▲▲▲
Bila tak ingin disini
Jangan berlalu lalang lagi
Biarkanlah hatiku
Mencari cinta sejati
Wahai cintaku, wahai cinta sesaat▼▼▼
Yeri sudah tidak peduli lagi dengan Dean.
Setiap mereka bertemu, Yeri mengabaikannya.
Setiap Dean memanggilnya, Yeri mengabaikannya. Seakan-akan Dean itu hanyalah manusia tak kasat mata.
Setiap Dean menariknya, Yeri selalu beralasan ingin menemui Lucas atau Chanyeol.
Dean sangat bingung dengan perubahan sikap Yeri. Ia tidak bisa lagi menepis rasa kecurigaannya terhadap Yeri.
Sepulang sekolah, Dean menarik Yeri dengan kasar ke balkon, persetan dengan Yeri yang memberontak dan meminta untuk dilepaskan.
Setelah sampai di balkon sekolah, Dean baru melepaskan genggamannya terhadap Yeri. Bekas kemerahan ada disana, membuat Dean merasa bersalah.
Namun bukan itu yang ia pentingkan sekarang akan tetapi sikap Yeri.
"Kamu kenapa sih ngejauhin saya?"
"Siapa juga yang ngejauhin kakak?"
Yeri menjawab dengan sinis sambil mengusap-usap tangannya yang sakit gara-gara Dean.
"Yer, coba liat saya."
Yeri tetap mengabaikannya.
"Yeri."
Yeri tetap mengabaikannya.
"YERI!"
Dean berteriak emosi karena Yeri tak kunjung menuruti perintahnya. Dan pada akhirnya, Yeri menatap matanya.
Terkejut. Itu yang Dean alami.
Dean terkejut melihat mata Yeri yang berkaca-kaca dan sorot mata itu penuh dengan luka.
"L-loh yer, kamu kenapa?!"
Dean memegang kedua bahu Yeri dengan lembut. Yeri segera menepisnya dengan kuat,
"Gak usah pegang-pegang aku lagi, kak."
Dean mengerutkan dahinya, "Kamu kenapa sih?"
"Kakak jangan pura-pura bego gitu deh. Kenapa kakak gak bilang kalo selama ini kakak punya pacar?"
Suara Yeri bergetar pertanda pertahanannya telah runtuh sekarang. Dean langsung mengerjapkan matanya.
"Kamuㅡ udah tau?"
"Kenapa kakak gak ngasih tau aku? Aku kan cuman mainan kakak."
Dean berusaha memeluk Yeri namun apadaya Yeri menjauhi dirinya.
"Yer, saya bisa jelasinㅡ"
"Gak ada yang perlu dijelasin kak, semuanya udah jelas. Kemaren aku ngeliat kakak meluk Kak Sejeong yang lagi nangis. Aku jadi ngerasa pho untuk hubungan kalianㅡ"
Yeri menghapus air matanya,
"ㅡAku pikir kakak itu eskpektasi manis yang pernah ada di hidup aku. Tapi ternyata, kakak itu cuman realita yang memperpanjang harapan akuㅡ"
Dean merutuki dirinya sendiri di dalam hati. Dan sekarang Dean berusaha tidak lemah di hadapan Yeri.
"Y-yerㅡ"
"ㅡKakak dulu pernah bilang, sebelum ada aku hidup kakak kelabu. Tapi itu semua cuman omongan yang gak ada isinya. Kak, hubungan kita cukup sampai disini aja. Tolong, jangan bikin aku berharap sama kenyataan yang semu."
Yeri menangis sekencang-kencangnya, ia tidak peduli Dean melihatnya. Cukup sakit hatinya untuk menahan semua luka yang dibuat oleh Dean.
Alhasil Dean pun menangis pelan melihat Yeri. Hatinya sangat sakit melihat cewek itu menangis.
"Kak, sampaikan permintaan maaf aku buat kak Sejeong. Dan terima kasih untuk semuanya, kak. Walau itu cuman permainan belaka."
Yeri berlari melangkah seribu kaki dari pandangan Dean. Dean terjatuh dengan sendirinya di balkon seorang diri, tangisan yang tak bisa dibendung lagi.
Dirinya lemah karena seorang Yeri.
Kini kelemahannya itu hanyalah seorang gadis lugu yang membuatnya cinta mati.
Padahal, Dean ingin memberitau kepada Yeri semuanya.
Sekaligus ia ingin memberitahukan bahwa dirinya memutuskan Sejeong. Karena perasaannya sekarang teralihkan untuk Yeri.
Bukan Sejeong.
Yeri yang selalu ada untuknya.
Tidak seperti Sejeong.
Yeri yang selalu menjadi bayangan nyata untuknya.
Bukan Sejeong.
"Maafin saya yer."
◇◇◇◇◇
HUHUHU SABAR YA DEAN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Would U
Short Story❝ Sebelum ketemu kamu, dunia saya kelabu. ❞ ?highest rank: [#68] short story. Completed ✔ © 2017, pinkpastael.