🐾1🐾

7.2K 755 12
                                    

"Gue gak mau tau, lo harus setuju!"

"Ya kalo gue gak mau gimana!?!"

"Ya lo harus terima di injek injek sama mantan lo? Kuat?"

Sekarang gue lagi dihadapkan dengan keputusan terberat.

Ya, mantan gue bangsat.

Vernon.

Baru putus seminggu yang lalu.

Dan sekarang udah punya yang baru.

Parahnya dia ngehina gue gak laku kayak janda tua.

Ada yang lebih parah sebenernya.

Vernon jadian sama mantannya musuh gue sendiri. Namanya Lay. Dia nyalahin gue atas semua kejadian ini.

Pada akhirnya tadi, mantan Lay, Veronica ngehina Lay dan dia malah tiba tiba bilang kalo kita sudah jadian.

Beginilah jadinya.

Sekarang masih dalam keadaan berfikir keras. Kalau gue terima, gimana kedepannya? Lay? Dia musuh terbesar gue dari SMP, jadi pacarnya? Gak mungkin!

Kalau gue tolak? Lay terlalu pintar untuk bikin gue tolak tawaran ini. Karena sebelumnya gue udah sempat beradu akting dengan dia.

Flashback..

Gue tipe orang yang susah move on. Karena kalau udah sekali sayang ya sayang aja ga bisa berubah.

Vernon..

Mantan gue seminggu lalu, hari ini dinyatakan telah punya pacar baru. Gue dihina, katanya gue cantik tapi masih jomblo sampai sekarang. Mirip perawan tua.

Padahal belum ada sebulan gue jomblo:"

Sekarang gue lagi ada dikantin sama Yuji, sahabat yang memang selalu ada dimanapun kapan pun.

Ketika gue ingin mencari ketenangan, malah terdengar suara bising dari seberang. Mata gue juga otomatis mencari asal suara itu.

"Hai Lay,"

Itu Veronica, dan disebelahnya..

Vernon.

"Hai," - Lay

"Masih sendiri aja?" ledek si Veronica.

"Jelaslah, putus juga belom ada seminggu, lo aja yang murah kayak jajanan anak sekolahan,"

Ngakak

Itu lumayan lucu buat gue. Kata katanya memang biasa aja, tapi dari nada ngomong Lay yang kesannya merendahkan Veronica bikin dua pasangan baru itu geram. Gue yakin.

"LO JANGAN MENGHINA CEWEK GUE!"

Tanpa sadar gue udah ada dikerumunan anak anak yang fokus nonton.

Cewek gue ya? Dulu kata kata itu Vernon pakai buat gue, tapi sekarang nggak lagi..

Gue masih fokus ngeliatin Vernon yang marah berapi api dan juga Veronica yang ngelempar kayu bakar kearah Vernon. Cocok juga ternyata.

"Kata siapa gue belom jadian? Tuh orangnya yang lagi bengong," - Lay

Ya.

Semua mata menuju gue.

Lay jadian sama siapa?

Sama gue?

Haha gak mungkin!

Tapi ini nyata. Lay menarik tangan gue dan memeluk posesif pinggang gue. Terlihat dari mata Vernon kalau dia marah, kayak dulu, cemburu. Tapi emang Sekarang masih ya? Nggak kali.

"nih gue baru jadian sama dia tadi pagi," - Lay.

Manusia serigala dasar!

"Ha? Lo jadian sama Grace? Gak mungkin! Kalian itu musuh! Gue tau itu," ujar Vernon

Gue sama Vernon udah pacaran tiga tahun kurang. Dia tau kalau gue benci sama Lay.

"Ayo jawab dong sayang, kamu gak malu apa di tindas sama mantan sendiri?" balas Lay.

Ya, walau Lay musuh gue, tapi ucapannya kali ini bener. Selama beberapa hari terakhir gue jadi bahan gosip angkatan gue sendiri, bahkan sama adek dan kakak kelas. Miris ya:)

Mungkin memang gue sayang sama Vernon. Tapi harga diri gue lebih berarti saat ini.

"Iya, gue jadian sama Lay," bales gue sambil membalas pelukkan Lay.

Seketika gemuruh teriakkan terdengar dipenjuru kantin. Ada yang bersorak senang ada juga yang kecewa ataupun meremehkan. Ya mau bagaimana lagi, gak mungkin gue tiba tiba teriak 'big no' atau menyangkal omongan Lay.

"Gue tau lo bohong Grace," ucap Vernon tidak percaya.

Vernon lagi berusaha mencari kebohongan disudut mata gue. Terlihat jelas dari tatapan matanya yang gak lepas merhatiin gue.

"Buat apa dia bohong? Dan apa masalahnya buat lo? Lo cuma mantannya," balas Lay sarkas.

Setelah selesai berkata kata yg cukup tajam itu, Lay menarik gue menjauh dari kerumunan siswa.

Flashback off

"Oke gue mau,"

Tbc..

©©©

Halo gengs! Aku cinta kalian.
Vote ga sampe 5 detik koq :)

A D E L

Lose Control Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang