Kevin sedang bekerja, membidikkan kameranya ke model untuk majalahnya. Dengan arahan darinya, sang model terus menerus mengganti gayanya.
"Oke sip" selesai. Kevin langsung menuju laptopnya untuk melihat foto-foto yang ia ambil tadi.
"Habis ini handle studio sebelah juga ya Vin" pinta Dira, bosnya.
Kevin mengangguk setuju.
"Oya Herman mana ya?"
Dira mencari-cari keberadaan Herman. Tapi tidak ketemu.
"Outdoor mba"
Dira mengangguk paham.
Drt drrt
Kevin merogoh saku celananya, dilihatnya nama Mila.
"Kenapa Mil?" satu tangan Kevin masih terus memencet kursor panah di laptop untuk melihat-lihat foto.
"Tar temenin ketemuan lagi"
"Jam berapa Mil?"
"Makan siang"
Kevin melihat jam dinding, 11.00.
"Gue ga bisa, masih ada kerjaan"
"Yah kok gitu, gue batalin ajadeh"
"Kok gitu?"
Selesai melihat foto-foto dan memberikan rekomendasi foto untuk sampul majalah nanti, Kevin berjalan menuju studio sebelahnya untuk melakukan pemotretan selanjutnya.
"Ya elo ga bisa nemenin, kan elo udah janji" terdengar nada kesal dari Mila.
"Diundur ajadeh"
Kenapa jadi gue yang ngatur, pikir Kevin.
"Kok elo yg ngatur?" noh kan bener, Mila aja mikir gitu.
"Ya elo mau ditemenin ga?"
"Mau! Yaudah deh gue undur aja. Eh tapi gue minta bantuan"
"Bantuan?" Kevin merasa temannya akan berbuat hal yang aneh-aneh.
"Tar gue kasih tau, jemput gue ya tar"
"Heem" Kevin memasukkan lagi ponsel ke dalam saku celananya.
Ia kembali melakukan pekerjaannya.
****
Kevin melihat Mila dengan tatapan jijik.
"Lo kenapa sih?" tanya bingung melihat sikap Mila yang beda.
"Ini namanya akting" bisik Mila ke Kevin. Tangannya merangkul mesra lengan Kevin.
Mila berjalan menuju salah satu meja di sebuah restoran.
"Maaf ya telat, tadi cowo gue telat jemput soalnya" sapa Mila ramah penuh senyum kepada laki-laki dengan kaos putih dan jaket gelap. Dan menatap ke arah Mila dan juga tangan Mila yang memeluk mesra Kevin.
Kevin hanya diam, dia mulai paham, dia dijadikan alibi sekarang.
"Oh.... Oh iya gpp kok" si cowok tampak kaget dan sedikit gugup, perempuan yang akan dijodohkan dengannya sudah punya pacar. Gimana bisa? Pikirnya.
Mila kemudian duduk di depan cowok itu yang lalu memperkenalkan diri sebagai Akbar.
"Kenapa mau?" tanya Akbar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend, Love
FanfictionMila si usil, Kevin si penyabar Kevin si usil, Mila si perhatian sahabat yang saling melengkapi. Mila galau larinya ke Kevin Mila marah larinya ke Kevin Mila laper larinya ke Kevin Mila boring larinya ke Kevin Mila jatuh cinta larinya ke siapa ya?