*Dua Puluh Tiga* EPILOG

7.7K 545 35
                                    

Terima kasih yang sudah membaca dan memvote serta comment di FF ini, terima kasih banyak dukungannya sehingga Author dapat menyelesaikan FF ini.

Updatean terakhir dari FF Blood, Sweat and Tears sampai jumpa di FF Berikutnya.

KAMSAHAMNIDA~

.

.

.

EPILOG

*Author POV*

Setelah perang selesai member gFriend yang tersisa pergi dari tempat kejadian memilih untuk duduk di sebuah taman didekat kampus, mereka tidak pernah mengira jika ketiga teman mereka akan mati, Eunha masih menangis sesegukan.

"Jika kau mendengarkan ku mereka tidak akan pernah mati." Teriak Eunha kepada leadernya Sowo, yeoja itu hanya diam dengan fikirannya, perasaan bersalah terus menyebar dihartinya.

"Eunha, tenanglah aku yakin ini semua sudah menjadi takdir." Ucap Yerin yang mencoba menenangkan Eunha, dia juga merasa bersalah, jika saja dia mendengarkan perkataan Joy semua ini tidak akan mungkin terjadi.

"Harusnya aku percaya kepada ucapan Taehyung." Ucap Eunha kesal pada dirinya sendiri

Tentu saja mereka bertiga merasa bersalah setelah kematian ketiga temannya.

"Sowon!" panggil sebuah suara Namja yang tadi mengikuti mereka.

"Mark! Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Sowon

"Apa kau ingin membunuh kami juga?" Tanya Yerin sudah bersiap-siap jika sesuatu hal buruk terjadi, Mark menggelengkan kepalanya

"Tidak..tidak aku ingin bicara dengan Sowon." Ucap Mark, Yerin akhirnya memberikan mereka berdua privasi, mengajak Eunha untuk sedikit menjauh.

Setelah Yerin dan Eunha menjauh, Mark mencoba mendekati Sowon "Hey.." ucap Mark

"Hey aku turut perihatin atas kematian teman-temanmu." Ucap Mark, Sowon masih diam, Mark tahu jika Sowon sangat menyesal, harusnya dia tidak melakukan kerjasama dengan Klan IKON.

"Ini semua salahmu! Jika saja kau tidak meninggalkanku...aku.." ucap Sowon terbata air matanya sudah mengalir kepipinya, dia sudah menahan tangisnya sejak perang tadi, Mark sedikit terenyuh lalu menarik lengan Sowon dan memeluk tubuh kurus yeoja didepannya ini.

Sowon menangis di pelukan Mark,dia ingat betul apa yang terjadi dimasa lalu saat dirinya masih bersama Sowon. Dia tidak bermaksud meninggalkan Sowon, tetapi disaat itu dia membahayakan keluarganya, Keluarga sowon mengancamnya untuk tidak mendekati Sowon.

Dulu dirinya adalah seorang Manusia sampai dirinya jatuh cinta kepada Sowon begitu sebaliknya, hingga Sowon dan dirinya bertukar darah dan mencoba berbicara dengan keluarganya, namun keluarganya tidak setuju dengan dirinya yang statusnya bukan Vampire berdarah murni.

Dia takut jika kedua orang tuanya lah yang menjadi korban, sehingga dia meninggalkan Sowon tanpa pesan apapaun, dan beberapa tahun kemudian orang tuanya meninggal karena kecelakaan, dirinya pindah ke sini.

Tentu saja dirinya merasa bersalah

"Hey sudah jangan menangis, aku tidak bisa melihatmu menangis." Ucap Mark

"Jika kau tidak meninggalkan ku, aku.. aku"

"Maaf, maafkan aku, ini semua salahku." Ucap Mark, Sowon kembali memeluk Mark,bagaimana pun dulu dirinya sangat takut jika Mark bertukar darah dengan wanita lain, itu membahayakan dirinya, dan juga rasa sakit hatinya karena Mark tiba-tiba saja menghilang tanpa kabar.

Blood, Sweat And Tears [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang