아홉

338 35 1
                                    


Jika pelangi muncul setelah hujan, jika matahari terbit setelah bulan, maka aku akan percaya bahwa kebahagiaan akan hadir setelah kesedihan.

Itulah yang ingin nayeon ungkapkan, setelah 6 tahun menahan kepedihan sendiri akhirnya kini nayeon dapat merasakan kembali kehangatan dari kedua orangtuanya.

Ya,setelah malam itu, nayeon mendapatkan kembali perhatian dan kasih sayang kedua orangtuanya, terlebih lagi adik yang selama ini dia benci mengungkapkan rasa sayangnya kepada nayeon.

"Nayeon eonni, jiyeon memang tidak mengerti dan tidak merasakan yang pernah eonni rasakan, tapi jiyeon tau pasti waktu yang eonni lewatkan itu sangat berat, jiyeon tidak marah kalau eonni benci jiyeon, tapi eonni harus tau kalau jiyeon sangat menyayanginya eonni"

heol, bukankah ini ucapan yang terlalu dewasa untuk anak yang baru beranjak 6 tahun? Atau kedua anak jaebum dan hye won memang memiliki pemikiran dewasa sejak kecil? Ah ntahlah, hanya mereka yang tau.

"Nayeon palliwa, nanti kita bisa terlambat" teriak seseorang didepan rumah nayeon

"Iya" teriak nayeon membalas panggilan seseorang itu, nayeon segera berlari menghampiri orang yang meneriaki nya.

"Jja, kita berangkat hyun" seru nayeon, dan segera berjalan menuju halte bus.

Ingatkah kalian pada Kim Dahyun? Setelah hari dimana dahyun berhasil meluluhkan hati nayeon yang keras seperti batu, mereka bersahabat sampai sekarang, dan kebetulan nayeon dan dahyun melanjutkan ke sekolah yang sama.

Tapi harus kalian tau, bahwa sebenarnya nayeon belum sepenuhnya percaya pada dahyun, nayeon masih memiliki beberapa rahasia yang belum dahyun ketahui. Tapi dahyun sudah percaya sepenuhnya pada nayeon, terbukti dari setiap dahyun memiliki masalah, pasti dahyun akan menceritakannya pada nayeon. Adilkah ini bagi dahyun?

Hanlim High School, disinilah nayeon dan dahyun sekarang. Menjadi murid baru tingkat pertama.

Nayeon dan Dahyun tengah berjalan mengitari sekolah baru mereka, sekolah ini sangat berbeda jauh dengan sekolah mereka sebelumnya. Sejauh ini Nayeon menangkap bahwa Hanlim terdiri dari 4 gedung besar, menurut kabarnya gedung 1 dan 2 adalah Hanlim Art, disana untuk orang-orang yang ingin menggali potensi senimannya. Sedangkan gedung 3 dan 4 adalah Hanlim School, tempat bagi orang-orang yang jenis berkumpul, tahukah kalian sekolah seperti apa yang nayeon dan dahyun pilih? Yap, Hanlim School, bukankah ini sekolah yang pas untuk mereka? Nayeon dan dahyun adalah siswi yang sangat berprestasi.

"Nay sekolah ini terlalu besar" keluh dahyun yang sepertinya sudah kelelahan.

"Harusnya kau bersyukur bisa masuk sini, di luar sana masih banyak yang ingin menginjakan kakinya disini" ucap nayeon tanpa ekspresi, beginilah nayeon, terkadang dia menjadi gadis yang ceria, terkadang juga menjadi pendim, dan terkadang juga menjadi dingin.

"Haishh kau ini" balas dahyun yang terlalu jengah dengan sikap nayeon yang labil.

Mau tak mau, pada akhirnya dahyun akan tetap setia mengikuti kaki nayeon melangkah mengitari gedung sekolah yang sangat besar ini.

Bruuk

Tanpa sengaja nayeon menabrak seorang laki-laki yang sepertinya murid baru juga

"Gwenchana?" Tanya nayeon pada lelaki itu, sementara lelaki itu hanya tersenyum menatap nayeon

"Apa kau terluka? Apa ada yang sakit?" Tanya nayeon lagi dan memegang tangan lelaki itu mencoba memeriksa apa dia terluka, oh sungguh nayeon kau berlebihan, bahkan lelaki itu pun tidak terjatuh sama sekali, bagaimana bisa iya kesakitan? Bahkan terluka?

Trauma (외상)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang