"Akhirnya kumenemukanmu.. sehuna." Seru orang itu.
//--//
"Kau dari mana saja, chanyeol?" Tanya seseorang.
"Hanya jalan-jalan sebentar." Jawab chanyeol.
"Apa pekerjaanmu sudah selesai?" Tanya orang itu lagi.
"Tentu saja. Itu hal yang sangat mudah bagiku." Jawab chanyeol.
"Bagus. Ini bayaranmu. Jika nanti ada pekerjaan lagi akan ku hubungi." Seru orang itu.
"Baiklah." Seru chanyeol.
Chanyeol pun melangkah pergi dengan memasangkan earphone nya untuk mendengarkan hasil pekerjaannya. Chanyeol berhenti sebentar untuk memastikan, setelah mendengar bahwa pekerjaannya selesai chanyeol melanjutkan langkahnya dengan senang. Sungguh hari yang indah gumamnya dalam hati.
Sesaat setelah kepergian baekhyun, sehun memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap untuk tidur. Tak berselang lama setelah sehun menutup mata, tiba-tiba saja ponselnya berdering. ketua tim nya menelpon bahwa ada kabar telah terjadi pembunuhan di area sekitar apartemennya. Karena posisinya yang paling dekat dengan tempat kejadian jadi dialah yang harus memastikan benar atau tidaknya kabar tersebut. Tanpa menunggu lama lagi sehun pun beranjak keluar.
Sesampainya di tempat kejadian, memang benar jika telah terjadi pembunuhan tapi anehnya tidak di temukan alat yang di pergunakan untuk membunuh. Dan hal yang paling aneh adalah tak ada satu pun jejak dari si pembunuh.
"Sehun maaf mengganggumu. Karena aku kau harus keluar apartemenmu tadi malam." Jelas ketua tim.
"Tak apa ketua. Inikan memang sudah menjadi tugas seorang polisi." Seru sehun.
"Ya sudah kalau begitu cepat pulang sana. Bukankah kau harus pergi kuliah." Seru ketua tim.
"Ya tuhan!!.. aku hampir melupakannya. Ketua aku pergi." Seru sehun dan langsung berlari menuju apartemennya untuk bersiap-siap kuliah. Sang ketua tim hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku anak buahnya yang satu ini.
Kantin universitas
"Sehuna kenapa wajahmu begitu pucat? Apa kau sakit?" Tanya baekhyun khawatir.
"Aku baik-baik saja oppa. Hanya saja aku tidak tidur tadi malam. Semalam setelah oppa pulang, ketua tim menghubungiku. Katanya telah terjadi pembunuhan. Karena apartemenku yang paling dekat dengan tempat kejadian, jadi ketua memintaku untuk memastikannya" Jelas sehun.
"Kenapa kau tidak menolaknya atau menghubungi aku saja. Biar aku saja yang memeriksanya. Aku kan tinggal beberapa blok dari apartemenmu. Bagaimana jika pembunuhnya masih berada di sana? Itu sangat berbahaya sehuna." Jelas baekhyun tidak setuju dengan keputusan sehun.
"Aku tidak mau menyusahkanmu oppa. Lagi pula tempat kejadian dan apartemenmukan berlawanan arah oppa. Dan aku itu tidak lemah. Aku pemegang sabuk hitam dan seorang penembak jitu jadi aku bisa menjaga diriku sendiri." Bela sehun.
"Sehun sekuat-kuatnya dirimu, kau itu Tetap perempuan. kekuatanmu itu jauh berbeda dengan laki-laki. Apalagi jika ini menyangkut pembunuhan. Bagaimana jika pembunuhnya seorang yang sangat berbahaya dan terlatih. Kemungkinan kau bisa lolos sangat sedikit. Jadi jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi ya." Jelas baekhyun.
"Iya.. iya.. aku kalah jika berdebat denganmu oppa." seru sehun.
"Kau ini.. aku ini peduli padamu sehun. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu." Jelas baekhyun sedih. Karena ucapan baekhyun sehun jadi merasa bersalah. Sehun pun mengalah.
"Oppa.. maafkan aku. Aku janji mulai dari sekarang aku tidak akan melakukan hal itu lagi." Seru sehun.
"Ya sudah. Kau istirahatlah di ruang kesehatan. Biar aku nanti yang akan meminta ijin pada dosen." Jelas baekhyun.
