Salah memang membiarkan Chanwoo meminjam ponselnya.
"Biarin aja aku aduin Om kalo kamu ga mau ngasih tau nomornya Shannon," ancam Chanwoo.
Yein menggeram setelah kepalanya baru saja kena oleh lemparan bantal Chanwoo. Laki-laki itu membuka akun Instagram Yein! Membaca semua yang ada di pesan pribadinya!
"Ya ampun bukannya aku gak mau! Aku gak tau! Aku kan ga dekat sama Shannon!" teriak Yein, berlari mengejar Chanwoo yang masih memegang kuasa atas ponsel iPhone 6 Rose Gold kesayangan Yein itu.
"Ya deketin lah!"
"Ngomong sama kaca, Belo!" balas Yein.
Ketika itu juga Seo Joohyun muncul dari dapur dengan membawa banyak bungkus camilan. "Chanwoo, iseng banget, ya. Kayak masih TK aja kalian," lerai Joohyun.
"Tante, Chanwoo tuh! Masa ngeselin mau deketin perempuan aja minta bantuan aku," adu Yein.
"Tuh, kan! Siapa duluan yang tukang ngadu?" Chanwoo mengambil bantal kecil dari sofa, melemparnya lagi ke arah Yein yang sedang ingin berlindung ke balik tubuh Joohyun.
"Mah, masa ya Yein-"
"BELO!"
Joohyun cuma bisa geleng-geleng kepala. Berharap ia bisa segera kembali ke dapur untuk memanggang kue. "Yein, katanya ada acara hari ini?"
Benar sekali! Hari ini adalah hari pementasan musikal Kim Kei. Hari di mana ia akan menonton musikal resmi Kim Kei secara langsung...dengan Jeon Jeongkook.
Sudah seminggu ini Yein dititipkan di rumah Chanwoo karena kedua orang tuanya dinas ke luar negeri. Rumah Jiae bukanlah pilihan yang menarik karena Jiae sendiri tinggal di apartemen dekat kampus. Yein kurang srek ditinggal dengan orang tua Jiae karena mereka...sangat...menyeramkan, menurut Yein.
Tapi heran, kenapa sih kedua orang tuanya masih tidak percaya Yein sudah besar dan bisa hidup mandiri? Bahkan, menginap di apartemen Jiae saja belum boleh? Bagaimana kalau Yein bilang dia mau-
"Mau kencan tau Mah dia!"
"BELO MULUT COBERAN!" Yein melempar bantal sofa lagi. Kali ini tepat mengenai wajah Chanwoo hingga harus membuat laki-laki itu memejamkan mata belonya. Ketika itu juga Yein pergunakan untuk mengambil kembali hak atas ponselnya.
"Aduh, Mama bingung harus pusing karena teriakan kalian atau karena Yein mau kencan," komentar Joohyun.
"Belum izin Om tuh," usut Chanwoo lagi.
Kalau bukan karena ada ibu Chanwoo tepat di sebelahnya, Yein pasti sudah akan menusuk Chanwoo dengan jepit rambut (yakali In pake jepit rambut mana berasa ;_;). Ia bersungut, tambah kesal melihat Chanwoo menjulurkan lidah dan berlari ke kamar setelah mengambil sebungkus camilan.
Ketika hanya ada dirinya dan Joohyun, Yein langsung memasang muka memelas. "Tante jangan kasih tau Papa, please," pinta Yein sambil merapatkan kedua tangan di depan wajah. "Senior aku di kampus kok. Baik, lucu, ganteng, ga playboy kaya Om Yonghwa waktu muda, suka ga jelas sih orangnya tapi baik banget Yein serius deh kalo ga gitu Yein kan ga mungkin suka. Masih belum jadi pacar kok nanti kalo Papa tau duluan malah rese disuruh dateng ke rumah ditanyain ini itu kaya udah mau dinikahin kan bikin illfeel, Taan. Please, Tan, ya, ya, ya, ya?" ( kalimat tadi sengaja minim titik koma...)
"Yein," nada lembut yang keluar dari bibir Joohyun malah membuat Yein tambah panik, "Kamu bisa dandan?"
"Eh?"
Joohyun merangkul Yein ke dalam dekapannya, berjalan perlahan ke kamar wanita itu. "Orang bilang kesan pertama itu penting. Tapi, kencan pertama lebih pantas untuk dipikirkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
IG Stories (end)
Fanfiction- There are stories behind every post - [COMPLETE] Maknae in Love @040817 - 041517 Yein mengumpat, bahkan melempar ponselnya ke kasur ketika ia membaca ulang komentar yang ia kirim di post milik seniornya. Bisa-bisanya...ia salah mention? [COMPELETE...