Maknae in Love (8) - Waktu

970 164 77
                                    

Halla menggebrak mejanya, membuat Eunseo, ShinB, dan tentu saja Yein terkaget.

"Lo tuh ya, digituin dikit langsung baper?" Eunseo dan Shinb yang duduk di sebelah perempuan itu bergegas bergeser sedikit, takut terkena emosinya. Sedangkan Yein yang duduk di hadapan ketiganya hanya bisa berjengit.

"Ya abisan Kak Jeongkook baik banget. Suka ngasih semangat walaupun ga jelas, pernah ngajak gue jalan-jalan juga pas lagi empet-empetnya persiapan pagelaran, trus Tukang Aqua juga sering ga jelas ngasih kode-kode menjurus di komen IG. Gimana gue ga baper sih?"

Ini baru pertama kalinya Yein menceritakan perihal hubungan ambigunya dengan Jeon Jeongkook, lengkap dengan pernyataan bahwa Yein menyukai laki-laki itu, lengkap juga dengan kejadian Yein ditinggal setelah menonton musikal Kim Kei dua hari yang lalu. Ketiga teman yang ia dapatkan ketika Masa Penerimaan Mahasiswa Baru itu mendengarkan tanpa menginterupsi sama sekali.

Sekalinya merespon, ya itu tadi, Halla geleng-geleng kepala. ShinB menggumam seperti profesor penerima nobel meskipun perempuan itu pasti tidak tahu hadiah nobel itu apa. Dan Eunsoo masih setia meminum jus jambunya.

"Maksud gue, perlu gitu sampai uninstall Instagram? Emang lo ga mau tau Kak Jeongkook mau ngomong apa?" ucap Halla, banyak penekanan di setiap ucapannya. Halla itu mahasiswi jurusan hukum, sama dengan Chanwoo. Meskipun kelihatan tidak logis setiap membahas laki-laki tampan atau om-om layak pinang (dan yang layak untuk dijadikan sugar daddy), Halla itu logis banget dan jarang baper.

"Ya abisan Kak Jeongkook udah gue tanya tapi ngehindar gitu. Kayak...dia nyembunyiin sesuatu. Ya bukan berarti gue yang bukan apa-apanya dia ini harus tau semuanya sih. Tapi kayak ga serius gitu. Gue ga mau jadi korban PHP. Kata Mama-"

"Nyokap," sela ShinB, "coba Yeinku sayang belajar pake bahasa gaul dikit," imbuhnya, mengejek.

"Ugh, iya, kata Nyokap, jangan mau ngasih waktu buat cowo yang ga ngasih waktu buat kita."

"Ya tapi sama aja kan ini lo buang-buang waktu mikirin Kak Jeongkook gara-gara lo ga mau ngasih waktu buat dia ngejelasin? Semuanya butuh waktu, kan?" Pernyataa  Halla langsung membuat Yein terdiam. Kalau menggunakan istilah permainan catur, skak mat.

ShinB akhirnya bicara, "Yein baru pertama kali, Hal. Wajar kalo dia lebay."

Ada dorongan yang kuat bagi Yein untuk bertanya apa itu arti 'lebay', tapi ia urungkan dan hanya mengangguk. Well, ShinB ternyata sadar atas lima detik 'kebegoan' Yein ketika mendengar kata itu.

"Lebay itu Lebah Ayan. Tau lebah suka 'bzzzz' gitu kan, apalagi kalo lagi ayan," tutup ShinB dengan nada meyakinkan.

"Ngaco!" Eunseo mau marah mendengarnya. Ia pribadi tidak mengerti kenapa Yein kesal. Toh baginya, laki-laki yang nyata adalah laki-laki yang ada di ponselnya. Sang pujaan hati selalu setia di dekatnya. "Zen sih, ga bakal ninggalin gue."

"Aduh," ShinB meringis, "Kalau ada yang harus diuninstall saat ini tuh bukan Instagramnya Yein, tapi Mystic Messenger lo tau ga?"

"Shhh ah, peduli kaki gue sama Zen. Sekarang yang harus diurusin itu si Yein dan Kak Jeongkook." Halla kembali membuat perhatian ketiganya berhenti di Yein. 

Yein mendumal lagi. Salah sepertinya curhat kepada ketiga orang itu. Kok jadi Yein yang kena tatar?

"Yeinku sayang," Halla merendahkan nada suaranya, sedikit sadar bahwa ia mulai 'terlalu' galak, "hakim aja harus mendengar dulu semua omongan dari terdakwa, bahkan walaupun terdakwanya udah sering bolak-balik penjara, baru hakim bisa mengambil keputusan. Masa lo, yang baru kenal Kak Jeongkook dua minggu lebih dikit, ga mau dengerin alasan Kak Jeongkook padahal tuh kakak udah terbukti ga ada darah buaya daratnya sama sekali sih?" Halla memberi pengertian. "Engga kaya Kak Mingyu atau Kak Bambam," tambahnya, sejenak kesal sendiri karena pernah mengharapkan Mingyu.

IG Stories (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang