Dihukum Lagi

155 15 1
                                    

"Kenapa baru pulang dek?" tanya Friska kakak Reihan.

"Ada urusan." jawab Reihan singkat melewati kakaknya tapi tertahan.

"Muka kamu luka-luka, abis berantem ya?" Friska yang pembawaannya lembut.

"Bukan urusan lo." Reihan tetap berjalan lurus.

"Yang kakak punya cuman papa sama kamu dek, kakak sayang kamu." tiba-tiba Friska menangis, hati Reihan sedikit tergugah tapi rasa benci mengalahkan segalanya.

Reihan sangat mencintai musik,di dalam kamarnya terdapat gitar dan piano, kedua benda itu jugalah yang menemani hari-harinya yang kesepian saat tidak ada satupun pribadi yang mengerti perasaannya bahkan keluarganya pun tidak. Reihan memainkan satu instrumen favoritenya sebagai penghantar ke alam mimpi. Sebelum esok kembali ke kehidupannya yang membosankan.

*******

"Lo gimana kemarin pulangnya?" July langsung memegang kedua bahu Cinta.

"Sama Reihan." Cinta menjawab dengan enteng.

"Lo gak di apa-apain kan sama dia? Untung lo masih utuh sekarang, jujur kemarin lo keren banget." July menghela nafas.

"Emangnya kemarin ada kejadian apa sih?" tanya Gisel yang tidak tahu kejadiannya.

"Biasa tuh si biang ribut nyari masalah, Kak Julian ikutan bonyok." ucap July kesal melihat wajah kakanya memar.

"Bukan salah Reihan juga, dia lebih parah keadaannya." serentak semua mata tertuju pada Cinta yang mengucapkan itu dengan gamblang.

"Cieee.. udah mulai bela-belain pacar." Gisel menoel dagu temannya ini.

"Bahaya ini, tuh buaya darat pake pelet kali buat deketin lo sampai kemarin lo seberani itu?" July lagi-lagi terlihat kesal. Cinta bingug, dia hanya berkata jujur tentang keadaan Reihan dia hanya membela yang benar kan?

*******

"Reihan, Vito, Rendy, sama Kevin di panggil sama bu Monic di ruang guru sekarang." ucap Ibu Dessy tegas.

"Maaf nih bu, bukan maskudnya gak sopan dan ingin kurang ajar. Di kelas ini Kevin ada 3 bu Kevin doang, Kevin Tarnaya, sama Kevin yang ganteng bu Kevin Ginanjar. Ibu maunya yang mana?" Kevin menujuk Kevin si ketua kelas yang culun dan tidak memiliki nama panjang, lalu Kevin Tarnaya si kutu buku yang suka hilang kayak hantu dan duduknya suka dipojok serta terkahir dirinya sendiri yang harus diakui ketampanannya.

"Kevin mana lagi yang suka buat ulah sama geng begajulannya, yang pernah ngintipin anak kelas 12 ganti baju pas jam olah raga?" Kevin langsung malu karna aibnya di bongkar, koor kelas terdengar mencibir perbuatan Kevin. Jadilah Reihan, Vito, Rendy dan Kevin langsung keluar menuju ruang favorite mereka di sekolah. Ruang guru

"Kalian ini, bisa gak sehari aja gak bikin ulah. Sekarang balapan liar?" Bu Monic langsung menggebrak meja didepannya dan di perhatikan oleh banyak guru yang tidak ada jam mengajar.

"Saya capek mau kasih hukuman apalagi, kalian gak jera-jera mau jadi apa kedepannya nanti?" Bu Monic sudah capek kelihatannya sedangkan kelima tersangka hanya tertunduk seperti menyadari kesalahannya, tapi jangan salah mereka sedang memikirkan rencana kabur besok saat ulangan Fisika, kecuali Julian yang berbeda kelas.

"Sekarang kalian kumpulkan sampah dari lantai 1 sampai 3 harus penuh, masing-masing pegang satu tong sampah jangan diseret ganggu yang lain lagi belajar. Habis itu bersihkan toilet, ingat ya toilet pria saja." Bu Monic berpikir hukuman apalagi yang tepat tapi rasanya itu dulu kalau kurang nanti akan ia tambahkan. "Lakukan sekarang!"

Ketika Cinta Jatuh HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang