Sepanjang hari ini, Yeri senyum-senyum tidak jelas dikamarnya. Dan memikirkan sesuatu yang ia sama sekali tak menduga.
Apa kak dean suka sama aku ya?
Berulang kali Yeri membantah itu namun entah kenapa perasaannya tidak bisa mengelak. Yeri menyukai Dean.
Perlakuan Dean yang tidak menduga dan Dean selalu membuat hari-harinya berwarna.
Tapi ia tidak tau, Apakah Dean memiliki perasaan yang sama?
Yeri tidak ingin berharap lebih akan tetapi tidak salah juga kan jika ia mengamini hal tersebut?
Dan sekarang sudah jam sebelas malam. Yeri tidak bisa tertidur dari tadi, padahal besok hari senin.
"AAAAAAAA."
Yeri menutup wajahnya dengan bantal dan berteriak. Ia terlalu malu karena hal tadi sore bersama Dean.
Tiba-tiba ponselnya bergetar lantas Yeri segera mengambilnya. Namun nomor yang tidak dikenal yang menelfonnya.
Drrt drrt.
+628597435006 is calling..
"Angkat gak ya?"
Yeri bimbang untuk mengangkat nomor tersebut atau tidak. Dan akhirnya Yeri mengangkat panggilan tersebut dengan alasan kali aja penting.
"Halo?"
"Yer? Kok belum tidur?"
Yeri langsung gugup setelah mendengar suara itu.
Ternyata seorang Dean Immanuel yang menelfonnya malam-malam seperti ini.
"H-hah? O-oh ini aku lagi ngafalin spesies manusia purba."
Yeri terlalu grogi untuk bicara.
"Buat apa? Emang pelajaran apa?"
"Buat ulangan bahasa indonesia."
Yeri melakukan kebiasaannya sekarang, menggigit jarinya hingga berdarah jika grogi.
"Kok saya baru tau kalo bahasa indonesia ada materi ngafalin spesies manusia purba."
Tangannya sontak menepuk jidatnya sendiri. Lupa, alasan itu terlalu konyol.
Yeri menutup layar ponselnya dengan tangan,
"IYA? APA BANG? OH IYA OTW NIHㅡ aduh maaf kak aku dipanggil kak jongin nih, udah dulu ya."
"Yerㅡ"
Yeri langsung mengakhiri panggilan tersebut. Lalu melempar ponselnya ke kasur dan menggigit bukunya dengan gemas.
"Iiiihhhhhh yeriiiiiii bego banget sih!"
◇◇◇◇
Di sekolah dan sepanjang pelajaran, Yeri tidak bisa fokus dengan guru yang memberi penjelasan.
Dan sekarang istirahat, Yeri tidak ke kantin seperti biasanya. Ia malu jika bertemu Dean.
Yeri hanya menumpu kepalanya dengan tangan dan melamun.
Ia memikirkan bagaimana jika ia bertemu Dean nanti? Pasti Dean mengejeknya karena alasan konyolnya tadi malam.
Hingga ada seseorang yang melemparnya menggunakan gumpalan kertas dan membuat Yeri tersadar dari lamunannya.
"Jangan ngelamun aja woy!"
Yeri mengadah kepala mencari orang yang melemparkan kertas ke kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Would U
Short Story❝ Sebelum ketemu kamu, dunia saya kelabu. ❞ ?highest rank: [#68] short story. Completed ✔ © 2017, pinkpastael.