Chapter 8 REVISI

1.5K 99 2
                                    

Setelah pertemuannya dengan Chanyeol kemarin, Kai terus merasa gelisah. Perasaannya tidak menentu. Dia tidak ingin percaya pada apa yang dikatakan oleh mulut busuk Chanyeol, namun Kai sendiri yang telah melihat beberapa bukti yang mendukung perkataan Chanyeol.

Malam ini Kai sedang dalam perjalanan menuju sebuah kafe. Tadi dia menghubungi Sehun dan memintanya untuk bertemu.
.
.
.
.

Tampak Sehun sedang memasuki sebuah kafe. Hari ini Kai menghubunginya dan ingin bertemu dengannya. Sehun tersenyum sendiri. Besok adalah hari pernikahan mereka, namun nampaknya Kai tidak bisa menahan kerinduannya barang sehari saja.

Brukk..

"Oh sorry..."
Sehun membungkukkan badannya sekilas, karena baru saja dia tidak sengaja menabrak seseorang. Ketika Sehun mendongak, dia melebarkan matanya karena ternyata orang yang ditabraknya adalah..

"Huh? Chanyeol?!"

"Hai Hunnie! Maaf, aku kurang fokus sehingga aku menabrakmu. Apa kau tidak apa-apa?"
Chanyeol tersenyum, namun sesekali meringis saat berbicara dan Chanyeol juga menyentuh sudut bibirnya yang memar karena insiden kemarin dengan Kai.

"Gwenchana? Kau kenapa? Apakah ada perampok yang menyerangmu?"
Tanya Sehun menuntut. Sehun terkejut melihat cara bicara Chanyeol dan sesekali mendesis.

"Tidak apa-apa. Ini hanya luka kecil. Kemarin ada insiden kecil, wajar bukan jika namja sepertiku pernah mengalami hal seperti ini?"
Chanyeol terkekeh melihat Sehun yang lebih khawatir dibandingkan dirinya.

Sehun mendengus,
"YAK! Kau ini namja dewasa bukan anak-anak lagi. Ayo cepat duduk!"

Chanyeol sempat menolak, namun akhirnya dia mengangguk menuruti ucapan Sehun.

Chanyeol terus memperhatikan Sehun dalam diam. Sehun meminta semangkuk es dan handuk kecil pada pelayan kafe, lalu Sehun mencoba mengobati memar di wajah Chanyeol. Hati Chanyeol menghangat, Sehun sangat lucu ketika Sehun sesekali meringis saat menempelkan handuk pada memar Chanyeol.

"Ck, kau kenapa kekanakan sekali?
Ingat usiamu tuan Park!
Kau ini berkelahi, dirampok, kalah taruhan, atau jangan-jangan kau dikejar oleh debt collector huh?
Kau pikir kau ini tampan hah?
Kau itu sudah jelek, dan kau malah membuatmu semakin jelek"

"Aakkhhh...."
Rintihan kecil Chanyeol membuat Sehun menghentikan tangannya serta gerutuannya.

"Uppss... Apa itu sakit?"
Chanyeol menggelengkan kepalanya dan tersenyum membuat Sehun ikut tersenyum.

"Sedikit sakit, tapi kau tidak perlu khawatir. Besok juga pasti akan sembuh"

Sehun mendengus,
"Ya besok memang kau harus sembuh. Jika tidak, besok kau tidak boleh ikut berfoto dengan ku maupun Kai. Kecuali..."

Chanyeol menatap penasaran Sehun,

Sehun mendekat lalu berkata pelan,
"Kecuali jika kau juga di make up, aku yakin tidak akan ada yang tahu tentang memar di wajahmu itu. HAHAHA...HAHAHA..."

Chanyeol sweatdrop mendengar perkataan Sehun. Tapi akhirnya dia ikut tertawa.

Mereka terus tertawa dan Sehun tidak ketinggalan terus mengejek Chanyeol tanpa menyadari jika ada seorang namja yang menatap nanar mereka.

Jongin membeku di depan kafe. Kafe yang berdinding kaca itu membuat Kai bisa melihat Sehun sedang tertawa bersama Chanyeol. Dan tidak hanya itu, Kai juga melihat Sehun nya terlihat sangat khawatir dengan keadaan Chanyeol.

Last Bad Boy, Now PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang