Chapter 9

762 79 7
                                    

Kantin

Sehun sedang duduk sendirian di kantin karena masih jam pelajaran jadi kantin sepi, walaupun masih ada beberapa siswa yang mungkin membolos atau sama-sama di hukum seperti dirinya. Dia masih penasaran dengan pengirim pesan itu. Tak selang beberapa lama kantin pun di penuhi para siswa.

"Sehunie pasti kau sangat lapar ya? Baru sebentar bel berbunyi tapi kau sudah duduk manis disini." Ujar baekhyun.

"Siapa yang lapar. Aku ini sedang di hukum gara-gara terlambat. Dan itu semua gara-gara dirimu. Baekhyun oppa." Ucap sehun kesal.

"Kau yang di hukum kenapa menyalahkanku?" Ucap baekhyun tidak mengerti.

"Gara-gara kau oppa, aku bangun kesiangan. Jadi aku telat datang ke kelas." Ujar sehun mengeluh.

"Ya sudah maafkan oppa ya.. oppa traktir bubble tea." Rayu baekhyun.

"Tapi Selama satu bulan." Ujar sehun.

Baekhyun hanya bisa menghela nafasnya lega. Karena jika sehun terus merasa kesal dia akan sangat menyusahkan.

"O.. Ya.. oppa. Apa ada seseorang yang meminta nomor handphone ku padamu?" Tanya sehun.

"Tidak ada, memangnya kenapa?" Tanya baekhyun.

"Tadi ada yang mengirim pesan padaku. Katanya dia akan menjemputku dan Kami akan pergi bersama. Tapi aku tidak tahu Siapa pengirimnya." Jelas sehun.

"Apa kau punya janji atau semacamnya mungkin" Ujar baekhyun mencoba membantu sehun agar mengingat sesuatu.

"Setahuku, aku tidak membuat janji pada siapapun. Hanya saja hari ini aku ada tugas untuk menangkap pencuri di kediaman jung. Dan itupun nanti malam." Ujar sehun mencoba mengingat sesuatu.

"Pencuri? Bukankah itu tugas detektif choi dan juga detektif anh?" Tanya baekhyun.

"Mereka sedang dalam misi lain. Sehingga aku dan detektif xiu yang menggantikan mereka." Sejenak sehun terdiam. "Atau jangan-jangan detektif xiu si pengirim pesan itu." Lanjut sehun.

"Mungkin saja." Ujar baekhyun tidak suka mendengar bahwa orang lain selain dirinya mempunyai no handphone sehun.

"Oppa bisa kau membantuku?." Tanya sehun dengan puppy eyesnya.

"For what?." Tanya Balik baekhyun tanpa menoleh pada sehun karena terlalu fokus pada makanannya.

"Bisakah kau meminta ijin pada dosenku. Tolong katakan bahwa aku tidak bisa masuk kelas hari ini." Jelas sehun.

"Why?" Tanya baekhyun yang masih sibuk melahap makanannya.

"Aku Lelah dan masih ingin tidur oppa. Jadi setelah ini aku akan ke UKS dan tidur disana." Jelas sehun.

"Dasar pemalas. Ya sudah nanti oppa akan ke kelasmu." Ujar baekhyun menghentikan acara makannya.

"Terima kasih baekhyun oppa. Kau memang yang terbaik." Ujar sehun lalu tanpa aba-aba langsung mencium pipi baekhyun dan beranjak pergi. Karena terlalu senang, sehun tidak menyadari bahwa perbuatannya tadi membuat jantung dua orang berdetak tak karuan. Yang satu Karena terlalu Senang sedangkan yang satu lagi menahan amarah. Setelah kepergian sehun, baekhyun segera menghabiskan makanannya dan beranjak pergi. Tanpa menyadari tatapan membunuh ke arahnya.

"Kai, kau sedang melihat apa? Kenapa tatapanmu seperti ingin membunuh seseorang?." Tanya taemin, niatnya ingin bercanda tapi setelah mendengar jawaban dari Kai dia langsung merinding.

"Kau benar. Sepertinya aku akan membunuh seseorang yang telah berani menyentuh apa yang jadi milikku." Ujar Kai dengan suara dingin dan tatapannya tak lepas dari tubuh baekhyun yang menghilang dari kejauhan.

Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang