Happy reading semuaa:*
Kalau kalian ngerasa udah ngebaca story ini. Tandanya kalian lagi baca yg di revisi okey. Baca ajaa, mungkin ada beberapa adegan yg aku ubah jadi lebih baik. Kata katanya juga aku perbaikin btw.©©©
"Hari ini kita resmi pacaran,"
Ya perlu kalian semua ketahui. Hari ini seorang Grace tidak jomblo lagi. Tapi gue sendiri bahkan gak tau ini pacaran jenis apa. Karena pada dasarnya hubungan ini bukan berdasarkan cinta, tapi karna ego masing masing.
Jujur, gue pengen bales dendam perasaan ini ke Vernon. Begitupun sebaliknya dengan Lay. Ya anggap aja ini simbiosis mutualisme. Saling menguntungkan artinya, kalian yang pernah SD pasti pernah belajar simbiosis.
"oke, ayo balik ke kantin," ajak Lay.
"Ha? Ngapain?" tanya gue.
"Lo belom makan kan? Gak mungkin gue ngebiarin pacar gue pingsan," jawabnya tanpa menatap gue sedikitpun.
Hm, pacar gue, bener juga, dan dia cowok gue sekarang.Seorang Zhang Brengsek Yixing adalah cowok gue.
Sayangnya, gue sama sekali gak perduli akan hal itu.
"Udah ga usah, lagi pula Vernon udah gak ada di kantin kayaknya," tolak gue.
"Vernon sama Vero memang udah gak ada di kantin, tapi saksi dikantin masih banyak, jadi lo diem aja dan nurut,"
Belum sempat gue ngejawab, Lay udah menarik gue dan tangan kanan gue dimasukkan kedalam saku jaketnya.
Kisah cinta yang manis kalau menurut orang, tapi gak buat gue.
Kita sampai di kantin, ternyata Vernon sama Veronica masih ada, dan gak mungkin gue masang wajah gak enak. Gue berusaha semaksimal mungkin merasa santai.
"Kamu mau makan apa sayang?" tanya Lay lembut.
Cih, dibelakang aja lo seenaknya sama gue, ini pake sayang sayang.
Ya, pentas seni telah dimulai.
"mau spagetti aja, tapi sepiring berdua terus garpunya satu!!" jawab gue.
Gue sadar mata Lay sudah memincing tajam ke arah gue. Tapi, gue gak perduli, toh dia sendiri yang mengajak gue bermain main seperti ini. Jadi gak ada salahnya kan?
"Oke, as your wish my lady,"
Kita berdua menuju meja untuk dua orang dan gak lama Lay pergi untuk membeli spagetti. Gak lama pula Yuji datang dengan semua gaya anehnya.
"Lo harus jelasin semua sama gue!"
Suara Yuji terlalu kenceng untuk saat ini. Tiba tiba datang dengan mulut yang masih penuh saos dan tiba tiba juga teriak didepan muka gue.
"Iya Yuji sayang, gue juga baru tadi pagi kok jadiannya," jawab gue sambil mengedipkan sebelah mata gue genit dan juga suara yang sengaja diperbesar.
Mata Yuji kembali menyipit tanda dia bingung. Susah memang punya sahabat bego kayak dia.
Gue mengambil pulpen disaku baju Yuji dan menulis kata kata yg menurut gue sangat jelas ditelapak tangannya.
'Pura pura'
Mungkin sekarang Yuji paham. Yuji langsung menghapus tulisan tadi dan mulai bermulut manis dan membicarakan Lay dengan embel embel pujaan.
Kalau bisa muntah sekarang, disini dan didepan semua orang, gue pengen. Tapi sayangnya gue gak bisa hehe.
"ini sudah datang pesanannya tuan putri," suara Lay tiba tiba terdengar.
"Eh Lay, yaudah Grace, gue ke atas duluan ya, lo dianter Lay aja, kan udah jadian" teriak Yuji dengan kata 'jadian' yang ditekan.
"She's know?" bisik Lay saat gue lagi asik makan.
"Iya dia tau, dan lo gak usah sok inggris," jawab gue ketus.
Ga ada perubahan wajah kesal ataupun jengah. Lay justru menampilkan senyum manisnya yang bikin gue mau tusuk muka dia dengan garpu ditangan gue.
"Yaudah abisin makannya,"
Ya anak SD juga tau kalau makan harus di habisin bego.
Gue tetap diam dan melanjutkan acara makan gue yang tertunda tadi gara gara dia.
Tepat disuapan ketiga, Lay kembali menghentikan aktiftas makan gue dan menulis sesuatu ditelapak tangan gue.
'Line : zyxlay'
Id Line?
"Buat apa?" tanya gue buka suara.
"Buat ngedate,"- Lay
Gue tau bukan itu maksudnya, karena logikanya juga gak mungkin kalau ada orang berpacaran tapi gak punya kontak pacarnya.
Seperti sekarang ini, gue sama sekali gak punya dan gak minat berteman dengan orang macam dia di sosmed. Tapi mulai sekarang sepertinya harus.
Harus tabah maksudnya.
Acara makan sudah selesai. Kita kembali keatas dengan disertai bisikkan bisikkan halus dari para mahkluk halus yang sebenarnya sangat nyaring dikuping gue.
Gak usah bisik bisik juga bisa kok mba :)
Sepanjang koridor tangan Lay memang gak pernah lepas dari gue. Lepasnya kalau ada guru mau lewat aja, habis itu dipegang lagi sama dia. Gue sih berusaha bersikap santai aja, walau sebenernya tangan udah siap nonjok dia.
Eh jangan deh.
Kasian..
Maksudnya..
Kasian kuku cantik gue nanti patah :D
Btw, gue kelas 11 sastra-2, kenapa sastra? Karena gue suka. Sialnya lagi, manusia kayak Lay juga ngambil sastra, untungnya gak sekelas.
"sip dah sampai,"
Gue menoleh sekilas, dan bener ini kelas gue. Kok dia tau? Gue aja gak perduli kelas dia yang mana.
"Kok lu tau kelas gue?!?" tanya gue dengan nada yang lumayan tinggi.
"sstt jangan gitu dong ngomongnya sayang,"
Mungkin ini peringatan, karena memang siswa yang lagi berlalu lalang langsung menatap gue sama Lay heran. Aduh salah ngomong kan.
Gue yang posisinya nyender kepintu kelas mulai merasa sesak ketika Lay mulai mendekatkan badannya ke gue. Kalian tau film Naughty Kiss? Yang di bagian Oh Hani dipojokin ke pohon sama Baek Seun Jo? Kira kira seperti itu posisinya.
"Pulang sekolah lo balik sama gue, gak ada kata kata manis kayak tadi," bisik Lay.
Seketika jantung gue berhenti. Nadanya datar dan terkesan dingin. Ini Lay yang gue tau.
"i..iy..iyaa..iyaa,"
Posisi kami berubah seperti tadi, biasa aja. Sekarang suara dingin itu musnah, berubah menjadi Lay yang penuh kebohongan.
"Nah gitu dong sayaang! Makin cinta deh!"
Suaranya begitu semangat, bahkan sebelum kembali ke kelasnya, dia mencium pipi gue sekilas.
Gue cuma bisa diam mematung.
Tbc...
◇◇◇
Haloo cinta que:*
Kayak biasa ae, vote gak sampe 5 detik koq :)
Next? Tergantung mood wakakakaA D E L
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose Control
FanfictionHarus membuat perjanjian dan pacaran sama musuh sendiri? Bagaimana rasanya? -Zhang Yixing / Himself -Lee Grace / You [Fanfiction]