🐾8🐾

2.2K 438 5
                                    

Sayang deh sama kalian yg vomment❤️
----

"HELLO ISTRI TERSAYANG! MAS MU PULAANG!!"- Suga

"Istri gundulmu,"

"Ups. Ada pacar nya istrikuh"- Suga

Sumpah. Gue gak ngerti lagi sama cara pikir manusia satu ini. Gua cuma minta dia buat dateng, tapi nyatanya Suga bawa koper kayak orang mau pindahan. Gue gak nyuruh dia nginep!!

"Lo ngapain bawa koper?"

Bukannya menjawab pertanyaan gue. Suga malah membuka kopernya.

Yak, isinya bukan barang barang Suga. Ya melainkan barang gue sendiri. Entah itu baju, buku novel, pelajaran, make up, laptop dan lainnya. Yang memang sengaja gue tinggal dirumah Suga.

"Nih barang barang lo! Nyempitin kamar gue aja!" omel Suga.

"Ehehe maaf sih,"

Jujur, gue malu. Karena sekarang ada Lay disini.

Malu kenapa? Gue gak mau di cap sebagai cewek yang suka nginep dirumah cowok atau suka kelayapan.

"Ekhm.."- Lay

Siap.

Ada yang berdehem.

"I-i-iyaa"

Gue menoleh ke asal suara yang hampir sama kayak nafas dinosaurus itu. Dan saat gue menatap matanya, seremnya mengalahkan Dinosaurus.

Seharusnya dia udah musnah atau jadi fosil kali cocoknya.

"Dia siapa?" tanya Lay, dingin.

"Umm, itu-"

"YO BRO! Gue Suga, sodaranya Grace,"

"IH GELI GUE SODARAAN SAMA LU"

Yakali gue mau sodaraan, sedarah, sekeluarga sama manusia laknat macam Suga. Bisa bisa mati berdiri gue. Tolongin pliseu. Kenapa bisa ada dua manusia laknat di Apartemen gue!

"Ye jahat lu ga nganggep gue! Awas aja, gak bakal gue izinin nginep!"- Suga

Wait.

Sepertinya gue tau apa maksud Suga.

SUMPAH SUGA BAIK ASLI!

"ehehe, maaf si! Bercanda doang kan,"

Perdebatan kita sepertinya selesai sampai disini. Suasana mulai hening dan gue gak mau apartemen gue berhawa seperti kuburan. Jadi gue lebih memilih untuk menyalakan TV dan membongkar barang barang gue yang ada di koper Suga.

Sementara Lay?

Dia dengan acuhnya membiarkan gue membongkar koper sendirian dan dia melanjutkan acara makannya yang tertunda tadi.

Ga ada niat membantu pacarnya inikah?

Bahkan gue harus kode dengan menaruh barang barang secara kasar. Tapi hingga saat ini, ga ada respon positive. Lay memang lebih cinta sama makanannya dibanding gue.

Eh

Apasih ya?

Yakali Lay cinta sama gue. Ngelawak aja, mana garing.

Oke lanjut.

"Gar, bantuin gue sini,"

Gar ya maksudnya Sugar oke.

"Ngga ah, gue males, minta pacar lo aja,"- Suga.

Maksudnya bukan Lay kan ya? Semoga bukan.

"Sini gue aja,"- Lay

GUE GA MIMPI KAN?

Pertama kalinya Lay menolong seseorang. Pertama kalinya.

Gue akan kasih kalian sebuah cerita lucu.

Jadi waktu itu, Veronica pernah dateng ke sekolah dengan sepatu sekolah model wedges. Dan kalian tau? Ketika Vero jatoh karena wedges itu, Lay cuma bilang 'Bangun lo, jangan mau pamer tapi alay'

B O O M

Padahal saat itu Vero dan Lay masih pacaran.

Oke kembali ke topik.

Dia a.k.a Lay, mengambil alih semua yang gue lakukan tadi. Menyusunnya menjadi lebih rapih dan teratur. Bagus lah, hitung hitung irit tenaga.

Gue memilih untuk membenahi bekas makan Lay dan terkadang mencubit Suga. Kenapa suasanyanya jadi aneh sekali, tolong saya tuhan.

---

"Dah yee!! Gue mau pulang!! See u istri kesayangan,"- Suga

"Iya elah, sono pulang, ga banyak ngebantu,"

"Iya iya~ pake pengaman jangan lupa ya,"- Suga

"EH DASAR MANUSIA MESUM!"

Setelah gue meneriaki dengan kata kata 'mesum' yang pastinya langsung bergema ke seluruh lorong apartement. Gue langsung memilih masuk kedalam, gue gak kuat untuk menanggung malu atas gemaan kalimat tadi.

Gue langsung masuk kedalam dan mengunci kamar apartemen gue. Dan disisi lain, gue melupakan kalau Lay masih ada di ruangan ini. Ruangan kecil dan cuma ada gue dan dia.

Stop.

Jangan membahas sesuatu yang ambigu.

"Gue tidur mana?"- Lay

Shit.

Pertanyaan itu keluar lagi.

Disatu sisi gue gak mau tidur di lantai, tapi disisi lain dia adalah tamu ditempat gue.

Tamu adalah raja, itu salah satu prinsip gue.

"Oke lu tidur kasur, gue di lantai,"

Cuma dengan kalimat singkat itu, sudah terukir senyuman bangga. Ibaratnya, seperti orang yang habis menang taruhan. Padahal ini cuma masalah tidur di kasur atau di lantai.

Gue gak memperdulikan senyuman itu dan gak memperdulikan Lay. Langsung saja gue mengambil springbed yang ada di laci kasur dan menggelarnya.

Walau kesannya gak etis tidur sama laki laki yang bukan mukhrim kita, gue tetap mematikan lampu kamar. Karena, ya memang gue gak bisa tidur kalau masih ada cahaya.

Ketika gue mencoba untuk memejamkan mata dan pergi ke alam mimpi menemui para peri peri tidur.
Bukan mimi peri. Tubuh gue yang memang kurus itu terasa melayang.

Gue belum tidur, jadi gak mungkin mimpi lagi terbang.

"EH EH APAAN INI!?!?"

"Lo tidur di kasur sama gue,"- Lay

Tbc...

---
Halo kalian samua❤️
Maaf qeun aing ya jarang apdet😫
Bukannya mau mengabaikan work ini, tapi aing need belajar ehe.
Pasti di usahain update kok😌

Makasih buat kalian semua yang selalu nungguin story ini ya😘
Aing teh sayang kalian.
Tetep setia ama work ini ya💕💘

A D E L

Lose Control Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang