umpat Eleane, "SIALAAAAN... SIAPA YANG BERANI MENCULIK SUAMIKU? AKAN KU BUNUH DIA" lanjutnya lagi, Lowie dan Zeffa hanya menggerutu kesal melihat orang tuanya saling mengumpat.

Lowie mendadak lesu, kepalanya pusing. Zeffa menatap Lowie khawatir, ia melihat Lowie yang pucat pasi.

"LOWIE" teriak Zeffa, sontak Eleane dan Eldris menengok ke arah Lowie. Lowie mendadak pingsan dan tersungkur di lantai.

"Lowie.. Lowiee..." panggil Eleane khawatir. Dengan cepat Eldris mengangkat tubuh Lowie ke ranjang, "Lowie... Kenapa sayang? Katakan pada mommy"

Keringat dingin mengucur di kening Lowie, Eleane nampak cemas melihat keadaan putrinya.

Braaakkkk, "Ada apa ini?" tanya Leo saat baru tahu kalau ayahnya menghilang, matanya tertuju pada Lowie yang berbaring di ranjang, "Lowie pingsan lagi?" tanya Leo.

"Pingsan lagi? Apa maksudmu?" kata Eleane.

"Bagaimana dengan daddy?" tanya Leo mengalihkan pembicaraan.

"A P A YANG TER JADI PA DA PU TRI KU?" kata Eleane dengan mengeja kata.

"Biar Leo yang mengurus Lowie" kata Leo seraya menggendong Lowie keluar dari kamar.

"LEO BERHENTI!!! KAU MAU BAWA LOWIE KEMANA?" teriak Eleane mengejar. Dengan cepat Eleane menghadang Leo dan memukul punggung Leo keras.

"Aaarrrgh" pekik Leo, untung saja ia tidak sampai terjatuh. Tubuh Lowie ia gendong dengan erat.

Eldris merebut Lowie dengan kasar, hingga Leo tersungkur ke lantai, "Aaaiiirrr" racau Lowie lirih.

"Dad... Berikan Lowie padaku sekarang" kata Leo lirih.

"Tidak akan" kata Eldris lalu berjalan menuju kamar kembali.

"Berikan Lowie padaku" kata Leo berusaha merebut Lowie dari gendongan Eldris. Nampak wajah Lowie kesakitan, rintihan Lowie terdengar jelas.

Bugh bugh bugh, Eleane memukul Leo dengan keras, "Apa yang kau lakukan Leo? Kau tidak lihat adikmu kesakitan?" kata Eleane, "Eldris... Bawa Lowie ke kamar" perintah Eleane cepat.

Leo mendongak menatap Lowie yang dibawa pergi oleh Eldris, nampak tangan Lowie berusaha mencakar dirinya sendiri, "TAHAN TANGAN LOWIE" teriak Leo, sontak Eleane dan Eldris menatap Lowie.

Sreeetttt, Leo merebut Lowie dengan cepat, ia berlari menuju belakang rumah. Byuuurrr, Leo menceburkan Lowie dalam kolam.

"LOWIE SADARLAH" teriak Leo, Lowie membuka matanya perlahan. Rasa lega dan nyaman merasuk dalam diri Lowie, entah berapa lama ia tidak menghabiskan waktunya dalam kolam miliknya, rasa rindu akan nikmat berenang bebas.

"Haaaaahh" Lowie menggapai permukaan dengan cepat, ia baru sadar kalau ia berada di dalam kolam, awalnya ia mengira ini hanya mimpi. Dengan cepat Lowie keluar dari dalam kolam itu, bugh bugh bugh, "APA YANG KAU LAKUKAN HAH? LANCANG KAU MEMBAWAKU KE KOLAM INI" teriak Lowie marah, ia memukul Leo dengan kesal.

Leo memiting tangan Lowie kuat, "Kau yang kenapa? Tidak biasanya kau bersikap seperti ini, dan aku baru sadar kalau kau tidak berenang akhir-akhir ini" kata Leo, Lowie berusaha melepaskan diri, tapi tenaga Leo lebih kuat darinya, "Ada apa sebenarnya?" lanjut Leo tajam.

Lost Star (#Riga 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang