Kala itu hari pertama musim gugur. Sasuke yang saat itu berusia 9 tahun terlihat memegang sesuatu di tangannya. Sasuke berlari dengan membawa benda itu dengan wajah yang berseri-seri.
Ketika Sasuke tiba di tempat yang dituju, Sasuke segera menekan bel pintu menggunakan siku tangannya, menanti seseorang membukakan pintu untuknya.
Pintu yang terbuka menampilkan sosok wanita dewasa dengan surai keemasan.
"Sasuke?"
Sasuke menangangguk pada wanita di depannya, menengok ke celah di samping wanita itu untuk melihat keadaan di dalam.
"Sakura tidak ada di rumah, Sasuke," ucap wanita itu.
Sasuke mengerutkan wajahnya sedih.
"Tidak ada ya?" gumam Sasuke sedih.
Wanita itu kemudian menepuk pelan kepala Sasuke dan tersenyum lembut.
"Sakura bilang, dia pergi ke tepi danau bersama Shiro untuk jalan-jalan. Sasuke bisa menyusulnya ke sana," ungkap wanita itu.
Sasuke mengangguk senang, kemudian berpamitan pada wanita itu.
"Terimakasih, Bibi Mebuki. Bye-bye!" seru Sasuke lalu berlari membawa benda itu erat agar tak jatuh saat dirinya berlari menemui Sakura.
Sasuke memerhatikan sekitarnya ketika dia tiba di danau namun tidak mendapati kehadiran Sakura di sana.
Ketika berjalan sedikit lebih jauh lagi, Sasuke menemukan Sakura sedang duduk di bawah pohon besar bersama Shiro, anjing putih milik Sakura.
Sasuke menghampiri gadis itu dengan napas terengah-engah.
"Sa-Sakura!" panggil Sasuke terengah-engah menghampiri Sakura.
Sakura menengok saat seseorang memanggil namanya dan mendapati kalau Sasuke sudah berada di sampingnya.
"Sasuke? Ada apa?"
Sasuke kemudian mendudukan dirinya dengan napas yang masih terengah-engah.
Sakura yang mengerti kondisi Sasuke pun menyodorkan botol minumannya dan disambut baik oleh Sasuke.
"Sasuke habis berlari?"
Sasuke mengangguk sembari masih meminum minuman yang diberikan Sakura kepadanya.
Ketika merasa cukup puas, Sasuke mendesah lega.
"Hah, lelah sekali," ungkap Sasuke.
Sasuke kemudian merebahkan dirinya di atas rerumputan hijau, merentangkan tangan dan kakinya membentuk huruf X.
Sakura mendengus melihat kelakuan Sasuke, matanya kemudian melirik ke arah benda yang berada di samping Sasuke.
"Sasuke, apa itu?" tanya Sakura menunjuk ke arah benda di samping Sasuke.
"Ah, iya! Hampir saja lupa!"
Sasuke kemudian bangun dari tidurnya lalu mrngambil benda itu, Sasuke menyerahkannya pada Sakura.
Sakura mengerutkan keningnya melihat benda yang dibawa oleh Sasuke.
"Ini apa, Sasuke?"
Sasuke tersenyum lebar lalu menggosok hidungnya senang.
"Itu hadiah."
Sasuke kemudian bangkit dan berjongkok di depan Sakura. Sasuke meraih tangan Sakura dan mengelusnya lembut.
"Kata ayah, Sasuke akan pergi ke ibukota. Jadi, besok Sasuke tidak bisa berangkat sekolah bareng-bareng lagi," ucap Sasuke dengan mata yang berbinar senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omoide No Hotondo ✔️
FanfictionLewat pertemuannya dengan Sakura serta secangkir teh hangat yang menemani kehangatan di antara mereka berdua, Sasuke diingatkan kembali tentang masa lalunya yang abu-abu. Mengapa hanya Sakura yang bisa membuatnya dimabuk cinta? Dan benang merah apa...