~SEMBILAN~

6.7K 530 16
                                    

"Irene." Ucap seseorang didepannya, membuat gadis yang namanya dipanggil tersebut mengangkat kepalanya menatap Namja yang berdiri didepannya, dia membulatkan matanya terkejut, dia mulai merasakan takut ketika meihat Namja didepannya ini.

"Ha...Hanbin." Ucap Irene gugup.

*Author POV*

"Sudah lama tida bertemu Rene." Ucap Hanbin yang tiba-tiba saja ada di depan gadis itu, Yeoja tersebut melirik sekitarnya, sangat sepi karena jam sudah menunjukan 17.30 PM sudah hampir malam dia tidak bisa meminta tolong pada siapapun sekarang.

"Kenapa kau bisa disini? Darimana kau masuk?" tanya Irene.

Hanbin mendekat mengikis jarak dengan Irene dia memajukan wajahnya lalu berbisik ketelinga Irene "Aku akan menculikmu sekarang Rene." Ucap Hanbin lalu memukul tengkuk Irene sehingga yeoja itu hilang kesadaran dan pingsan, Hanbin langsung mengendong Irene secara bridal dan pergi dari sana, tanpa sadar seorang yeoja melihat hal tersebut.

.

.

.

*Irene POV*

Aku perlahan membuka mataku, mencoba menyesuaikan penglihatanku, loh? Dimana ini? setahu ku kamar asrama ku tidak sebesar dan semewah ini? aku mencoba bangun dari tidurku, bangkit dari kasur dan mencoba mengitari kamar bernuansa classic ini.

Aku segera berlari menghampiri pintu namun terkunci, aku berlari menghampiri jendela, sial! sudah malam, bagaimana ini? dimana aku sebenarnya? Pintu kamar terbuka mengagetkanku, aku menoleh melihat seseorang Namja masuk kedalam kamar ini. aku sedikit takut menatapnya. Seketika kejadian masa lalu terulang dikepala ku, seperti film yang diputar kembali.

Falshback On

"Irene, kau tunggu disini yah, aku pergi sebentar saja dan akan segera kembali." Ucap Hanbin sambil mengelus kepalaku, dia meninggalkanku di taman sendirian, aku memiliki pacar bernama Kim Hanbin, dia sangat baik, tanpan, dan dia adalah orang yang menyenangkan. Dia tinggal didekat rumah ku. Tentu saja aku merahasiakan ini dari teman-teman ku.

Hanbin sekolah di SMA yang berbeda denganku, kami selalu bertemu jika sore menjelang di taman ini, aku melirik Hanbin yang menjauh, aku penasaran kemana dia pergi? Karena setiap bertemu denganku dia selalu pergi sebentar entah melakukan hal apa, dia tidak pernah memberi tahuku.

Aku mengikutinya dengan langkah pelan, hingga di sebuah gang kecil dia berbelok, aku melirik kedalam gang itu, disana cukup sepi, aku melihat Hanbin dan beberapa orang yang sepertinya seumuran dengannya.

"Ini! kau sangat menyusahkan. Kenapa kau tidak meminum darah pacarmu yang cantik itu saja?" Tanya Namja berhoodie sambil melemparkan tubuh manusia kedepan Hanbin, aku menutup mulutku? Apa manusia itu mati? Apa yang akan dilakukan Hanbin pada tubuh itu?

"Thanks guys! Tentu saja aku akan meminumnya tapi nanti saat dirinya berumur 21! Sial sekali bukan? kenapa dunia kita harus memiliki peraturan bodoh seperti itu ck!." Ucap Hanbin sambil berjongkok lalu menarik rambur seorang Yeoja yang tadi terbaring tak bergerak, Hanbin mendekatkan bibirnya keleher Yeoja tersebut membuatku shock.

Aku bisa melihat sebuah darah mengalir dari lehernya, tunggu? Darah? Apa yang dilakukan Hanbin? Seketika mata ku berkunang, aku mundur beberapa langkah dan berniat pergi dari sana, namun sial sekali kakiku malah menyenggol sebuah tempat sampah yang ada disana hingga aku terjatuh ketanah akibat tubuhku yang goyah.

Blood, Sweat And Tears [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang