Chapter 2

2.4K 186 60
                                    

Tampak mobil audi memasuki basement parkir apartemen Sehun.

"Chanyeol..."
Gumam Kai ketika melihat sahabatnya sedang memasuki mobilnya.

Ketika Kai keluar dan hendak menyapa Chanyeol, ternyata Chanyeol telah pergi dengan mobilnya sehingga Kai tidak jadi bertemu dengan Chanyeol.

"Sedang apa dia disini? Dia sudah pulang dari Amerika? Ck, apa sekarang dia sudah punya kekasih, sehingga pulangpun dia menemui kekasihnya dulu dari pada mengabari sahabatnya. Ck, awas saja kalau kita bertemu"
Monolog Kai pada dirinya sendiri. Dia tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya memikirkan tingkah sahabatnya yang dia rasa sudah banyak berubah.

Kai merasa sejak Baekhyun tiada, Chanyeol menjadi sosok yang dingin, namun untungnya Chanyeol tidak larut dalam kesedihan karena Baekhyun. Kai berdoa dalam hati, semoga temannya itu bahagia dan tidak akan ada kesulitan lagi dalam hidupnya.
.
.
.
Ceklek

"Kai?!"

Cup

Kai tersenyum dan mengecup sekilas bibir Sehun lalu memasuki apartemen Sehun dan Sehun mengikutinya.

"Astaga! Aku lupa hari ini kita harus fitting pakaian pernikahan kita. Tunggu sebentar"

Kai hanya terkekeh melihat kekasihnya yang kerepotan karena belum bersiap-siap. Kai menghentikan langkahnya ketika mau menduduki sofa ruang tamu apartemen Sehun. Kai menyentuh bercak merah di sofa dan menatap heran.

"Minumlah teh ini. Aku juga sudah menyiapkan sandwhich ini dan kau juga harus memakannya"
Sehun menghampiri Jongin dan meletakkan teh serta sandwhich yang disajikan untuk Jongin.

Jongin menoleh pada Sehun,
"Hunnie, ini apa? Darah?"

Sehun mengikuti arah pandang Kai yang tertuju pada noda merah di sofanya dan mendelik terkejut saat melihatnya.

OMG! Itu pasti darah Chanyeol, aku lupa membersihkannya. Bagaimana ini? Aku tidak mungkin memberitahu Kai yang sebenarnya. Setelah aku pikir-pikir, perkataan Chanyeol ada benarnya juga. Aku tidak ingin membuat Kai khawatir.
Batin Sehun.

Sehun langsung menduduki sofa sehingga menutupi noda darah itu.
"Mmm... Jangan menatapku seperti itu Kai. Ini..ini... mmm... maksudku.. ini masalah yang dialami yeoja dan kau pasti mengerti apa yang aku maksud. Tapi kalau kau tidak mengerti, ok, lupakan saja. Kau bisa duduk di sebelah sana!"

Alih-alih Sehun yang malu, malah Sehun pura-pura merajuk pada Jongin dengan ketus dan menunjuk sofa lain yang ada di sebelah kanannya.

Jongin hanya memutar bola matanya malas. Dia akhirnya duduk di sofa yang telah ditunjuk oleh Sehun. Ya dia mengerti. Jongin mengerti apa yang dimaksud oleh Sehun. Ck, dasar yeoja.
.
.
.
Setelah setengah jam Jongin menunggu, akhirnya kini Sehun sudah siap. Sehun mengenakan dress selutut dan berlengan panjang warna hitam. Sehun adalah tipe yeoja yang bisa dibilang tomboy kerena dia sulit sekali untuk memakai pakaian dengan warna feminim jika tidak dipaksa.

"Mianhae Kai. Ayo kita berangkat sekarang"

Kai mendekati Sehun dan memeluk pinggang Sehun.
"Kau cantik"
Bisik Kai dan mendapat senyuman manis dari Sehun.

Sehun dan Kai melangkah pergi dari apartemen Sehun.
.
.
.
.
.

Kai terpaku dengan apa yang ada di hadapannya.

Sehun sedang mencoba memakai gaun pengantinnya yang sudah mereka pesan.
Gaun nya sederhana namun sangat elegan ketika sudah dikenakan oleh Sehun. Melihat Kai yang tidak berkedip menatapnya membuat Sehun tersenyum puas.

Kai mendekati Sehun dan berjalan memutari tubuh Sehun dengan tatapan yang masih melekat padanya. Ketika Kai berada di belakang Sehun, tidak sengaja Kai melihat goresan seperti bekas cakaran di tengkuk Sehun.

Last Bad Boy, Now PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang