Chapter 03

63 8 2
                                    

Keheningan menyelimuti suasana ini. Canggung. Itulah yang dirasakan oleh icha saat ini. Seumur hidupnya baru pertama kali ia duduk sebangku dengan laki laki. Kelas yang berisik seakan tidak terdengar olehnya.

"Hey" sapa ray mencoba memecah keheningan.
"I..iya" jawab icha dengan gugup.
"Boleh aku duduk di tepi jendela?" tanya ray.
"Ha.. boleh kok" icha berdiri dari tempat duduknya. Begitu juga ray. Mereka bertukar tempat duduk.
"Thanks ya.. btw nama kamu siapa??" tanya ray sambil duduk
"Panggil saja icha. Apa kita pernah ketemu?" icha terlihat mulai terbiasa dan santai.
"Nggak tau" jawab ray sambil mengeluarkan buku dari tasnya.
"Mungkin cuma perasaan ku aja" icha merasa mengenali pria ini, postur tubuhnya. Tapi ia lupa dimana.

Pelajaran pertama di sekolah baru berjalan dengan lancar bagu ray. Ia sangat mengerti materi yang disampaikan oleh bu nia. Tidak terasa sudah tiba waktu istirahat.Bu nia keluar dari kelas.

Ray dan icha yang sedang merapikan buku mereka disapa oleh zara dan reza.
"Hai ray.. gw zara. Dan ini reza." zara memperkenalkan dirinya.
"Oh.. iya. Salam kenal" jawab ray mengulurkan tangannya. Zara dan reza bergantian berjabat tangan dengan ray.
"Eh.. lu udah tau sekolah ini belum?? Keliling yuk" ajak zara kepada ray.
"Boleh" ray mengiyakan
"Malas ah.." reza menimpali perkataan zara
"Ayoklah.. icha juga" mereka berempat berkeliling SMA N harapan.

Sekolah ini cukup luas. Terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama terdapat ruangan guru, dan kelas 10. Lantai kedua berisi kelas 11 dan lantai ketiga kelas 12.

Diseberang gedung kelas, terdapat gedung aula. Disebelahnya ada ruangan komputer, ruangan musik, lab ipa, kantin dan perpustakaan.
Di belakang gedung aula dapat ditemui masjid yang disediakan sekolah bagi umat muslim.

Lapangannya juga cukup luas. Terdapat dua lapangan basket, satu lapangan voli, satu lapangan takraw, dan satu lapangan futsal.

---

"Aku pulang" ucap ray.
Tapi tidak ada orang di rumah ini. "Paman belum pulang" ray melepaskan sepatunya.

Ray tinggal bersama pamannya setelah kakeknya meninggal dunia akibat serangan jantung. Ayah dan ibunya telah meninggal akibat kasus pembunuhan 7 tahun lalu. Kini ia tinggal dirumah mewah milik pamannya yang selalu sibuk dengan pekerjaanya.

"Aku pulang" icha yang disambut oleh ibu dan ayahnya. Ia merupakan anak tunggal yang di besarkan di keluarga sederhana penuh kecukupan.
"Masuklah nak.. mandi dulu lalu makan" kata ibunya.
"Baiklah bu" jawab icha.

Icha masuk kekamar, meletakkan tasnya dan merebahkan diri di tempat tidur sambil mengingat ingat dimana ia pernah melihat orang dengan postur tubuh seperti ray. Sangat mirip.

---

Kepolisian sedang mengadakan rapat mengenai kasus pembunuhan yang terjadi tadi malam

"Semuanya.. kita mendapat kasus baru. Pembunuhan yang terjadi tadi malam di gang tengkorak yang menyebabkan dua korban meninggal." Ucap seorang pria yang sedang membacakan laporan.
"Siapa korbannya?" Tanya seorang pria yang diketahui adalah pimpinan di sini.
"Stella varisa, dan robi lesmana 17 tahun. Sepasang kekasih yang pulang dari berkencan. Korban ditemukan dengan keadaan tangan terikat" jawab si pembaca laporan.
"Apa ada saksi yang melihat, atau barang bukti?" tanya pimpinan.
"Tidak ada saksi yang melihat karna saat itu sudah larut malam, kami menemukan pisau yang diduga sebagai senjata pembunuhan" jawab pembaca laporan.
"Baiklah kita tutup rapat hari ini. Penyelidikan akan dimulai besok. Terima kasih atas kerjasamanya" tutup pimpinan tersebut sambil berdiri dan keluar dari ruang rapat.

Semuanya pulang, tetapi tidak dengan pimpinan detektif ini. Selama ini ia hidup sendiri karna ia belum menikah. Percuma kalau ia pulang sekarang, toh tidak ada yang menunggunya. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi membeli makanan.

Pimpinan detektif itu pulang kerumah. Membuka sepatunya. Ia terkejut melihat lampu dan tv ruang tengah sedang menyala dia melihat seorang pemuda yang sedang berbaring di sofa sambil menonton tv. Pemuda itu menyadari kehadirannya. Ia lalu menyapa pemuda itu
"Belum tidur Ray?"

NB: Author balik lagi. Kayanya cerita ini akan lebih panjang dari yang author bayangkan. Jangan lupa vote, comment, dan follow ya :D

I Can See You [Continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang