"Mil!" panggil Kevin dari depan rumahnya. Kevin melihat Mila baru saja menutup pintu rumah.
Mila yang dipanggil langsung menghampiri Kevin yang sudah rapi dengan tas ranselnya.
"Yuk berangkat" ajak Kevin lalu menuju garasi mobilnya.
"Vin" Mila tidak beranjak dari tempatnya berdiri.
Kevin hanya menggumam dan memasukkan tas ranselnya di kursi belakang kemudi.
Mila menghampiri Kevin yang masih menatap barang-barang di mobilnya, saat menutup pintu mobil bagian belakang terdengar suara klakson mobil di depan rumah.
Kevin dan Mila menoleh, keduanya mengenal siapa pemilik mobil tsb.
Adi turun dan menghampiri keduanya.
"Hay Vin" sapa Adi, yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya.
"Hay, lo jemput Mila?"
Adi mengangguk, "iya dari kemarin-kemarin lo sibuk ga bisa nganter jemput Mila kan, gue ga tega dia sendirian naik taksi"
Kevin mengangguk, Mila hanya diam. Dia merasa tidak enak dengan Kevin tapi lebih ga enak lagi sama Adi.
"Bagus deh kalo gitu, Mila bakal aman"
"Tenang aja kalo itu, yuk Mil" Adi mengajak Mila untuk berangkat.
Mila menatap Kevin, merasa tidak enak. Kevin mengangguk, mengijinkan Mila pergi bersama Adi.
Setelah Adi dan Mila hilang dari pandangannya, Kevin masuk ke dalam mobilnya.
"Lo punya penjaga baru Mil" Kevin menoleh pada bangku samping kemudi, biasa digunakan Mila duduk.
Kevin tersenyum.
"Bakal sepi nih"
Ada rasa sedih, mereka selalu bareng, selalu kemana-mana juga berdua, rusuh berdua, becanda berdua.
Kalau masalah sibuk kerja, lumrah. Masih bisa ketemu, kemana-mana masih bareng.
Tapi kalau udah masalah pasangan, Kevin sadar harus siap untuk itu. Temannya bakal lebih prioritas pada pasangannya nanti.
Ini baru ga berangkat bareng, udah ngerasa kosong. Gimana tar kalo mereka uda pacaran beneran, Mila bakal kemana-mana sama Adi donk, pikirnya.
Kevin menghela nafas.
Fase hidup ya gini.
Dan Kevin baru sadar, fase hidup apalagi perubahan dan kehilangan, dalam artian kebiasaan yg berubah. Itu bisa sesedih ini rasanya, bisa sekosong ini.
.
.
.
Kevin masuk ke dalam kantornya dan mendapati Dira masih di resepsionis bersama Herman.
"Eh Vin, Vin" panggil Herman.
Kevin yang mau masuk ke dalam lift jadi berhenti, dan menghampiri dua teman kerjanya.
"Ada jadwal apa lo hari ini?" tanya Herman.
Kevin hanya melirik Dira.
"Pemotretan brand nya Galuh. Emang kenapa?"
Herman dan Dira manggut-manggut.
"Biar di handle Herman, lo temenin gue meeting sama Adi ya. Temen lo kan?" ajak Dira.
Kevin mengangguk.
"Yaudah cabut yuk" Dira langsung pergi setelah dirinya dan Kevin berpamitan dengan Herman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend, Love
FanfictionMila si usil, Kevin si penyabar Kevin si usil, Mila si perhatian sahabat yang saling melengkapi. Mila galau larinya ke Kevin Mila marah larinya ke Kevin Mila laper larinya ke Kevin Mila boring larinya ke Kevin Mila jatuh cinta larinya ke siapa ya?