delapan

1K 28 0
                                    

-Mungkin terlalu dini untuk mengungkapkan 'aku cinta kamu' tapi yang aku mau sekarang kita lebih dari teman-

Hari ini Akbar datang lebih pagi dari biasanya. Bahkan bisa dibilang dia datang sangat pagi karena akbar sudah mempunyai rencana yang sudah dipersiapkan semenjak obrolannya dengan bagas kemaren. Diam diam Akbar ingin memasuki ruang kelas Nia. Ya, ruang kelas 11,3. Saat akbar telah sampai di koridor kelas 11.3 ia melihat Rio sedang berada di kelas tersebut. Ia berfikir keras bagaimana cara agar Rio mau keluar dari kelas. Akbar pun menghampiri Rio.

"hai yo" sapa akbar. Rio yang asik membaca pun menoleh "tumben lo kesini. Nyari nia? Belom dateng. Dia dateng mah pas bell bunyi"

"gak cuma mau main main aja" akbar duduk di samping Rio "kok lo duduk di belakang yo? Bukannya kemaren di depan?"

"rolling bro. Tiap sebulan sekali pindah. Kali ini berdasarkan nomor absen. Berhubung gue nomor absen 25 ya terpaksa duduk di belakang" jelas Rio. Akbar hanya mengangguk anggukan kepalanya tanda mengerti. Untung saja dia bertanya dulu pada Rio

"hari ini ada mat gak? Yang gue tau mat harus bawa jangka yo, lo punya?"

"ada. gue lupa bawa jangka, ah bego. Gue tinggal beli jangka dulu ya bar"

Rio meninggalkan akbar sendiri di kelasnya. Akbar melihat keadaan sekitar dan mulai menghitung satu persatu bangku berdasarkan nomor absen. Setelah memastikan Nia duduk di bangku pojok belakang sebelah kanan, yang tepatnya ditempati oleh siswa yang bernomor absen 22 baru lah akbar berjalan menuju bangku tersebut. Terlihat akbar sedang mengeluarkan sebuah surat dari saku celananya dan menaruh surat tersebut di loker meja. Setelah melakukan rencana hebatnya tersebut, akbar keluar dari kelas nia dan beranjak menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas 11,1 yang tak lain adalah kelas akbar, ternyata bagas sudah datang.

"darimana aja?" tanya bagas setelah melihat akbar memasuki ruang kelas

"kepo, nanti juga lo tau" jawab akbar dengan nada gembira

"o aja ya mas" kata bagas dengan malas

Di sisi lain Nia sudah datang. Ia menaruh tas di kursinya dan beranjak menuju kelas via karena tiara belum datang. Sesampainya di kelas via ternyata via belum juga datang. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke kelasnya sambil menunggu tiara datang. Ya, kebetulan sekali tiara sudah datang tanpa perlu nia menunggu lagi. Nia dan tiara seperti biasa, mereka lebih memilih mengobrol di lapangan sambil menuggu bel tanda memulai pelajaran berbunyi.

Bel tanda memulai pelajaran pun berbunyi. Mereka bergegas menuju kelas mereka. Semua siswa sudah duduk manis di bangku mereka masing-masing termasuk riska. Tapi tunggu. Kenapa riska kelihatan bahagia setelah membaca selembar kertas? Nia hendak bertanya tapi ia mengurungkan niatnya. Buat apa peduli? Begitu pikir Nia. Nia yang tanpa peduli sudah duduk di bangkunya yang bertepatan di sebelah riska.

Tak terasa setelah tujuh jam berada di sekolah. Akhirnya bel pulang berbunyi. Akbar terlihat terburu-buru mengambil sepeda motornya dan bergegas menuju taman kota. Sesampainya di taman kota, akbar segera memarkirkan sepeda motornya dan mencari tempat duduk kosong. Syukurlah masih ada, karena biasanya taman kota slalu ramai oleh pengunjung.

"hai akbar" terdengar seseorang sedang menyapa akbar dari belakang punggung "udah lama nunggu?"

Sontak akbar menoleh ke arah belakang dan terkejut "Riska?"

"iya gue Riska. Lo kaget ya gue dateng? Lo pasti gak nyangka kalau gue bakalan dateng. Gue bakal dateng demi lo dan hubungan kita" kata Riska dengan senyuman penuh arti.

