Chapter 17

761 48 13
                                    


(~0~ Happy Reading! ~0~)

Sebelumnya dichapter 16

Ternyata cinta bisa memperbudakmu dengan mudah. Hanya karena sebuah rasa tanpa bentuk dan tidak dapat di diskripsikan itu, kau bisa melakukan hal kekanak-kanakan seperti ini. Menjijikkan!

Chapter 17

Napas Sung Gyu memburu, dadanya naik turun tidak beraturan, dan perutnya terasa begitu sakit. Semuanya gara-gara foto yang ada dalam kardus-kardus itu. Ia mengeluarkan dan melihat satu persatu foto yang ada di dalam kardus. Kesakitan itu timbul karena tawanya yang menggelegar hingga lupa cara mengendalikannya. Sung Gyu benar-benar lupa dengan waktu karena melihat foto-foto itu. Bagaimana kalau Woo Hyun mencarinya? Dan Woo Hyun akan marah lagi padanya? Pertanyaan semacam itu tidak melintas sama sekali dalam benaknya.

Ponselnya terus berdering di ruang tamu, sementara ia berada di dalam kamar Woo Hyun. Itu bukan jarak yang cukup jauh, tapi dering ponselnya selalu teredam dengan tawa miliknya. Sejenak Sung Gyu berpikir kapan foto itu diambil? Dimana? Dan untuk apa? Hal itu menyadarkan Sung Gyu. Ia memberanjakkan dirinya, lalu membuka gorden merah yang menutupi jendela kamar Woo Hyun. Sinar matahari orange membuat Sung Gyu membulatkan matanya. Langsung saja ia bergegas pulang tanpa meletakkan 7 kardus itu kembali ke tempat asalnya.

Di tengah perjalanan pulang, Sung Gyu terus memandang jalanan dengan tatapan kosong. Hampir saja ia menabrak sebuah tong sampah, kalau bukan karena klakson mobil yang melewatinya, mungkin Sung Gyu benar-benar menabrak tong sampah itu. Baiklah, itu hal yang Sung Gyu anggap sepele. Sampai di rumah nanti, ia tidak akan mengistirahatkan Woo Hyun barang sedetik pun, kali ini ia tidak akan membiarkan Woo Hyun mengalihkan pembicaraan. Senyum menggelikan itu tampak di bibir tipis Sung Gyu.

=====*=====

Sesampainya di rumah, Sung Gyu sudah melihat Woo Hyun di ruang tamu lengkap dengan baju santai dan popcorn di sampingnya. Kebiasaan Woo Hyun sejak dulu, nonton tv ditemani camilan. Woo Hyun tampak tak peduli dengan kedatangan Sung Gyu.

Sok tak peduli!

Sung Gyu mendudukkan tubuhnya di samping Woo Hyun sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Woo Hyun. Sung Gyu tersenyum miring ketika tidak mendapat tanggapan apapun dari Woo Hyun.

"Hyun."

"Eum," jawabnya lesuh. Atau lebih tepatnya dibuat lesu.

"Aku ingin menanyakan sesuatu padamu?"

"Katakan saja."

"Bagaimana pendapatmu tentang seorang stalker?"

DEG!

Tangan Woo Hyun terhenti ketika hendak mengambil popcorn. Tawa Sung Gyu hampir meledak melihat sikap Woo Hyun. Kali ini ia benar-benar harus menahannya, demi rencana licik itu sukses.

Woo Hyun melanjutkan uluran tangannya yang hendak mengambil popcorn. "Kenapa kau menanyakan itu?"

"Hanya ingin tahu."

"Ck! Alasanmu tidak pantas mendapat jawaban dariku."

Sung Gyu mempoutkan bibirnya. Tanpa sengaja Woo Hyun menolehkan kepalanya, ia melihat tunangannya tampak semakin imut dengan poutan bibir itu. Kali ini mulutnya terhenti ketika hendak mengunyah popcorn. Seperti sebuah mantra sihir yang sangat ampuh untuk membekukan ruang dan waktu Woo Hyun.

"Kau tidak merasa bersalah padaku?"

Sung Gyu tampak berpikir mendengar pertanyaan Woo Hyun. "Sejauh ini aku tidak merasa."

Falling In Love With My Idol [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang