Something new

1.9K 151 8
                                    

"Ji-ah. Ayolah. Sudah lama kami menunggu disini. Dari tadi juga Seungri juga menunggu didepan pintu ini bahkan sebelum aku datang. Kau tidak mengijinkannya masuk?" Tanya Yongbae membujukku sembari tetap berada diluar kamar.

Tunggu lagipula kenapa ia tidak tidur bersama dengan Yongbae saja? Kenapa harus denganku?

"Kenapa dia tidak tidur dengan kau saja?" Tanyaku sambil berteriak sedikit agar bisa didengar oleh Yongbae. Tapi tetap tidak berniat mengubah posisiku.

"Kau tau sendiri, kalau aku tidur bagaimana. Kau tidak mengasihaninya? Kau kan juga sudah pernah mengalaminya" ujar Yongbae yang membuat memori saat itu terputar seketika. Ah sudahlah, tidur dengan Yongbae merupakan mimpi buruk. Dan pilihan yang paling buruk diantara beribu pilihan.

Kalau seunghyun hyung?

"Daesung tidur dengan hyung. Sudahlah terima saja anak ini. Aku sudah mengantuk. Ini sudah sangat malam, ji. Kasian dia kalau dia harus tidur diluar. Lalu bagaimana dengan barang barangnya" ujarnya membujukku.

Kasian juga.

Tapi tidak! Aku tidak akan mau!

"Sudahlah. AKU TIDAK PEDULI" aku pun menutup kupingku dengan guling yang ada dan berusaha memejamkan mataku erat erat berusaha agar aku cepat tertidur lelap. Aku mencoba memulainya dengan menghitung domba domba yang berada di padang rumput. Dan cara itu berhasil karna aku mulai mengantuk,aku pun tertidur, tidak mendengarkan apa apa lagi.

❄️❄️

Haus.
Tenggorokkanku terasa kering, haus sekali rasanya. Aku meraba meja kecil disamping ranjangku ini dan ,kosong?
Tidak ada gelas berisi air?
Argh.

Dengan terpaksa aku membangkitkan diriku, dan mulai beranjak dari ranjang menuju pintu dengan malas.

Aku membuka pintuku, dan samar samar aku mendengar suara tangisan. Suara itu sepertinya berasal dari ruang tv, suara itu membuatku merinding seketika, dan saat itu juga rasa kantukku menghilang. Aku pun mencoba menghiraukan suara itu, karna kalau semakin difikirkan bayangan bayangan film horror mulai muncul dikepalaku ini.

Hih. Seram, apalagi ini sudah tengah malam.

Aku tetap melangkahkan kakiku menuju dapur dan suara itu kembali terdengar hanya saja semakin mengecil. Aneh bukan? Sementara jarak dapur dengan ruang tv sangatlah dekat,dibanding dengan kamarku. Tidak dibatasi oleh pintu atau semacamnya. Tapi mengapa suaranya semakin mengecil?
Ah bukannya bagus kalau begitu?
Tapi...

Dengan terburu buru aku mengambil gelas yang ada dan menuangkan air yang kuambil dari kulkas. Sialan. Kenapa tiba tiba tangan ini menjadi gemetar. Argh. Kenapa juga aku jadi tiba tiba ingin ketoilet?

Sabar sabar. Tarik nafas. Buang. Tarik nafas. Buang.

Entah aku sudah melakukannya berapa kali, aku tidak menghitungnya tapi itu cukup lama, karna rasa takutku akan hal hal 'aneh' itu sulit untuk hilang. Setelah merasa lebih tenang, aku pun memutuskan untuk meminum air yang sudah kusiapkan tadi.

Aku pun berjalan menuju kamarku. Tapi aku merasa ada yang aneh, mengapa suara itu sudah tidak ada lagi? Aku pun mengedikkan bahuku, sudahlah aku tidak peduli.

Tapi aku penasaran.

Ah inilah sifat diriku yang paling kubenci, baik untuk penasaran. Sangat bagus malah, karna tidak bertanya sesat dijalan. Tapi tidak untuk hal hal seperti ini. Ini menyeramkan.

Just look at me[GRi] ; slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang