Malam bulan purnama, malam sangat sunyi dan sepi. Hanya terdengar suara jangkrik yang saling bersahutan. Di sebuah gang yang sepi dan gelap tergantung sebuah Lonceng berwarna merah darah.
Lonceng itu berada di dalam sebuah kertas minyak berwarna putih berbentuk kubus. Lonceng itu digantung dengan gantungan berbentuk pancing berwarna perak.
" teng..teng..teng.." lonceng itu bergoyang kesana-kemari tertiup angin. Meskipun angina bertiup agak kencang kertas minyak yang menutupi lonceng itu tidak robek sedikitpun meskipun lonceng itu sudah bergerak berulang kali.
Seorang pria tua menggunakan topi koboi masuk kedalam rumah lonceng merah. Rumah Lonceng Merah terkenal sebagai tempat judi. Jika orang melihat rumah ini dari luar maka orang akan berpikir rumah ini hanya sebagai tempat para petani, rumah dengan cahaya lampu seadanya yang berukuran 3x3 meter. Tetapi jika sudah masuk kedalam Lonceng Merah maka keadaan akan sangat berbeda. Tidak tahu bagaimana caranya sang empunya rumah mendesain rumahnya.
Didalam kasino lampu menyala terang benderang berbeda dengan tampilan diluar rumah. Pria tua yang baru saja masuk melepaskan jaket kulit yang sejak tadi menempel ditubuhnya, memeberikan kepada pelayan yang berdiri di balik pintu masuk.
Ada dua orang pria yang menjaga pintu masuk, mereka berbadan tegap, tinggi sekitar 180 cm, bertopi hitam, berpakaian serba hitam, dan penuh misterius. Mereka hanya akan berbicara hal yang perlu saja.
Setelah menyerahkan jaket kulitnya pria tua itu melangkah masuk kedalam ruangan, baju berwarna putih perak dipadu dengan celana bahan melekat sempurna di tubuhnya yang mulai termakan usia. Meskipun sudah berumur ketampanannya tidak jauh berkurang, mungkin saja mudanya dulu orang itu seorang playboy.
Setiap hari pada waktu yang sama adalah hari yang menyenangkan bagi pria tua itu. Terlebih hari ini, pria tua itu melihat sebuah senyum manis dari wajah seorang gadis yang teramat sangat cantik. Setiap gadis itu tersenyum kedua lesung pipinya akan muncul, alisnya yang lebat seperti semut hitam yang beriringan, matanya yang berwarna biru laut menyembunyikan begitu banyak rahasia, bulu matanya yang lentik menyempurnakan keindahan wajahnya. Bibirnya yang kecil tetapi penuh terlihat selalu merah dengan alami, membuat orang yang melihatnya akan membayangkan buah strawberry jika melihat bibir indahnya. Giginya yang putih berderet rapi, kulitnya yang selembut sutra membuat hampir semua pria berlomba-lomba mencari cara agar bisa bersentuhan dengannya.
Gadis itu bernama Naraika Margareth, malam ini Nara panggilan gadis itu menggunakan sebuah gaun tanpa lengan berwarna perak, dengan tali tipis yang kapan saja bisa putus, gaun itu membelit sempurna tubuh indahnya, belahan pertengahan paha di masing-masing sisinya menampilkan keindahan kakinya yang jenjang, gaun itu sangat simpel, tetapi setiap orang yang melihatnya akan tahu jika gaun itu sangat mahal. Sebuah mantel berbulu berwarna merah menghiasi bahunya menambah keanggunannya.
Ruangan rumah judi itu sangat mewah, penuh suasana hangat dan gembira. Diantara bau alkohol kualitas atas dan parfum mahal saling bersaling mengisi udara di ruangan itu, bunyi gemerincing koin-koin menambah keseruan setiap meja yang berjejer rapi dalam ruangan itu.
Suara musik mengalun lembut tidak mengganggu konsentrasi para pemain, beberapa makanan ringan dan berat berjejer rapi di pojok ruangan, gelas-gelas kaca yang disusun membentuk piramida mengalirkan air seperti air mancur. Tetapi itu bukan air biasa, gelas-gelas itu diisi minuman alcohol kelas atas yang mengeluarkan bau harum, membuat setiap orang yang melewatinya akan tertarik untuk menyicipinya.
Nara juga sama seperti orang-orang yang berada di dalam kasino tersebut menyukai kemewahan dan kesenangan.
Setiap orang memusatkan perhatiannya atas pertaruhan mereka. Akan tetapi saat pria tua yang mengenakan topi koboi masuk, tanpa terasa hampir semua orang berpaling.
YOU ARE READING
Red Bell
AksiyonNaraika Margareth, seorang gadis yang sangat menyukai tantangan, gadis cerdik yang sering lolos dari marabahaya yang selalu mengintainya, kali ini Nara ingin menyelidiki suatu tempat yang sangat terkenal tetapi juga sangat misterius. Ada seora...