Chapter 09

38 5 0
                                    

"Icha, ayo pulang" ray menarik tangan icha yang sedang mengobrol bersama teman-temannya

"Bentar lagi lah ray" jawab icha menghela nafas

"Nanti dimarahi ayahmu loh, aku juga lagi buru2 nih mau pergi ke suatu tempat" ray kembali memaksa icha.

Memang saat ini dia sangat buru-buru, dia ingin menemui psikiater langganannya yakni Dr.Bambang

"Ciee.. Pulang bareng, udah jadian ya??" ucap salah satu teman icha

"Pulang aja cha, ray udah nungguin tuh, besok aja lanjutin lagi. Dahh.." ucap yang lainnya, sambil pergi meninggalkan ray dan icha.

Ray dan icha hanya terdiam. Merekapun langsung bergegas menuju ke tempat parkir untuk pulang kerumah

"Ayo, buruan naik" ray lagi-lagi memaksa icha untuk cepat

"Iya, iya. Kenapa sih buru2 amat?? Mau kemana emang??" icha menaiki motor

"Mau ketempat papanya zara"

"Ha?? Papanya zara?? Yang psikiater itu?? Ngapain kesana?? Kamu sakit??" icha yang spontan merasa khawatir

Ray diam sejenak, dia berpikir apakah dia akan menceritakan semuanya pada gadis ini.

Apakah gadis ini bisa dipercayai. Apakah gadis ini bisa menjaga rahasianya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus bermunculan dikepalanya.

Ada beberapa alasan mengapa ia tidak menceritakannya. Salah satunya karena gadis ini adalah gadis yang sedang diincar oleh anonymous. Secara otomatis dia ingin melindungi gadis ini.

Setelah memikirkan secara matang, ia pun mengambil keputusan untuk menceritakan semuanya pada gadis ini.

Ia hanya berharap semoga keputusan yang ia ambil ini adalah keputusan yang tepat

"Sebenarnya, ini cuma diketahui oleh keluarga aku. Tapi kayaknya aku juga harus ceritain ke kamu"

Ray mulai menceritakan semuanya kepada icha. Tentang pria yang ada didalam dirinya.

Icha hanya terdiam dengan wajah yang penuh dengan ketidakpercayaan.

Ternyata pria yang sedang bersamanya saat ini adalah seorang pembunuh

Benar apa yang dilihatnya pada malam itu. Ray, dialah yang melakukan pembunuhan itu.

Icha merasa bingung apakah ia harus melindungi pria ini, atau ia harus melaporkannya.

Akhirnya mereka sampai dirumah icha. Ray segera pamit pulang karena dia sedang buru-buru.

"Ray.. Kalahkan pria itu" ucap icha sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.

----

Ray kembali menemui Dr.Bambang untuk melakukan hipnoterapi

Ia memasuki alam bawah sadarnya, anonymous telah menunggunya disana.

"Bagaimana?? Siapa yg ingin kau serahkan??" tanya anonymous sambil menunjukkan senyum yang sangat mengerikan

"Tidak, aku tidak akan menyerahkan mereka" jawab ray

"Apa kau bodoh?? Sudah kubilang kalau kau tidak memilih aku akan membunuh keduanya" anonymous kembali mengancam

"Kau lah yang bodoh, dua foto yang kau tunjukkan itu adalah orang yang sama" jawab ray sambil menunjukkan senyum kemenangan

"Kau sudah kalah, aku tidak akan membiarkanmu menguasai tubuh ini. Dunia yang damai ini tidak membutuhkan orang sepertimu. Tidurlah selamanya, aku tidak membutuhkan mu"

"Kau yakin dunia ini akan damai?? Percayalah, suatu saat kau akan membutuhkanku"

Ray terbangun dari hipnoterapi tersebut

---

Sementara itu dikantor kepolisian
"Dengarkan semuanya!! Akhirnya kita menemukan titik terang. Dunia ini akan kembali damai. Persiapkan diri kalian!!"

-------TBC-------

a/n: Maaf, udah lama gak update

I Can See You [Continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang