Chapter 7

762 69 21
                                    

Sebelumnya dichapter 6

'sikapnya berubah dingin dan dia juga semakin over protective padaku. Benar-benar aneh. Kau menganggapku sahabatmu, tapi dari perilakumu, kau seperti tak menganggapku sebagai seorang sahabat'

Chapter 7

Sung Gyu Point of View

1 bulan sejak saat malam itu, Woo Hyun semakin over protctive padaku. Kemanapun ia selalu mengikutiku, ahh!! Tentu saja ke kamar mandi dia tak ikut. Maksudku ke kafe, ke ruang guru, ke kantin, perpus dan lainnya. Ia ikut ke perpus katanya ingin membuktikan sesuatu pada Choi Saem. Aku tak tau itu apa (red : chap 6, Woo Hyun dibilang bodoh/tak seperti Sung Gyu)

Walaupun kadang sikap Woo Hyun terkesan over, tapi tetap saja jika aku merengek padanya ia selalu menurutiku. Semakin lama aku tinggal dengannya aku semakin merasa aneh. Entah kenapa logikaku baru bekerja sekarang. Otakku berputar waktu aku dan Woo Hyun pertamakali bertemu. Dimana tabrakan itu terjadi dan berakhir kami berada di kelas yang sama di tahun kedua sekolah kami. Awalnya aku merasa aneh dengannya yang langsung mengetahui namaku, tapi tidak terlalu ku pedulikan. Tidak sampai 2 kali 24 jam kami sudah akrab. Lebih anehnya lagi, dia tak menanyakan kenapa aku langsung mengetahui namanya. Ingat, dulu kami duduk di bangku yang sama tanpa sebuah perkenalan. Semuanya terdengar begitu aneh. Seolah semuanya seperti takdir yang memang seharusnya terjadi. Atau sengaja direncanakan?.

Dan malam itu, Woo Hyun menanyakan perihal traumaku pada gelap, siapa yang megurungku di gudang dan banyak hal lain lagi. Malam itu juga telah ku putuskan, aku berhenti penjadi pengantar susu dan memilih bekerja di kafe dan apartement Woo Hyun sebagai pelayan.

Sung Gyu Pov End

Flasback

"Bwo!? Ya ya ya!! Kenapa sekarang semuanya serba diatur gini?."

"Kau tak suka?."

"Tentu saja, aku merasa terkekang dengan aturan 12 itu."

"Apakah aku harus menambahnya?."

Sung Gyu bersimpu dihadapan Woo Hyun bersiap mengeluarkan jurus memohon andalannya, "An-aniya.. ayolah hyun ... setidaknya jangan menyuruhku untuk memilih salah satu pekerjaanku. Aku menyayangi mereka" Rengeknya, "Besok adalah hari terakhirmu memiliki 3 pekerjaan, selanjutnya kau hanya akan bekerja disini dan salah satu dari dua pekerjaanmu yang lain," Setelah itu Woo Hyun meninggalkan Sung Gyu di ruang tamu

Sung Gyu berlari mengejar Woo Hyun. Sontak Woo Hyun membalikkan badannya ketika ada sebuah tangan menahan langkahnya, "Malam ini kau tak boleh bekerja" Baru saja Sung Gyu membuka mulutnya tapi Woo Hyun langsung menyelanya dan itu adalah ucapan Woo Hyun sebelum masuk ke kamarnya. Sung Gyu mempoutkan bibirnya sambil menatap pintu kamar Woo Hyun

=====*=====

Sung Gyu duduk uring-uringan di depan tv. Walaupun tv menyala tetap saja ada yang kurang. Dan sekarang tv tak berdosa itu menjadi korban kekesalan Sung Gyu pada Woo Hyun. Kadang volume suara tv itu ia naikkan hingga suaranya memenuhi apartement dan kadang volumenya ia turunkan sampai tak berbunyi lagi.

Tidak menghiraukan orang yang di dalam sana menutup telinganya rapat-rapat dengan bantal. Woo Hyun sudah tak kuat dengan penyiksaan fisik secara diam-diam dari Sung Gyu, ia memutuskan keluar kamar untuk hanya sekedar meneriaki Sung Gyu mungkin...

"Ya!! Ada apa denganmu?." teriak Woo Hyun dari ambang pintu

"........." Tak ada jawaban. Sung Gyu hanya mendumel mendengar ocehan Woo Hyun

Falling In Love With My Idol [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang