Chapter 07

53 6 1
                                    

"Ohh.. mungkin orang iseng" ray mencoba menyembunyikan kebenarannya.

"Iya sih.. tapi gak sampai tiap malam kek gini juga" icha mengambil handphone nya kembali.

"Kamu bales gk??" tanya ray
"Gak sih." jawab icha.
"Yaudah.. kamu hati hati aja." Ucap ray sambil mengelus kepala icha.

"Mungkin Reza bisa mencari orang ini. Reza!!" Icha memanggil reza, anak dengan nilai pelajaran komputer tertinggi.

"Iya" reza mendatangi ray dan icha.
"Ini nih, ada orang misterius yang tiap malam ngirim pesan ke gw" jelas icha

"Mana coba lihat" reza mengambil handphone icha. "Aneh.. pas profilnya di klik pesannya terhapus sendiri." Reza menyadari bahwa kasus ini sama seperti yang sedang diselidiki ayahnya.

Dia harus melaporkan kepada ayahnya. Dia harus menyembunyikannya dari icha, dia tidak mau membuat icha khawatir. Karena yang di hadapinya adalah pembunuh kejam.

Ada satu lagi yang mengganjal di pikirannya. Ray. Tidak mungkin ray tidak mengetahui hal ini. Pamannya polisi yang menangani kasus yang sama. Pasti ada yang disembunyikan. Dia harus berbicara dengan ray.

"Gw akan menemukan orang ini" ucap reza.

---

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Reza menghampiri ray yang sedang merapikan bukunya.

"Ray.. ngomong bentar" ucap reza.
Ray menatap reza dengan tatapan ambigu. Kemudia ia melihat kearah icha.

"Icha.. pulang duluan aja."
"Tapi ray.."
"Gk apa apa. Kalo orang misterius itu ngirim pesan lagi. Kasi tau kami" ucap ray kepada icha. Icha pun pergi meninggalkan ray dan reza didalam kelas.

"Lu mau ngomong apa??" Tanya ray yang sudah penasaran dari tadi.
"Lu tau kan, siapa yang ngirim pesan itu ke icha?? Gk mungkin lu gk tau. Paman lu polisi kan??" reza menjelaskan maksudnya.

"Iya gw tau.. itu anonymous. Pembunuh sadis yang mengintai korbannya lewat media sosial tanpa meninggalkan jejak" jawab ray.
"Iya... dan icha menjadi korban selanjutnya." wajah reza menjadi khawatir.

"Gak.. gak akan gw biarkan ini terjadi, gw juga khawatir sama icha" ucap ray.
"Kalo gitu ayo kita kerja sama cari org itu" ucap reza dengan penuh keyakinan.

---

Beberapa hari kemudian ray kembali menemui DR.Bambang untuk menjalani terapi. Dia sudah sangat pusing dengan anonymous.

Belum lagi pria itu sedang mengincar sahabatnya. Penuh rasa bersalah. Rasanya ingin mati saja. Pikirnya.

"Ray.. kali ini kita akan coba berkomunikasi dengan kepribadian mu yang lain." kata Dr.Bambang
"Bagaimana caranya dokter?" Ray penasaran

"Hipnoterapi.. silahkan berbaring disini" ucap dr.bambang sambil mempersilahkan ray berbaring ke atas kasur yang telah di sediakan.

"Tatap jam ini.. setelah kau masuk ke alam bawah sadarmu. Cobalah berkomunikasi dengannya." Ucap DR.Bambang mengayunkan jam yang baru saja dikeluarkannya dari saku.

Tik.. tok.. tik.. tok.. tik.. tok..
Keheningan menyelimuti ruangan ini. Yang terdengar hanya suara detakan jam.

Tidak berapa lama, ray masuk ke alam bawah sadarnya. Tetapi bukan dirinya yang lain yang dilihatnya. Malah sesuatu yang sama sekali tidak ingin dilihat. Bayangan kejadian 7 tahun lalu, disaat orang tuanya mati di depan matanya sendiri.

Sakit. Itulah yang dia rasakan. Karena tidak kuat lagi menahan rasa sakit tersebut ray pun terbangun.

"Kenapa Ray?? Apa kau bertemu dengannya??" Tanya DR.Bambang yang melihat ray bangun tiba tiba.

"Belum dokter. Aku hanya melihat bayangan masa lalu." Jawab ray.

"Baiklah.. kita ulangi sekali lagi. Jika berhasil, kau bisa terus berkomunikasi dengannya." DR.Bambang kembali mengayunkan jamnya.

Kali ini ray telah memasuki alam bawah sadarnya. Pandangannya gelap dan ia melihat seorang pria yg sangat mirip dengannya. Persis seperti 7 tahun yang lalu.

Seperti biasa, pria itu memakai jaket hitam dengan penutup kepala tapi tidak mengenakan topeng, ia sedang menghadap kebelakang. Ia seperti sedang memegang sesuatu di kedua tangannya.

Ray mencoba mendekati pria itu. Pria itu langsung menghadap kearah ray.

"Jauhi wanita ini!!!" Seru anonymous tiba tiba sambil menunjukkan apa yang ada digenggaman tangan kanannya yg ternyata adalah foto seorang wanita.

"Atau tidak, wanita ini akan kubunuh!!" Serunya lagi sambil menunjukkan satu foto wanita lagi yg ada di tangan kirinya.

"Dari mana kau kenal wanita itu??" Tanya ray.
"Bodoh!! Kau tiap hari menemui wanita ini" jawab anonymous

"Berikan aku wanita ini, atau aku akan membunuhnya" anonymous melempar foto wanita yang ada di tangan kanannya.

"Kalau kau memberikanku, wanita ini akan selamat" lanjutnya lalu melemparkan foto wanita yang ada di tangan kirinya.
Ray hanya terdiam.

"Kenapa?? Apa kau takut?? Aku akan membunuh siapa saja yang menghalangiku, termasuk temanmu, psikiater, dan para polisi itu. Hahahahahaha" anonymous tertawa kejam

Akhirnya ray bicara

"Berhenti menjadi pembunuh, anj*ng !!!!" Ray memukul wajah anonymous. Tapi entah kenapa wajahnya yang merasa kesakitan
"Kau itu terlalu bodoh!! Sia sia saja kau memukulku, kita berbagi rasa sakit yang sama" ucap anonymous.

"Pikirkan ini baik baik. Kita akan bertemu lagi. Sampai jumpa." Lanjut anonymous sambil pergi meninggalkan ray.

Tiba tiba saja ray terbangun. Langsung ditanyai oleh DR.Bambang

"Bagaimana ray??"
"Dia pergi begitu saja. Dia mengancamku, jika aku tidak menuruti keinginannya maka dia akan membunuh orang orang yang kusayangi" jelas ray kepada DR.Bambang.

Anonymous telah menyatakan perang kepada dirinya.

----

a/n: Konflik sebenarnya baru saja dimulai. Jangan bosan ya. Vote dan comment :v

I Can See You [Continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang