Halo para kesayangan dirikuu❤️
Aing lagi mood ngetik nih
Jadi updatenya ga lama lama amat lah yeJangan lupakan kebiasaan lama cintah, tinggalkan jejak❤️
Happy Reading Kalian Semua❣️
---
"Gue pacar Lay, dimana ada Lay disitu ada gue,"
Gue berusaha untuk berbicara setegas mungkin dan mendalami peran gue sebagai seorang pacar. Ya memang begini sifat gue kalau punya pacar.
Agak sedikit kaget, namun gue berusaha buat ngga sadar. Lo tau? Vernon menatap gue sendu setelah perkataan gue tadi. Maksudnya apa coba? Kenapa dia menatap gue dengan tatapan itu. Gue bukan pacarnya lagi, dan gue sama sekali tidak berhak atas tatapan istimewa itu.
"Jadi gak? Ayo," tanya Lay.
Seakan tersadar dari lamunannya, Vernon mengubah arah pandangnya, mengangguk pada Lay lalu berjalan pergi mendahului kita berdua.
Gue masa bodo dengan hal itu, dan satu lagi, gue masa bodo dengan Lay. Gue lebih memilih jalan terlebih dahulu di depannya dan terus mengikuti Vernon yang sudah jauh didepan. Ya tapi begitu, belum ada satu menit langkah gue dan Lay sudah sama dan sekarang kita berjalan berdampingan.
---
"Mau ngomongin apa?"- Lay
Gue bener bener geleng kepala buat Lay. Pertama kalinya gue ketemu manusia sejenis dia. Alien nyasar kali ya.
"Gue mau minta maaf,"- Vernon
Sudah tertebebak sih. Sejahat jahatnya Vernon, dia tau mana yang salah dan benar. Jika dia tau dia salah, maka dia akan minta maaf. Bagus deh, walau pacaran sama orang jahat tapi etika nya gak berubah sama sekali. Sedikit, bangga.
"Maaf buat? Gunanya apa? Bukannya waktu itu lo ngamuk? Padahal saat itu mantan lo abis disiksa sama pacar lo sendiri?"- Lay
Gue cukup tercengang apalagi dipenekanan kata 'mantan' dan 'pacar' yang di tegaskan oleh Lay. Memang saat itu Vernon tiba tiba masuk UKS dan mengeluarkan semua ocehannya ke gue, sampai penjaga UKS mengusir Vernon keluar.
"Kemarin, gue ngeliat Vero nangis, jadi, gue fikir Grace yang bikin dia nangis,"- Vernon
"Cih, muak gue dengan drama queen satu itu,"- Lay
"Lay, stop it. Dia juga mantan kamu, oke Ver, intinya?"
Gue cuma berusaha melerai sebuah pertengkaran antara dua orang pria yang terlihat dewasa tapi tidak dewasa ini.
"To the point?" - Vernon
"Yea,"
"To be honest, gue masih gak percaya kalau kalian pacaran. Tujuan utama gue bukan untuk minta maaf doang, gue mau lo buktiin kalau kalian pacaran"- Vernon
Kayaknya seluruh penjuru sekolah ini sama sekali gak ada yang percaya sama status pacaran gue sama Lay. Separah apa sih pertengkaran kita berdua dulu?
Palingan cuma sirem sireman kuah soto sampai masuk BK. Itu paling biasa malah.
"Terus mau lo apa?"- Lay
Kenapa harus tanya kemauan Vernon sih ya. Terakhir kalimat tanya itu keluar dari mulut si guru BK ke Lay, dan berujung gue harus nyanyi ke semua kelas. Penyiksaan apa lagi kali ini yang berawal dari kalimat itu?
"Gue?"- Vernon
"Ya iyalah kamu! Yakali Lay"
Gue bosen dengan suasana disini. Mau kabur rasanya, cukup menyesal tadi memaksa untuk ikut.
"Gue mau Grace bawa Lay kerumahnya"- Vernon
Deg
Mantan sialan.
Mati aja lo.
Hhhhhh, tenang Grace tenang. Vernon cuma mau mempermalukan gue dan Lay doang. Ya dia tau, gue gak akan bawa laki laki manapun ke rumah kecuali temen temen gue dan seseorang yang gue seriusin. Tapi, gue sama sekali gak serius sama Lay. Gimana dong? Dia juga bukan temen gue.
"Kerumah Grace doang? Tiap pagi gue jemput dia sekolah ya kerumahnya"- Lay
"Lo jemput ke Apartemennya"- Lay
"Apartemen? Oh gue pernah nginep disana, hm, dua kali kira kira"- Lay
"W-what? Grace? Maksud nya apa?"- Vernon
Maksudnya apa? Wah kurang tau dah ya. Manusia yang notabenenya adalah pacar gue itu adalah manusia yang paling seneng bikin gue memutar otak lebih keras ya.
Untung pinter.
"Ya kenapa emang? Toh Lay udah pernah ke rumah, dan mama percaya sama Lay buat jagain gue di apartemen"
Gue hanya berusaha untuk membuat nada suara gue tidak bergetar. Harus bisa bicara dengan percaya diri, toh nyokap bokap gue mudah percaya sama orang. Jadi, Vernon gak bisa merasa kalau bonyok gue cuma percaya sama dia.
Selanjutnya hening, sama sekali gak ada yang mau membuka suara. Dari pihak Lay dan gue juga cuma diam membisu, sementara Vernon, sepertinya dia sedang merangkai kata kata diotaknya. Gue gak perduli juga.
Beberapa detik kemudian, posisi berdiri Vernon sedikit bergeser dan melemaskan tubuhnya. Tidak berdiri terlalu tegak.
"Oke, gue percaya. Kalau gitu, weekend nanti gue akan main ke rumah mama lo"- Vernon.
Nohkan.
Baru dibilang.
Dimana ada Lay, disana ada masalah buat gue.
Tbc...
---
Halo para kesaiangan:*
Masih ada yang nunggu works inikan? makasih loh buat yang setia dari awal. Dan buat yg baru baca, welkamm yaa❤️
Jangan bosen sama works ini ehehe.Btw, saia mau tanya, works ini kebanyakan masalahnya ya?.-.
Perasaan kemarin baru ada conflict deh ya, ini udah adalagi.Aneh gak sih kesannya?
Rencananya sih, conflict terakhir nanti disini. Terus next chap nya itu kayak another timenya gitu.
Gmna? Stuju gak?A D E L
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose Control
FanfictionHarus membuat perjanjian dan pacaran sama musuh sendiri? Bagaimana rasanya? -Zhang Yixing / Himself -Lee Grace / You [Fanfiction]