"Yein sekarang aku sudah bahagia, kuharap kau juga bahagia disana" ucap nayeon pada nisan yang bertulisan Jung Yein.
Nayeon menatap lelaki di sampingnya dan melemparkan senyuman termanisnya yang di balas dengan lelaki itu.
2 tahun yang lalu
Setelah pulang dari taman, nayeon selalu memikirkan ucapan jinyoung.
Sejujurnya, di dalam hati nayeon sangat ingin memaafkan semua orang yang telah melakukan kejahatan kepadanya, namun otaknya berkata lain, otaknya tak terima nayeon ingin memaafkan mereka. Jadilah setiap nayeon ingin memaafkan, kenangan pahit itu selalu menghantui nayeon dan memghancurkan niatan nayeon untuk memaafkan mereka.
Saat nayeon bersama dahyun, jennie dan jisoo, nayeon merasa sangat bahagia, bahagia yang tak pernah ia dapatkan sebelumnya kecuali saat bersama yein.
Yein, nayeon sangat merindukan yein, rasanya sudah lama sekali nayeon tidak mengunjungi makam yein.
"Jangan melamun" seru seseorang menyadarinya
Nayeon hanya melirik tak suka, "bisakah sehari saja tak mengganggu?" Tanya nayeon karena mulai jengah sebab setelah pertemuan di taman itu, lelaki ini jadi semakin menjadi-jadi mengganggunya.
"Aku tidak mengganggu mu" sanggahnya
"Tak mengganggu? Tapi kau selalu muncul dihadapanku!" Ucap nayeon semakin kesal saja.
Sementara lelaki yang tak lain adalah jinyoung hanya tersenyum dan melenggang meninggalkan nayeon.
"Muncul tiba-tiba lalu pergi dengan tersenyum apa sih maunya" kesal nayeon.
Waktu terus berlalu tak terasa kini nayeon sudah berada di awal tingkat akhir, nayeon senang karena dahyun, jisoo dan jennie sekelas dengan nayeon, pertemanan mereka pin semakin dekat, kini nayeon sudah mulai terbuka dengan mereka, nayeon akan menjadi cerewet jika berada di antara mereka, terutama saat bersama jennie ada saja yang nayeon cibir dari gadis itu.
Jinyoung, lelaki itu tidak sekelas dengan nayeon, tetapi tetap saja saat istirahat atau saat di rumah jinyoung akan mengganggu nayeon, dengan candaan yang menurut nayeon garing dan juga gombalan-gombalan yang tam bermutu.
Keluarga im? Nayeon belum memaafkan mereka, entahlah kapan nayeon akan memaafkan mereka, hanya nayeon yang tau.
Keluarga jeon? Nayeon sudah menerima keluarga jeon, terlebih pada kakeknya yang menurut nayeon tidak pilih kasih, tidak seperti neneknya yang agak pilih kasih itu. Nayeon pun sudah mulai akrab dengan sepupu-sepupunya. Liburan kenaikan kelas kemarin selama 5 hari nayeon pergi menginap di sana.
"Nay, ayolah ikut ke rumah im halmeoni" bujuk hye won pada nayeon yang sedang asik membaca novel
"Eomma, appa dan jiyeon saja yang pergi, nayeon di rumah saja" ucap nayeon pada sang ibu
"Sayang ayolah, sekali ini saja. Nayeon kan tidak pernah kerumah im halmeoni lagi" ucap hye won masih membujuk nayeon.
"Eomma, nayeon bilang nayeon tidak mau, jadi jangan paksa nayeon" kesal nayeon karena ibunya selalu seperti ini saat akan berkunjung ke kediaman keluarga im.
"Kalau nayeon tidak mau, jangan di paksa" ucap jaebum menghentikan perdebatan hye won dan nayeon.
"Tuh, apa saja tidak memaksa kok. Lagian kenapa juga aku harus ikut? Aku ini cucu yang tidak di inginkan" ucap nayeon dengan kesal dan kembali mengingat kejadian dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma (외상)
Short StorySeorang gadis kecil yang harus tumbuh dalam ketidak harmonisan keluarga ayahnya lambat laun merubahnya dari gadis kecil yang sangat ceria menjadi gadis remaja yang sangat pendiam dan tertutup tak ada yang dapat menjangkau kehidupan gadis itu, meski...