"hubungan apa?" -batin akbar

Akbar diam tidak bertanya apapun pada riska karena ia kini sedang sibuk dengan pikirannya.

"lo akbar yang ngasih surat ini ke gue kan?" riska menunjukkan sebuh surat kepada akbar. akbar kemudian mengambil ahli surat tersebut dan membacanya.

Aku emang bukan tipe cowok romantis seperti pemeran novel yang sering kamu baca dan pemeran ftv yang sering kamu tonton. Tapi aku punya cara sendiri buat nyatain perasaan. Salah satunya surat ini. Aku ingin kamu tau bahwa aku suka sama kamu. Mau kah kamu jadi milikku? Aku tunggu jawabanmu nanti sepulang sekolah di taman kota. Aku harap jawabanmu akan menjadi yang terbaik untuk kita.

-akbar

Surat itu. Surat yang sengaja akbar buat untuk menyatakan perasaannya pada nia, kenapa sekarang ada pada riska?

"emm ris, sebenarnya..." sebelum akbar melanjutkan bicara. Riska memotongnya.

"gue juga suka sama lo. So, gue mau jadi pacar lo"

"tapi ris..." lagi lagi riska memotong

"iya, ini jawaban terbaik untuk kita" riska tersenyum bahagia sedangkan akbar hanya mematung ia tidak tau lagi harus berbuat apa. Ia sudah mencoba menjelaskan tetapi riska tak mendengarkan.

Riska dan akbar masih duduk di bangku taman dalam keheningan.

"nama panjang lo siapa?" tanya akbar memecahkan keheningan sekaligus memecahkan rasa penasarannya

"Rahellia Triska, kenapa tanya gitu? Takut salah sebut nama pas ijab kabul ya?" jawaban riska tersebut yang menurut akbar sangat memuakkan

"nomer absen?" tanya akbar lagi tanpa peduli gombalan riska

"22, ijab kabul gak perlu nomor absen kalii"

"bukannya 22 itu Nia?"

"Kan geser karena ada Rafa"

Bodoh. Bodoh. Bodoh.

Kenapa akbar baru ingat kalau ada murid baru di kelas Nia? Otomatis nomor absen di bawah rafa bergeser satu. Akbar menyesali kebodohannya. Akbar bingung. Ia tidak tau lagi bagaimana hubungannya dengan Nia. Hanya itu yang ada dipikiran akbar.

"foto yuk terus upload di ig" riska mengambil ponsel dari saku rok nya kemudian bersiap untk mengambil foto dirinya dengan akbar. cekrek. hanya satu foto karena akbar menolak untuk mengambil foto kedua. Terlihat di foto itu Riska tersenyum menunjukkkan deretan giginya sedangkan akbar tersenyum terpaksa.

Riska pun membuka aplikasi instagram miliknya dan meng-upload foto tersebut.

riska_rahell 2menit yang lalu

Thanks for time and stay with me, dear 2 September..

***

Nia duduk di depan jendela kamarnya sambil mendengarkan lagu Dia milik Panji. Sesekali ia membuka handphone untuk membaalas pesan dari teman-temannyaa.

Tiarahma : cek ig riska, hotnyus

Raniaa : males

Tiarahma : penting, tentang akbar. Cepet oyyyyyyyy

Ketika nama akbar tertera, rasa kepo nia tiba tiba datang. Langsung ia membuka aplikasi instagram tanpa membalas pesan tiara terlebih dahulu. Baru saja membuka instgram ternyata yang pertama muncul adalah postingan milk riska. Ya, postingan foto riska dan akbar. mata nia membola sambil menatap lurus jendela. Handphone yang semula ia pegang sudah jatuh ke lantai. Kenapa hatinya terasa sakit? Siapa akbar baginya? Kenapa dengan Nia? Kenapa kenapa kenapa kenapa?

Nia kembali ke alam sadar setelah mematung tadi kemudian membalas pesan tiara.

Raniaa : terus?

Tiarahma : lo gak cemburu?

Raniaa : buat apa?

Tiarahma : lo kan suka dia

Raniaa : gak

Tiarahma : ah masa?

Raniaa : hmm

Nia menaruh ponselnya di sembarang tempat tak peduli ada pesan dari siapa pun. Yang ia butuhkan hanya tidur. Mungkin dengan tidur bisa menenangkan pikirannya. 

***
Typo? Kasih tau pliss(:

-Because I Love You- [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang