You Had Me at The Very First Book

8.5K 1.2K 48
                                    

This is for Teman KI, thank you for joining my line group.

Thank you for all your support.

With Love,
KI

______________________

Gemintang

Beautiful Disaster by Jamie McGuire.

I'm re-reading the love story of Abby and Travis. Been reading the book thrice before. So, now it's supposed the fourth.

Call me naive, I always have a thing for a bad alpha hero on the book. Every time I read it, my heart ache with enthusiasm, my mind thrill with the possibility of the adventures. Wild, hot, and yet... sweet,  and romantic.

Just like all of your books.

You, Mr. Gad, officially my first love, my first addiction that I refused to heal.

Umm...

So, how's your cruise?

Hope you have a good time. Finding your muse of writing. Seriously, been longing to read the third book of   The Fighter Series.

So... keep on writing Mr. Gad.

I'm your unconditional love fan. Even when the whole world stop reading your books, I'll be the one who would stand in the front line and ask for your signature on the first page of your book.

Every single of them.

Anyway...

Thank you for every single book you released. You had me at the very first book.

Faithfully yours,

Mrs. Gad.

Aku meng-klik tombil send, mengirimkan surat untuk kesekiankalinya selama sekitar dua tahun terkahir pada penulis favoritku, J.A. Gad, melalui akun Goodreads.

Sejak dulu aku memang sudah suka baca. Komik, novel, majalah, apa pun yang menurutku menarik. Semuanya berbahasa Indonesia. Sampai suatu hari, aku mendapati kenyataan bahwa Toefl-ku tak sampai 400. Padahal untuk bekerja di Affection Home-Nursing Agensy, minimal skor Toefl-ku harus 500.

Kurang skor 100, itu banyak.

Affection Home-Nursing Agency adalah agensi keperawatan ternama dari Inggris, membuka cabang diberbagai belahan dunia, salah satunya Indonesia. Gajinya di atas rata-rata perawat yang bekerja di rumah sakit. Manajemennya profesional. Jika diterima, kami para perawat akan dihargai sebagai tenaga ahli, diperlakukan dan dibayar secara profesional. Itulah alasan aku bersiteguh untuk bisa diterima bekerja di agensi keperawatan tersebut.

Segala cara kulakukan untuk memperbaiki kemampuan Bahasa Inggris-ku. Ikut kursus, membeli buku yang berkaitan dengan trik and tips meningkatkan skor Toefl. Salah satu temanku, menyarankan untuk membiasakan diri menonton film, mendengarkan musik, dan membaca buku yang berbahasa Inggris.

Aku adalah seorang kutubuku. Saran membaca buku berbahasa Inggris terdengar lebih menggiurkan. Temanku, Lidya, meminjamkan sebuah buku berjudul Made for Naz, dari Made Love Series. Penulisnya, J.A. Gad.

Novel bergenre contemporary romance itu menceritakan seorang lelaki badung, anak tertua seorang kepala mafia di New York. Suatu hari ditugaskan untuk menghabisi satu keluarga, namun niatnya berubah saat berjumpa dengan anak perempuan satu-satunya dari keluarga tersebut, Nathalie. Perempuan itu seolah terlahir untuk Naz, dan Naz untuk Nat ----demikian perempuan itu dipanggil. Akhirnya, Naz berjuang mati-matian untuk Nat.

Aku terkesima dengan alur cerita yang dituturkan secara mendalam. Mengungkap sisi gelap seorang Naz, dan sisi naif seorang Nat. Dua karakter yang berbeda, namun juga satu kesatuan.

Gila.

Aku sampai membacanya berulang-ulang, hingga hapal setiap dialog dalam setiap halaman novel tersebut.

Dari situlah, aku jatuh cinta pada penulisnya, J.A. Gad. Dia telah membuatku kecanduan. Berapa pun uang yang harus kukeluarkan untuk membeli buku-bukunya aku tak peduli. Aku juga mulai tertarik untuk membaca novel-novel serupa dari berbagai penulis lainnya melalui online shop amazon.com.

Awalnya aku membeli titip pada Lidya yang sudah memiliki kartu kredit. Dia juga seorang kutubuku, atau... kutunovel, tepatnya. Saat itu pun dia sudah langganan berbelanja buku impor secara online.

Setelah aku bekerja, aku segera mengajukan pembuatan kartu kredit ke bank, tempat payroll gajiku tiap bulan di transfer oleh agensi. Misiku memiliki kartu kredit hanya satu, belanja buku. Tepatnya, novel karya J.A. Gad.

Beberapa lama kemudian aku mengenal ebook. Atas pertimbangan kepraktisan dan ekonomis, aku lebih cenderung membeli ebook daripada buku cetak.

Buku impor itu mahal. Belum lagi ongkos kirimnya dari Amerika. Dengan ebook, selain lebih murah, tak ada ongkos kirim.

Lagi pula, saat bertugas aku bisa ditempatkan di rumah pasien hingga berbulan-bulan. Tidak enak rasanya membawa serta bukuku yang jumlahnya sudah tak pernah kuhitung lagi. Kamar kostku bahkan sampai penuh. Buku sudah tak cukup lagi di rak. Akhirnya, di peti container plastiklah sebagian dari buku-buku itu kutempatkan.

Sudah lumayan lama aku tak membeli novel fisik, namun ada pengecualian. J.A. Gad. Kapan pun dia merilis bukunya, pasti akan kubeli tanpa berpikir.

Baik novel versi cetak mau pun ebook. Kubeli semuanya.

Cuma satu penulis itu saja.

J.A. Gad.

Tak ada yang lainnya.

Tak pernah ada yang mampu membuatku mencinta, begitu kuat, selain dia.

Iya, aku sadar ini tak masuk akal.

Sangat di luar kewajaran.

Teramat sangat tidak mungkin.

Tetapi...

Aku telah memilihnya.

Sebut aku gila, tak peduli.

J.A. Gad.

Dialah tambatan hatiku.

Jagad #2 Unstoppable Love SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang