Sibuk banget Yein mau muntah rasanya. Tidak boleh mengeluh, tidak boleh mengeluh, tidak boleh mengeluh. Ini semua, kegiatan yang super padat ini, semuanya Yein yang mau, kok.
Sekarang Yein sedang sibuk mengurus kolaborasi pagelaran tari yang akan dilakukan oleh jurusan musik dan jurusan dance bagian balet. Awalnya semua konsep sudah siap. Mereka akan mengikuti susunan seperti sebelumnya, kelompok balet memilih lagu apa yang mereka inginkan untuk dijadikan pengiring tari, lalu kelompok musik akan memainkannya untuk mereka di hari pagelaran secara langsung dengan beberapa aransemen orisinal buatan.
Tapi ternyata, banyak anggota kelompok musik yang ingin mengundurkan diri karena tugas akademis mereka luar biasa tidak manusiawi. Kalau tidak mengundurkan diri ya, datang latihannya bolong-bolong. Yang paling membuat stres adalah tugas membuat iringan lagu baru untuk film yang sudah pernah tayang sebelumnya.
Tadda, bagaikan ada lampu yang menyala di otaknya, Ryu Sujeong selaku ketua kelompok musik itu langsung memberikan ide untuk membuat iringan lagu baru yang masih sesuai untuk kelompok balet, tapi seolah-olah diperuntukkan untuk film tertentu. Cheng Xiao (yang seumuran dengan Yein tapi merupakan seniornya) itu pun menolak, mengatakan bahwa bisa jadi lagu itu tidak cocok untuk rutinitas mereka. Yein mencoba menengahi, mengatakan kenapa kelompok balet tidak berkorban juga membuat konsep baru yang mengikuti film yang sudah ada. Toh daripada nanti kelompok balet tidak memiliki pengiring yang bagus dan malah mengecewakan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Nahitu, idenya disetujui. Lalu jadilah Yein sebagai ketua kelompok balet karena Cheng Xiao merasa ia pribadi tidak cocok dengan sikap Sujeong yang sadis ketika sedang kritis.
Rasanya, Yein benar-benar hanya ingin menari. Bukannya malah mengingatkan teman-teman yang lain untuk datang latihan, menuntun untuk mencari konsep, membuat gerakan baru, bahkan role tiap anggota. Meskipun mereka akhirnya sepakat dengan ide Sujeong untuk menggunakan The Twelve Dancing Princesses milik Barbie untuk dijadikan panutan, Yein tetap saja masih harus mempersiapkan ini itu. Kan, mereka tidak mungkin mencontek sepenuhnya gerakan Genevieve, Ashlyn, Blair, dan 9 putri lainnya.
Ugh, tolong Yein siapapun. Iya sih, dengan bantuan Sujeong juga (karena ia bilang merasa bersalah membuat kelompok balet harus membuat rutin baru dalam waktu dua minggu) kelompok balet tidak perlu memusingkan perihal stage tampil mereka, baju, dan riasan.
Tapi, beban sebagai ketua tetap saja membuat perut Yein kadang-kadang keram. Apalagi ketika ia tidak tahu harus berbuat apa saat teman-teman dan kakak seniornya (acara ini merupakan kolaborasi angkatan 2016 dan 2017) sedang sibuk sendiri dan tidak mendengarkannya berbicara.
Sudah pusing, Yein melempar semua kertas berisi coretan dan catatannya.
Mending, buka Instagram dulu.
---
keiyakei
KAMU SEDANG MEMBACA
IG Stories (end)
Fanfiction- There are stories behind every post - [COMPLETE] Maknae in Love @040817 - 041517 Yein mengumpat, bahkan melempar ponselnya ke kasur ketika ia membaca ulang komentar yang ia kirim di post milik seniornya. Bisa-bisanya...ia salah mention? [COMPELETE...