"Tapi oppa.. a.." sebelum sehun melanjutkan perkataannya, baekhyun langsung memotong perkataannya.
"Tidak ada bantahan. Cepat pergi sana." Potong baekhyun. Dengan berat hati sehun pun menurut. Tanpa mereka sadari percakapan mereka di dengarkan oleh seseorang dan orang itu mengikuti sehun dengan senyum liciknya. Akhirnya ini waktunya ucap orang itu dalam hati.
Sesampainya di ruang kesehatan, sehun tidak menemukan siapapun.
"Permisi, apa ada orang?" Karena sehun tidak mendengar jawaban akhirnya sehun memutuskan untuk masuk. pandangan sehun beralih pada note yang ada di meja yang menyatakan bahwa sang dokter sedang ada keperluan sebentar. Sehun pun membaringkan diri di kasur pasien dan langsung terlelap. Tanpa di sadarinya, seseorang menyelinap masuk dan mendekatinya.
"Kau sangat cantik sehuna." seru kai pelan.
"Kau adalah milikku. Kau di takdirkan hanya untukku. Dan tak ada satu orang pun yang akan merebutmu dariku." Jelas kai sambil mengecup pelan bibir sehun. Sehun yang merasa sesuatu menyentuh bibirnya mulai membuka mata. Dan betapa terkejutnya ketika sepasang iris hitam kelam menatapnya.
"Siapa kau?" Teriak sehun kaget.
"Beraninya kau menciumku!." Lanjut sehun dengan nada menahan amarah."Aku kai. Dan kau adalah kekasihku jadi wajarkan bila aku menciummu." Jawab kai santai.
"Apanya yang wajar? aku ini tidak mengenalmu dan sejak kapan aku menjadi kekasih mu!.." teriak sehun.
"Sejak pertama kali kau menginjakkan kakimu di universitas ini. Dan sejak saat itu juga kau adalah milikku tak ada satu orang pun yang bisa memilikimu selain diriku." Jelas kai dengan aura pembunuh berdarah dinginnya. Entah karena suasana yang berubah atau mungkin dia memang sedang sakit, tiba-tiba saja wajahnya memanas dan jantungnya berdetak tak karuan. Hal itu tak luput dari pandangan kai.
Kai yang melihat reaksi sehun merasa senang karena rencananya berhasil dan tidak lama lagi, sehun pasti akan menjadi miliknya. Perlahan kai mendekatkan wajahnya kembali tapi tiba-tiba seseorang menerobos masuk."Sehunie ayo kita pulang. Aku sudah dapat ijin dari dosen." Seru baekhyun sambil menerobos masuk dan melihat sehun tidak sendirian. Seketika ekspresinya berubah dan menatap kai dengan tajam.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanyanya marah.
"Aku di sini menjenguk kekasihku." Jawab kai kelewat santai.
"Jangan bercanda kai. Kau cepatlah keluar dari sini dan jangan pernah mendekati sehun lagi." Seru baekhyun mencoba tenang.
"Apa hakmu mengusirku? Dan menyuruhku untuk tidak mendekatinya?" Tanya kai tidak terima. Karena suasana berubah menjadi tegang akhirnya sehun mengatakan sesuatu.
"Oppa aku baik-baik saja. Dia tidak melakukan apapun padaku" seru sehun. Kecuali mencuri ciuman pertamaku lanjutnya dalam hati.
Mendengar suara sehun, keduanya menoleh padanya. Raut wajah baekhyun berubah menjadi lembut.
"Benarkah?" Tanya baekhyun memastikan.
"Mmm.." seru sehun sambil mengangguk lucu. Hal itu tak lepas dari pandangan kai.
"Ya sudah, ayo kita pulang." Ajak baekhyun sambil membantu sehun untuk bangun. Mereka pun pergi meninggalkan kai yang tidak pernah melepaskan pandangannya terhadap sehun.
Beijing, china.
"Bos, semuanya sudah siap. Anda tinggal berangkat saja." Jelas seseorang. Tanpa menunggu lama lagi akhirnya orang yang di panggil bos pun segera beranjak pergi.
"Tunggulah sehuna, aku akan segera menemuimu." Seru seseorang dalam hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Sehun
FanfictionKisah seorang gadis remaja yang berjuang melawan para penjahat dunia kelas kakap.