🐾9🐾

2.4K 443 20
                                    

Aing teh balik lagi kan?
Ada yang kangen aing? Aing juga kangen kalian kok:v

Happy Reading yeth kalian. Vommentnya jangan dilupakan😘❤️mwah mwah❤️

---

Lay's POV

Bangsat.

Gue paling benci kalau nyokap bokap udah ribut dan ngancurin semua perabotan rumah. Gue tau lah itu rumah mereka, tapi gak perlu dihancurin, gue masih tinggal disitu. Gue bukan babu mereka yang kerjaannya membenahi semua kekacauan yang mereka buat.

Pada akhirnya gue memilih untuk menginap dirumah pacar gue. Pacar, ya iya pacar, yakali babu. Walau pada awalnya Grace sempat ngoceh ngoceh, tapi gue rasa dia masih punya etika untuk menerima tamu.

Sekarang udah cukup malam, dengan kondisi berdua sama perempuan yang bisa di kategorikan cantik diatas rata rata. Ruangan kecil dengan lampu yang tidak menyala dan juga tidur di kasur berdua.

Kalau disebelah gue adalah Veronica, mungkin semaleman gak akan tidur gue. Bukan gue yang mulai tapi Vero yang akan mimpin. Kalian yang ngebaca ini gak usah sok polos, gue tau kalian ngerti.

Sekarang di samping gue, ada sesosok setan, eh salah, ada sesosok tubuh mungil yang sepertinya pelukable dan sangat mulus. Tahan Lay tahan. Tarik nafas buang nafas, lo bisa tahan ini sampai pagi.

Dari pada menatap makhluk yang bikin khilaf ditambah dengan situasi dan kondisi yang mendukung ini cuma nyiksa diri gue. Lebih baik gue tidur dan bangun pagi. Setidaknya itu nggak beresiko.

Gue berusaha untuk memejamkan mata dan pergi ke alam mimpi sama seperti Grace. Tapi gue gak mau ketemu sama dia di alam mimpi.

Lets go to the dream.





Gue gak bisa tidur.

Ini kenapa astaga. Padahal gue udah menutup mata rapat rapat, gue mau tidur bangsat. Kenapa ini cewek satu ngegoda banget sih! Padahal dari body aja gak ada menggodanya.

Beda jauh sama Veronica.

Gue memutuskan untuk bangun dan setidaknya mencari sebatang rokok. Kalau nyebat bisa bikin gue ngantuk, ya gak ada salahnya. Tapi ya bgitu, sayangnya gue gak membawa sebatang pun rokok bahkan korek api saja nggak.

Malam ini akan jadi malam yang panjang.

---

Grace's POV

Sinar matahari mulai mencoba membuka mata yang tertutup ini. Seperti mengetuk jendela kelopak mata. Memaksa untuk membukanya.

Oke gak perlu puitis.

Mata gue mulai terganggu dengan sinar matahari yang menusuk dari jendela. Perlahan gue membuka mata dan mulai menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar.

Kanan dan kiri, Lay gak ada di bagian kasur manapun. Seketika, semua perasaan takut muncul. Gue langsung membuka selimut gue dan memeriksa semua bagian tubuh gue. Gue takut semalem gue di raba raba sama manusia satu itu.

Untungnya semua masih sama, sehat walafiat tanpa kurang suatu apapun. Bahkan posisi tidur gue pun masih sama. Syukurlah, gue cuma nethink aja tadi.

Tapi masalahnya, dimana Lay? Gue bangun dari posisi tidur gue yang bisa dibilang sangat nyaman itu. Dan sedikit melakukan peregangan tubuh. Tapi, selang beberapa belas detik kemudian gue menyadari ada yang tertidur di sofa dengan handphone di tangannya.

Apa anak ini semalam tidak tidur?

Tapi pikiran itu langsung menghilang begitu saja ketika melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul setengah 7 lewat.

Gue langsung bangun dan pergi kekamar mandi tapi sebelum itu gue membangunkan Lay dengan sekali percobaan. Nyatanya berhasil. Dia langsung bangun dan menyerobot kamar mandi seenaknya.

---

"Kenapa kalian bisa telat?"- Guru BK

Pertanyaan yang sebenarnya sangat klise, namun gue gak bisa menjawab pertanyaan semudah itu. Karena gak mungkin gue bilang kalau Lay semalam tidur diapartemen gue dan kita bangun ke siangan. Pikiran orang tua zaman dulu itu terlalu berlebihan.

"Tadi macet bu,"

"Halah, alasan klise,"- Guru BK

Terus gue harus jawab apaaa?!?

"Kalian berdiri didepan tiang bendera sekarang,"- Guru BK

"Hukumannya klise bu,"- Lay

Demi tuhan, kenapa anak ini seneng cari masalah. Mau dihukum seberat apa sih dia? Please, jangan bawa bawa gue dalam kehidupan brutal lo. Gue anak baik baik.

"Ckck, kamu ya, mau hukuman apa kamu nak?"- Guru BK

Dengan takut takut gue melirik Lay sedikit demi sedikit. Bukannya berfikir hukuman yang lebih ringan atau setidaknya nggak perlu harus dijemur. Lay malah mengeluarkan senyuman jahatnya yang hampir mirip karakter antagonis yang ada di film film.

"Weh lo mau minta hukuman apa?"

Gue berusaha untuk memelankan suara gue. Ya walau masih terdengar, setidaknya samar samar.

"Lo liat aja,"- Lay

Sekarang, Lay mengubah posisi duduknya menjadi sedikit lebih maju. Dengan santainya dia menopang dagu didepan guru BK yang terkenal galak ini. Dengan senyuman manis anak polos juga dia santai menatap guru didepan kita.

"Nyanyi ke kelas kelas bu,"- Lay

"Kamu yakin?"- Guru BK

"Saya yakin,"- Lay

"Oke,"- Lay

Masalah apalagi ini tuhan.

Gue mau mati aja rasanya.

Tbc...

Halo saiyank aqu❤️
Aing udah janji apdetkan ya.
Ya walau itungannya seminggu/lebih sekali.
Yang mau memberikan ide buat special chapter atau ide ide lainnya buat kedepan bisa dm aing ya❤️


Dah ah sgitu dri aing.

Byebye see u mwah

A D E L

Lose Control Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang