chapter 2

1K 112 4
                                    

"Selamat datang oh sehun." Seru nya pelan.

_<>_

Sehun melangkah masuk sambil memperhatikan jadwalnya. Jam pertama dia di kelas fisika. Entah kenapa sejak masuk ke dalam kelas dia merasa sedang di perhatikan oleh seseorang. Tapi saat melihat ke sekeliling kelas, tak seorang pun melihat ke arahnya. Karena mungkin hanya perasaannya saja jadi sehun mengabaikannya. Tapi pada kenyataannya memang ada yang sedang memperhatikannya bukan di dalam kelas melainkan di taman universitas yang tepat di samping kelas fisika.

"Sebentar lagi kau akan jadi milikku sehunie.." seru orang itu dengan seringainya.

Di taman universitas

"Kai kau sedang melihat apa?" Tanya seseorang padanya.

"Tidak ada. Hanya sedang mengamati calon kekasihku saja." Jawab kai seadanya.

"Calon kekasih? Bukannya kau itu sudah punya soojung ya?" Tanya nya lagi.

"Kami sudah putus." Seru kai sambil terus memperhatikan sehun.

"Sejak kapan kalian putus? Bukannya tadi pagi kalian baik-baik saja." Tanya nya bingung.

"Sejak detik ini." Jawab kai acuh.

"Kau ini.. dasar playboy.." seru teman-teman kai.

Kai tidak menghiraukannya. Dia terus saja memperhatikan sehun yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu. Tiba-tiba ponselnya berbunyi.

"Kai.. Acara pesta kita sudah di ketahui oleh polisi." Jelas seseorang dari ponsel.

"Bagus.. dengan begitu rencana kita berhasil. Lakukan sesuai rencana. Urusan di sini biar aku yang urus." Jawab kai dengan senyum liciknya.

"Baiklah kai." Seru orang itu. Telepon pun terputus.
Kai beranjak pergi di ikuti teman-temannya.

kali ini sehun sedang mengamati seluruh universitas dari atap gedung. Dia sudah menemukan beberapa tempat yang cocok di jadikan tempat untuk berpesta. Pertama adalah gedung olah raga, lalu taman belakang yang cukup tertutup dan terakhir atap gedung ini yang cukup luas untuk menampung 200 orang. Tapi sehun masih bingung, kenapa harus di universitas kenapa tidak di hotel atau di klub saja. Apa ini hanya jebakan saja, tapi untuk apa?. tanya sehun dalam hati. Karena sudah merasa cukup untuk hari ini, sehun memutuskan untuk pergi ke kantin. Selain jam istirahat hampir tiba, sehun juga sudah merasa lapar. Tadi pagi dia tidak sempat sarapan karena terlalu bersemangat sehingga telat bangun. Sambil bersenandung sehun melangkah pergi menuju kantin.

sesampainya di kantin, seseorang memanggilnya.

"Sehuna.. di sini!.." seru orang itu. Sehun pun menghampirinya.

"Baekhyun oppa? Kenapa oppa ada di sini?" Tanya sehun bingung.

"Hei.. aku memang mahasiswa di sini tahu. Kau ini teman macam apa, hal seperti ini pun kau tak tahu. Aku kan tidak jenius sepertimu, umur saja yang baru 17 tapi sudah jadi lulusan universitas. " Jawab baekhyun kesal.

"Maaf oppa.." rajuk sehun dengan puppy eyesnya.

"Ya sudah aku maafkan." Jawab baekhyun sambil mengacak rambut sehun. Siapapun akan luluh melihat puppy eyes nya sehun. Sehun pun merasa lega karena di sini dia tidak sendirian. Walaupun tidak semuanya benar, karena masih ada satu orang lagi yang akan membantunya dalam misi ini. Mereka berdua terlalu sibuk satu sama lain sehingga tidak menyadari bahwa ada yang memperhatikan mereka dengan hawa membunuh.

Di apartemen sehun.

Sehun menjelaskan pada baekhyun tentang hasil penyelidikannya dan juga keraguannya tentang pesta itu.

"Oppa.. aku tadi sudah berkeliling gedung. Dan menemukan beberapa tempat yang mungkin menjadi tempat pesta narkoba itu di selenggarakan. Tapi aku masih belum yakin tentang satu hal." Jelas sehun.

"Apa itu?" Tanya baekhyun.

"Apakah tujuan sebenarnya dari ini semua? Bukankah itu aneh, baru kali ini ada pesta narkoba yang di selenggarakan di sebuah sekolah. Apalagi sekolah itu termasuk sekolah terkenal. Dan juga para tamunya adalah kumpulan orang-orang yang paling di cari di dunia. Aku punya firasat buruk tentang ini. Jangan-jangan ini hanya jebakan saja." Jelas sehun.

"Tapi untuk menjebak siapa?" tanya baekhyun.

"Ntahlah.. oppa apa kau tau siapa yang akan membantuku dalam misi ini?" tanya sehun.

"Minseok hyung.. ketua anggota tim khusus yang terkenal dingin." Jawab baekhyun.

"Kenapa dia? Bukankah dia selalu menolak jika harus bekerja sama dengan tim lain?." Tanya sehun.

"Tentang hal itu, kau langsung saja tanyakan padanya." Jawab baekhyun acuh. Mereka pun terdiam sejenak.

"Oppa aku lapar.." rajuk sehun pada baekhyun.

"Tinggal masak saja." Seru baekhyun.

"Apa oppa lupa jika aku ini tidak pandai memasak!." Seru sehun dengan poutnya.

"Kau ini perempuan.. perempuan itu harus pandai memasak.. bagaimana jika tidak ada laki-laki yang mau denganmu hah!" Tutur baekhyun.

"Kan ada kau oppa.. kau saja yang jadi kekasihku." Canda sehun.
mendengar ucapan sehun, lagi-lagi dirinya membeku dan Wajahnya memerah. Baekhyun tahu jika sehun hanya bercanda tapi tubuh dan hatinya tidak bisa di ajak kompromi.

"Oppa!.. Baekhyun oppa!." Seru sehun.

"Iya.." jawab baekhyun yang baru tersadar dari khayalannya.

" Buatkan aku sesuatu." Rajuk sehun dengan puppy eyesnya. Karena tidak tahan dengan puppy eyesnya akhirnya baekhyun beranjak dari duduknya dan pergi menuju dapur. makan malam mereka pun di isi dengan baekhyun yang terus saja menceramahi sehun karena tidak bisa memasak.

Tak terasa hari sudah semakin larut baekhyun pun pamit pulang. Saat keluar dari apartemen sehun baekhyun melihat seseorang sedang mengawasi apartemen tersebut. Tapi ketika mata mereka bertemu orang itu langsung berbalik dan pergi menjauhinya.

"Mungkin hanya orang aneh." Seru baekhyun pelan tanpa curiga meninggalkan apartemen sehun.

Di Tempat lain

Seseorang sedang berjalan dengan santai, sesekali bersenandung.

"Akhirnya kumenemukanmu.. sehuna.." seru orang itu.

Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang