🐾10🐾

3.5K 592 16
                                    

Hai para kesaiangan❤️
Jangan lupa naro sejak di tiap chapter yaa.

Happy reading❤️

---

Dear kalian semua.

Tolong, tolong selamatkan gue. Bawa gue pergi jauh jauh dari tempat ini. Atau biar mudah, bikin gue lupa ingatan.

Kalian semua tau?

Ya nggalah bego, kan gue belom cerita.

Jadi, sekarang gue lagi dikerubuni adik kelas yang antara kagum, kesel, minta tanggung jawab tentang Lay.

"KAK! YEYEN GA MAU TAU! KAKA HARUS PUTUS SAMA KAK LAY!"

"Ish kok bisa pacaran sih? Ga cocok!"

"Anjer kayak drakor drakor gitu ya kak"

"Gimana pacaran sama kak Lay? Enak gak?"

"Huahhh.. hiks.. kak Lay"

Ya begitulah. Sedari tadi, untuk membeli segelas minuman rasanya sulit bagi gue.

"Woi Grace! Sini!"

Ada yang memanggil nama gue dan gue gak budek. Gue ya langsung menoleh ke asal suara tersebut dan ternyata ada Kai sama pacarnya disana.

Ya memang sekarang kondisinya gue sedang sendiri walau dikelilingi banyak orang. Dari pada gue mati berdiri cuma untuk menjawab atau sekedar mendengar curahan hati para adik kelas yang masih polos, lebih baik gue berbaur dengan yang lain. Hitung hitung nambah temen, Yujji juga lagi ada tugas OSIS dan gue bosen liat muka Yujji. Gak lah bercanda.

Dengan menampilkan senyuman walau terpaksa, gue pamit pada semua perempuan polos itu dan menghampiri Kai dan Kania pacarnya Kai.

"Hai, gabung ya"

"Iya sans aja, gue gak tega sama lu dikerubunin banyak orang, gak mati untungnya,"- Kania

Cewek macam apa ini? Omongannya seenak jidat. Tapi gapapa sih ya, cocok sama Kai nya sendiri.

Gue cuma tertawa renyah dan untungnya Kai juga memberi topik obrolan ke kami berdua. Ya walau agak agak sedikit canggung, seenggaknya masih ada si Item yang ngelawak receh bin garing.

Cukup banyak hal yang kita bicarakan, mulai dari Kai yang to the point kalau dia tau gue sama Lay cuma bohongan doang. Ternyata semua temen ge genk nya udah tau, dan ya baguslah mereka semua tutup mulut. Karena gue sendiri belum memulai apapun kepada Vernon.

Hampir 10menit lebih kita bercanda dan datang rombongan para manusia tampan. Ada Suho,ketua kelas gue. Dio sama Chanyeol, temen sekelas gue juga. Sisanya gue gak tau, cuma hafal muka doang. Nama mah kaga.

"Haii! Kamu Grace Lee yaa?"

"Umm.. i-iya, hai"

"Wakakaka santuy ae, gue Xiumin,"

Manusia yang diketahui namanya Xiumin ini mengulurkan tangan ke arah gue. Ya karena memang gue baik hati dan tidak sombong, gue menyambut uluran tangannya. Toh, dengan berjabat tangan sama dia gak akan bikin kuku gue patah.

Lumayan, tangannya halus juga. Hehe.

"Eh itu tangannya gak usah nempel nempel ya"

Gak perlu gue kasih tau, kalian akan tau itu siapa. Manusia yang saat ini pengacau terbesar dalam hidup gue.

Pacar gue sendiri.

"Eh sayang sini, kan kenalan doang aku"

Geligeligeli.

Sekilas gue melihat sebuah smirk menjijikan yang terukir dimulut Lay. Rasanya gue pengen ceburin dia ke minyak panas gitu biar gak belagu lagi. Jadi orang kok sombong amat ya.

Setelah smirk sesaat tadi, dia langsung mengambil tempat disebelah gue dan merangkul pinggang gue. Temen temennya dia sudah memperhatikan kami, ya tapi syukur mereka mengerti keadaan nya saat ini yang mengharuskan kita untuk skinship.

Senda gurau terus terdengar dimeja ini. Walau gue gak bisa bergabung sepenuhnya ataupun menikmati 100%, tapi ya setidaknya gue bisa menyimpulkan kalau mereka semua adalah orang yang asik dan tipe teman yang setia kawan.

Gue jadi berfikir, kenapa mereka semua mau berteman sama Lay yang keadaannya sangat kurang? Mereka betah ya temenan sama manusia syaitan seperti Lay. Kalau gue sih udah mati berdiri.

"Lay? Itutuh belakang lu,"- Dio

Dio menatap gue dan Lay sambil mengerahkan dagunya ke atas, seakan memberitahu ada sesuatu dibelakang kami. Gue dan Lay menoleh secara bersamaan dan kita juga mendapati sesosok laki laki yang sangat familiar dimata gue.

Ya siapa lagi, Vernon.

"Bisa gue ngomong sama lo?"

"Gue?"- Lay

Yatuhan, pacar gue kenapa terlalu pinter sih. Kenapa masih tanya huft.

"Iya iya kamulah"

"Gue mau ngomong 4 mata sama lo,"- Vernon.

Empat mata? Entah kenapa feeling gue sama sekali gak enak. Lay sama Vernon masih saling tatap tatapan dingin. Gue pun mengalihkan pandangan gue kepenjuru sudut ruangan kantin, dan akhirnya gue menemukan sesosok cabe pasar yang sedang tersenyum dengan liciknya.

Gak perlu gue sebutin kali ya, nanti suara gue abis.

"Oke ayo,"- Lay

"TUNGGU! Gue ikut,"

Mereka berdua terdiam dan langsung menatap gue.

Aduh bingung mau tatap yang mana ya.

"Gak ada urusannya sama lo,"- Vernon

"Kamu tunggu sini aja,"- Lay

"Gue pacar Lay. Dimana ada dia, harus ada gue"

Tbc...

---

Halo kalian❤️
Saia kembali lagi kan? Ehehe. Kangen aing ga? kagalah bege ya😂


Syudah ah:v gitu doang padahal:v
See u kalian❤️

A D E L

Lose Control Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang