~TUJUH~

9K 617 32
                                    


Aku menggelengkan kepalaku cepat membuang fikiran ku tentang yeoja itu, kenapa aku jadi kefikirannya terus? Yeoja yang sangat judes itu.

*Author POV*

Irene sedang duduk dikantin bersama Seulgi, Wendy, Joy dan yeri. Mereka sedang membicangkan tentang fashion. Joy memberi tahu temannya jika hari Sabtu nanti mereka akan jalan-jalan ke Mall untuk membeli baju baru.

"Kita ketemu hari Sabtu pukul 08.00 pagi di pagar Kampus okey." Ucap Joy

"Kenapa harus pagi sekali? Kenapa tidak jam 10 saja?" Tanya Yeri, karena menurutnya hari Minggu itu adalah waktu untuknya bangun siang. Joy menggelengkan kepalanya.

"Tidak, kita butuh waktu lama untuk sampai dikota kau tahu, kita tidak hanya minum kopi di dekat kampus." Ucap Joy dan semuanya mengangguk.

"Apa kalian tahu anak baru yang datang kekampus kita hari ini?" Tanya Seulgi tiba-tiba, membuat mereka semua menoleh kearah Seulgi dengan tatapan aneh.

"Siapa? Memangnya ada anak baru?" Tanya Yeri

Seulgi mengangguk dan mengadahkan dagunya ke sebuah kursi di kantin tepatnya dipojok, Seorang Namja dan Yeoja duduk disana sambil meminum kopi mereka, Wendy menatap Namja dan Yeoja itu. Wendy memiliki kepekaan terhadap seseorang atau sesuatu, dia begitu sensitif terhadap vampire dan Manusia.

 Wendy memiliki kepekaan terhadap seseorang atau sesuatu, dia begitu sensitif terhadap vampire dan Manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wendy menatap Seulgi yang masih memperhatikan kedua orang tersebut. "Wah, Namja itu sangat tampan sekali dan yeojanya juga sangat cantik, apa mereka berpacaran dan memutuskan pindah bersama kekampus ini?" Tanya Yeri sambil terus memperhatikan kedua orang itu. Untungnya meja mereka berjauhan dari kedua orang tersebut sehingga tidak terlalu ketahuan jika mereka sedang memperhatikan mereka

 Untungnya meja mereka berjauhan dari kedua orang tersebut sehingga tidak terlalu ketahuan jika mereka sedang memperhatikan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah lah jangan di perhatikan." Ucap Irene yang baru berbicara sejak tadi karena sibuk mengerjakan tugasnya.

"Tapi sungguh mereka berdua seperti artis saja, mereka sangat cantik dan tampan." Ucap Yeri lagi.

.

.

.

"Mereka adalah Vampire." Ucap Wendy setelah Irene dan Yeri pergi dari kantin karena ada tambahan kelas penganti.

Blood, Sweat And Tears [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang