다섯

391 34 2
                                    

Sahabat, sahabat itu bagaikan keluarga ke dua buat kita, tempat kita menceritakan kesedihan dan berbagi kebahagiaan, itu lah yang Nayeon dan Yein rasakan. Selama 3 tahun lebih mereka bersama, baik nayeon ataupun yein sudah cukup mengenal satu sama lain.

Meskipun masih terlalu kecil, tapi mereka mampu menjaga rahasia dan persaan satu sama lain. Nayeon yang tau seperti apa pertengkaran kedua orangtua yein, dan yein yang tau seberapa buruk perlakuan keluarga ayahnya pada dirinya.

Baik nayeon maupun yein, mereka tak pernah menceritakan masalah sang sahabat pada kedua orangtuanya, mereka hanya memendamnya sendiri.

"Nay, sepertinya aku akan pergi jauh" ucap yein pada nayeon, saat ini mereka sudah duduk di tahun ke 3 sekolah dasar

"Yein mau kemana emangnya?" Tanya nayeon menatap sang sahabat

"Molla, hanya saja aku memiliki firasat akan berpisah denganmu nay" jawab yein, oh sungguh ini perkataan yang terlalu dewasa untuk mereka

"Mungkin sebentar lagi ayah dan ibuku akan bercerai, mungkin aku akan ikut salah satu dari mereka dan meninggalkan korea mungkin" lanjut yein, ya ampun, mereka terlalu kecil untuk masalah seperti ini

"Sejauh apapun yein pergi, ingatlah nayeon akan selalu ada untuk yein, seberat apapun masalah yein nayeon akan selalu ada untuk memeluk yein" ucap nayeon sambil tersenyum sangat manis

"Nayeon janji ya, meski nanti kita berpisah sangat jauh, kita akan selalu bersahabat, dan meskipun nayeon memiliki sahabat yang lebih baik dari yein, nayeon harus dan akan selalu ingat yein ya?" Sahut yein

"Iya, nayeon janji. Nayeon akan selalu menaruh yein di dalam hati terdalam nayeon" jawab nayeon meyakinkan sang sahabat. Ini sungguh berlebihan, tapi perlu kalian ingat sahabat yang benar benar sahabat itu langkah, saat kita sudah tidak bersamanya lagi, dia akan dengan mudah melupakan kita dan berpaling mencari sahabat baru.

Nayeon menuliskan nama yein di dadanya dan yein menuliskan nama nayein di dadanya. Ini sungguh lucu, apa mungkin mereka akan menjadi sahabat sehidup semati? Hanya tuhan yang tau jawabannya.

"Nayeon Yein selamanya tak akan terlupanakan, hingga maut memisahkan" ucap mereka bersamaan, oh ini sungguh konyol, bahkan aku tidak yakin mereka mengerti apa itu arti sahabat.

Mereka saling melemparkan senyum termanis yang mereka punya, saat orang yang tidak mengenal mereka melihat mereka seperti ini, pasti akan menilai mereka adalah saudara kembar selain sikap yang mereka tunjukkan, mereka juga ternyata memiliki kemiripan jika di perhatikan secara seksama.

***

Keesokan harinya nayeon dan yein bertemu di halaman samping rumah mereka yang hanya di batasi pagar kayu, mereka sama-sama menunjukkan raut wajah kesedihan, ntah apa yang terjadi semalam dengan mereka. Mereka sama-sama terduduk bersandar pada pagar kayu.

"Nay, aku akan pergi ke Daegu dengan appa" ucap yein membuka pembicaraan.

"Aku akan memiliki adik" sahut nayeon dengan wajah yang tak bersemangat, biasanya anak kecil akan merasa bahagia jika akan memiliki adik, tetapi nayeon? Haah ntahlah apa yang nayeon pikirkan.

Suasana di rumah keluarga yein begitu tegang setelah pertengkaran kedua orangtuanya. Yein yang merasa takut,kesal,marah,benci,dan sedih hanya melihat orangtuanya dari balik pintu.

"Aku akan membawa yein bersamaku" ucap lelaki dewasa yang tak lain adalah ayah yein

"Ya, bawalah ia bersamamu" sahut wanita dewasa yang tak lain ibu yein

Trauma (외상)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang