Membahas Reihan lagi?

158 18 1
                                    

Cinta baru saja sampai di rumah dan membuka pintu pintu rumahnya. "Hai tan, om!" sapa Cinta.

"Hai sayang, itu dimeja makan ada sayur kamu makan ya. Tante sama om mau pergi ke Surabaya untuk peresmian hotel baru." Tante langsung memeluk dan mencium kedua pipi keponakannya.

"Jaga diri baik-baik Cinta, dua hari lagi kami pulang." Om juga memeluk keponakan kesayangannya.

"Iya om sama tante hati-hati ya jangan lupa oleh-oleh." Cinta langsung tertawa bahagia mengingat oleh-oleh.

"Siap sayang, bye." mereka segera memasuki mobil sedan putih dan keluar dari pekarangan. "Sendiri lagi deh." Cinta langsung masuk ke kamar dan menghempaskan tubuhnya ke kasur mengingat malam ini akan dilaluinya sendirian.

"Cinta, Gisel main ke rumah gue yuk, bosen nih Kak Julian belom pulang katanya lagi di diskotik." mereka bertiga sedang melakukan video call.

"Ke rumah gue aja, di rumah sepi. Om sama tante lagi keluar kota." Cinta memberikan penawaran.

"Oke, lagian kita belom pernah ke rumah lo Cin. Send location ya gue langsung otw." Ucap Gisel yang langsung dibalas oleh kedua temannya dengan anggukan semangat. Sepertinya malam ini akan menyenangkan dengan kedua teman barunya.

*******

"Jadi lo tinggal sama om dan tante lo, mama papa lo?" tanya July dan sekarang mereka sedang ada di kamar Cinta.

"Mereka itu suka dinas ke luar negri karena papa itu diplomat, makanya sementara gue tinggal sama om dan tante." jawabnya dengan wajah merindu.

"Sabar ya Cin." Gisel dan July memeluk Cinta .

"Nah supaya gak sedih-sedih terus, kita curhat-curhat aja. Bosen nih kebetulan juga besok gak ada PR." Gisel mencoba mencairkan suasana dan sepertinya mereka setuju

"Gue benci banget sama Reihan, bener-bener benci rasanya kalau gak ada hukum yang melarang gue mukulin orang sampe masuk ICU udah gue lakuin tuh." July menyuarakan perasaan bencinya.

"Kenapa lagi sih Jul, lo tuh sehari aja gak bahas Reihan entar lo demen gue ketawain aja." Gisel mengambil bantal milik Cinta.

"Gue gak bakal bahas dia kalau sehari dia gak bikin gue kesel, tadi dia ke rumah dan ngajakin Kak Julian pergi tapi dia ngegodain gue pas nunggu kak Julian siap-siap dia bilang gini 'jangan benci-benci, nanti jadi cinta sama gue' kan nyebelin banget langsung aja gue cubit lengannya eh malah dia mau nyium gue lebih parahnya Kak Julian liat dan cuman ketawa aja. Gue rasa udah dicuci otaknya sama si kutu loncat itu." mendengar cerita panjang July kedua temannya hanya menahan tawa.

"Senakal itu ya si Reihan?" tanya Cinta tiba-tiba membuat kedua temannya melotot.

"Ya iyalah, pake ditanya Cin." ucap July menatap sebal.

"Dia udah punya pacar?" pertanyaan ini lagi-lagi keluar mulus dari mulut Cinta.

"Wah lo nanyain dia terus, demen ya cie.." Gisel langsung menyenggol lengan Cinta.

"Gue udah tebak kalian bakal mikir gitu, maksud gue emang ada cewek yang mau sama dia?" Cinta memang ingin tahu apakah bad boy sekolah itu memiliki kekasih.

"Setau gue dia gak pernah punya pacar selama di SMA ini, tapi dia suka ngegodain cewek-cewek." July terlihat berpikir.

"Lagian cewek pada gak suka sama cowok model gitu." Gisel menimpali.

"Lo suka film-film drama romantis gini?" tanya Gisel saat menemukan tumpukan kaset.

"Suka banget, apalagi tentang bad boy kayak keren gitu." Cinta tersenyum sendiri membayangkan cowok-cowok tampang yang ada di dalam film itu.

"Asal jangan lo bawa ke kehidupan nyata, terutama si Reihan" July mengingatkan.

"Gak lah Jul." Ucap Cinta tertawa tapi hatinya tergelitik oleh rasa penasaran.

"Lo suka nulis? Sumpah tulisan lo banyak banget, udah berapa buku nih?" July langsung menunjukan 3 buku tebal. "Iseng aja, gue suka bikin kata-kata motivasi gitu yah alahasil udah 3 buku tuh. Sering ngutip dari novel juga." Cinta menjelaskan dan dibalas anggukan.

"Gue sih ogah baca novel isinya tulisan smua, mending majalah kecantikan lebih ada manfaat." July meletakan kembali buku milik Cinta.

"Iya mending baca komik deh Cin, ada gambarnya." Gisel juga menimpali

"Udah jatuh cinta sama ini, gak tau kenapa dan ini buat hidup gue jadi gak ngebosenin." jawab Cinta.

Telepon July bordering melantunkan lagu Justin Bieber. "Eh bentar Kak Julian telepon." July memberikan kode agar mereka diam.

"Iya kak." jawab July.

"Lagi di rumah Cinta, anak baru."

"Main aja, oh yauda aku send locationnya ya." ucap July semangat

"Kak Julian mau jemput gue, ya ampun akhirnya kakak gue kembali seperti semula." July berjingkrak-jingkrak seperti anak berumur 5 tahun yang diberikan coklat.

"Lebay deh lo, yauda deh gue juga mau pulang naik taksi aja" ucap Gisel mengambil tasnya.

"Udah malem loh Sel, nginep aja." Cinta terlihat khawatir.

"Gapapa, udah biasa kok." jawab Gisel dengan cengiran.

"Yuk kita kebawah aja." ajak Cinta.

Disinilah Cinta dan July menunggu kedatangan Kak Julian, Gisel sudah pulang lebih dulu. "Gue pulang ya Cin, makasih udah ajak main ke rumah lo." July memeluk Cinta.

"Iya, gue juga makasih udah mau nemenin, kalau gak pasti gue sendirian deh." Cinta tersenyum lebar. Saat Julian menyalakan mesin motornya tak ada ucapan atau sekedar melambaikan tangan, sepertinya geng-geng macam Reihan itu gak punya etika dan sopan santun.

"Dan sekarang kembali sendirian di rumah, menyebalkan." Cinta menghempaskan tubuhnya kembali ke kasur, tapi otaknya belum ingin istirahat jadilah sekarang ia ada didepan televisi bersiap dengan sekotak tissue siapa tahu adegan kali ini sangat membuatnya terluka sampai menangis, menonton drama romantis adalah hal favorite nya entah sejak kapan. Kali ini ia menonton film berjudul "Me Before You" menceritakan tentang perawat bernama Louisa Clark yang jatuh cinta kepada laki-laki dengan penyakit berat bernama Will Traynor , mereka menghabiskan waktu bersama lalu jatuh cinta, walaupun berakhir dengan akhir yang menyedihkan, laki-laki itu meninggal. Tragis pikir Cinta.




Ketika Cinta Jatuh HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang